Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 117 , Badiu As-Samawati Wa Al-Arđi Wa Idha Qađa Amraan

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Baqarah ayat 117 | Badiu As-Samawati Wa Al-Arđi Wa Idha Qađa Amraan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَإِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ﴾
[ البقرة: 117]

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia. [Baqarah: 117]

Badiu As-Samawati Wa Al-Arđi Wa Idha Qađa Amraan Fainnama Yaqulu Lahu Kun Fayakunu

Tafsir Al-mokhtasar


Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta isinya tanpa ada contoh sebelumnya.
Apabila Dia menetapkan dan menghendaki sesuatu, Dia cukup berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu sesuai dengan apa yang Allah kehendaki.
Tidak ada seorangpun yang dapat menolak perintah dan keputusan-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Bagaimana mungkin Allah membutuhkan keturunan dan mengambil anak padahal Dia yang mula-mula menciptakan bumi, langit dan menundukkan apa yang ada di antara keduanya pada kehendak-Nya.
Tidak ada perbuatan yang sukar bagi Allah.
Apabila menghendaki sesuatu, cukup Allah mengatakan, "Jadilah" ( kun ), maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya itu

Tafsir al-Jalalain


( Penemu langit dan bumi ) maksudnya penciptanya tanpa meniru pada contoh-contoh yang lain ( dan bila Dia berkehendak ) ( akan sesuatu perkara ) artinya menciptakannya ( maka Dia hanya mengucapkan kepadanya, "Jadilah kamu!" Lalu jadilah ia ) artinya sesuatu itu pun terjadilah.
Menurut satu qiraat ’fayakuuna’ dengan baris di atas sebagai ’jawaabul amr’.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Bagaimana mungkin Allah membutuhkan keturunan dan mengambil anak padahal Dia yang mula-mula menciptakan bumi, langit dan menundukkan apa yang ada di antara keduanya pada kehendak-Nya.
Tidak ada perbuatan yang sukar bagi Allah.
Apabila menghendaki sesuatu, cukup Allah mengatakan, "Jadilah" ( kun ), maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya itu.

Tafsir Al-wajiz


Allah pencipta langit dan bumi.
Apabila Dia hendak menetapkan, mengadakan, dan mewujudkan sesuatu, tidak ada halangan sedikit pun bagi-Nya, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadi lah sesuatu itu.

Tafsir Al-tahlili


Allah adalah Mahapencipta.
Dia menciptakan sesuatu dengan tidak mencontoh kepada apa yang telah ada, tidak menggunakan suatu bahan atau alat yang telah ada.
Allah menciptakan dari yang tidak ada.
Demikianlah Allah menciptakan langit dan bumi, dari yang semula tidak ada menjadi ada.
Menurut bunyi ayat, Allah menciptakan sesuatu dengan perkataan "kun" ( jadilah ), ungkapan ini adalah simplikasi atau penyederhanaan tentang Mahabesarnya kekuasaan Allah, apa saja yang dikehendaki untuk ditetapkan semua terjadi dengan mudah.
Sedang yang dimaksud dengan menciptakan hanyalah sekadar misal saja, agar mudah dipahami oleh hamba-hamba-Nya.
Tentang cara Allah mengadakan sesuatu dan bagaimana proses terjadinya sesuatu, hanya Allah Yang Mahatahu.
Firman Allah dalam ayat sebelumnya menjelaskan bahwa “ apa-apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah dan semuanya itu tunduk dan patuh kepada Nya ” merupakan pernyataan atas kekuasaan dan keperkasaan Nya.
Dia yang menciptakan, Dia yang mengatur dan berkuasa atas segalanya.
Kata “ fa yakun ”, yang berarti “ maka jadilah ” di sini tidak mesti diartikan bahwa sesuatu itu terjadi seketika itu juga, melainkan melalui tahapan proses yang memerlukan waktu.
Setiap tahapan proses yang berlangsung dalam alam ini pasti akan berlaku hukum alam yakni ketentuan-ketentuan Allah atau sunatullāh.
Proses rekayasa konstruktif dari bentuk ketersediaan bahan baku mentah menjadi bentuk barang jadi akan membutuhkan proses yang terkadang panjang dan perlu waktu.
Proses terjadinya minyak bumi ataupun mineral-mineral berharga menelan waktu yang sangat lama menurut hitungan manusia.
Dalam proses penciptaan alam jagat ini, perhatikan firman Allah dalam Surah al-Anbiyā’/21: 30, yang artinya:
...Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ( al-Anbiyā’/21: 30 )
Ayat di atas menjelaskan, bahwa dahulunya langit dan bumi itu suatu yang padu kemudian Allah pisahkan keduanya menjadi yang satu langit dan yang satu lagi adalah bumi.
Tetapi proses pemisahan ini tidak terjadi secara seketika.
Proses ini berlangsung dalam jutaan tahun.
Pembentukan yang satu padu tersebut pun mungkin memerlukan proses dan waktu, tidak seketika.
Begitu pula dalam penciptaan manusia pertama, Adam as, Siti Hawa, Isa as dan kita serta mahluk-mahluk lain yang ada dalam alam jagat raya ini semuanya akan berlangsung dalam tahapan proses sesuai yang telah ditetapkan Nya, walaupun sesungguhnya Allah mampu merubah ketentuan-ketentuan Nya yang sudah ada menjadi ketentuan lain sesuai dengan kehendakNya.


Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

بديع السموات والأرض وإذا قضى أمرا فإنما يقول له كن فيكون

سورة: البقرة - آية: ( 117 )  - جزء: ( 1 )  -  صفحة: ( 18 )

transliterasi Indonesia

badī'us-samāwāti wal-arḍ, wa iżā qaḍā amran fa innamā yaqụlu lahụ kun fa yakụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah
  2. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri
  3. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di
  4. Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang.
  5. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin),
  6. kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan
  7. Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita)
  8. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika
  9. yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
  10. dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, May 11, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب