Tafsir Surat An-Nahl ayat 126 , Wa In Aqabtum Faaqibu Bimithli Ma Uqibtum Bihi
﴿وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُم بِهِ ۖ وَلَئِن صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصَّابِرِينَ﴾
[ النحل: 126]
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [Nahl: 126]
Wa In Aqabtum Faaqibu Bimithli Ma Uqibtum Bihi Wa Lain Sabartum Lahuwa Khayrun Lilssabirina
Tafsir Al-mokhtasar
Bila kalian hendak menghukum perlakukan musuh kalian maka hukumlah dengan hukuman seperti yang mereka lakukan terhadap kalian tidak lebih, namun bila kalian bersabar dengan tidak membalas mereka padahal kalian mampu untuk membalasnya, maka hal itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar di antara kalian.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Wahai orang-orang Muslim, apabila kalian bermaksud memberi hukuman pada orang yang telah menyakiti kalian, maka berikanlah mereka hukuman yang setimpal dengan kesalahan yang mereka lakukan.
Jangan melampaui batas dengan melebihi dari balasan yang sepadan.
Kendatipun demikian, yakinlah, jika kalian memilih bersabar dan tidak menuntut balas, maka hal itu akan lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat.
Hukumlah mereka dengan tujuan menegakkan kebenaran bukan untuk kepentingan pribadi
Tafsir al-Jalalain
( Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian.
Akan tetapi jika kalian bersabar ) tidak mau membalas ( sesungguhnya itulah ) bersikap sabar itulah ( yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar ) kemudian Nabi saw.
membatalkan sumpahnya itu, dan membayar kafaratnya.
Demikianlah menurut hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Wahai orang-orang Muslim, apabila kalian bermaksud memberi hukuman pada orang yang telah menyakiti kalian, maka berikanlah mereka hukuman yang setimpal dengan kesalahan yang mereka lakukan.
Jangan melampaui batas dengan melebihi dari balasan yang sepadan.
Kendatipun demikian, yakinlah, jika kalian memilih bersabar dan tidak menuntut balas, maka hal itu akan lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat.
Hukumlah mereka dengan tujuan menegakkan kebenaran bukan untuk kepentingan pribadi.
Tafsir Al-wajiz
Ayat ini memberi tuntunan kepada Nabi Muhammad tentang tata cara berdakwah dan membalas perbuatan orang yang menyakitinya, “Dan jika kamu membalas terhadap siapa pun yang telah menyakiti atau menyiksamu dalam berdakwah, maka balas dan hukum-lah mereka dengan balasan yang sama, yakni setimpal, dengan siksaan atau kesalahan yang ditimpakan kepadamu; jangan kaubalas mereka lebih dari itu.
Tetapi jika kamu bersabar dan tidak membalas apa yang mereka lakukan kepadamu, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.”
Tafsir Al-tahlili
Berdasarkan riwayat Abu Hurairah bahwa sesungguhnya Nabi saw berdiri di hadapan Hamzah ketika terbunuh sebagai syahid dalam Perang Uhud.
Tidak ada pemandangan yang paling menyakitkan hati Nabi daripada melihat jenazah Hamzah yang dicincang ( mutilasi ).
Lalu Nabi bersabda, “ Semoga Allah mencurahkan rahmat kepadamu.
Sesungguhnya engkau—sepengetahuanku—adalah orang yang senang silaturrahim dan banyak berbuat kebaikan.
Kalau bukan karena kesedihan berpisah denganmu, sungguh aku lebih senang bersamamu sampai di Padang Mahsyar bersama para arwah.
Demi Allah, aku akan membalas dengan balasan yang setimpal tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu. ” Maka Jibril turun dengan membawa ayat-ayat di akhir Surah an-Naḥl, “ Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan ( balasan ) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.
Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. ” Pada saat itu Rasulullah berdiri di hadapan jenazah Hamzah.
Dalam ayat ini Allah swt menegaskan kepada kaum Muslimin, yang akan mewarisi perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam, untuk menjadikan sikap Rasul di atas sebagai pegangan mereka dalam menghadapi lawan.
Pedoman dakwah yang diberikan Allah pada ayat yang lalu, adalah pedoman dalam medan dakwah dengan lisan, hujjah lawan hujjah.
Dakwah berjalan dalam suasana damai.
Akan tetapi, jika dakwah mendapat perlawanan yang kasar, misalnya para dai disiksa atau dibunuh, Islam menetapkan sikap tegas untuk menghadapi keadaan demikian dengan tetap menjunjung tinggi kebenaran.
Dua macam jalan yang diterangkan Allah dalam ayat ini, pertama: membalas dengan balasan yang seimbang.
Kedua: menerima tindakan permusuhan itu dengan hati yang sabar dan memaafkan kesalahan itu jika bisa memberi pengaruh yang lebih baik bagi jalannya dakwah.
Menurut Ibnu Kaṡir, ayat ini mempunyai makna dan tujuan yang sama dengan beberapa ayat dalam Al-Qur’an yaitu mengandung keharusan adil dan dorongan berbuat keutamaan, seperti firman Allah:
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ ٤٠ ( الشورى )
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik ( kepada orang yang berbuat jahat ) maka pahalanya dari Allah.
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.
( asy-Syūrā/42: 40 )
Firman Allah swt:
وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهٖ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهٗ ۗ
...Dan luka-luka ( pun ) ada qisasnya ( balasan yang sama ).
Barang siapa melepaskan ( hak qisas )nya, maka itu ( menjadi ) penebus dosa baginya.
( al-Mā’idah/5: 45 )
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وإن عاقبتم فعاقبوا بمثل ما عوقبتم به ولئن صبرتم لهو خير للصابرين
سورة: النحل - آية: ( 126 ) - جزء: ( 14 ) - صفحة: ( 281 )transliterasi Indonesia
wa in 'āqabtum fa 'āqibụ bimiṡli mā 'ụqibtum bih, wa la`in ṣabartum lahuwa khairul liṣ-ṣābirīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
- Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang
- Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah,
- Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi
- Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari
- Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
- Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,
- maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
- Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus
- Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب