Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 150 , Wa Min Haythu Kharajta Fawalli Wajhaka Shatra Al-Masjidi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Baqarah ayat 150 | Wa Min Haythu Kharajta Fawalli Wajhaka Shatra Al-Masjidi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ﴾
[ البقرة: 150]

Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. [Baqarah: 150]

Wa Min Haythu Kharajta Fawalli Wajhaka Shatra Al-Masjidi Al-Harami Wa Haythu Ma Kuntum Fawallu Wujuhakum Shatrahu Lialla Yakuna Lilnnasi Alaykum Hujjatun Illa Al-Ladhina Zalamu Minhum Fala Takhshawhum Wa Akhshawni Wa Liatimma Nimati Alaykum Wa Laallakum Tahtaduna

Tafsir Al-mokhtasar


Dari manapun engkau -wahai Nabi- jika engkau hendak menunaikan salat maka menghadaplah ke arah Masjidil Haram.
Dan di manapun kalian -wahai orang-orang mukmin- hadapkanlah wajah kalian ke arah Masjidil Haram jika hendak menunaikan salat, agar manusia tidak mempunyai alasan untuk membantah kalian, kecuali orang-orang yang zalim, karena mereka akan tetap menolak ajakan kalian dengan dalil-dalil yang sangat lemah.
Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada Rabbmu saja, yaitu dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Karena Allah telah menetapkan keharusan menghadap Ka’bah ( ketika salat ) untuk menyempurnakan nikmat-Nya kepada kalian dengan membuat kalian berbeda dari umat-umat lainnya.
Dan juga untuk menunjukkan kalian kepada kiblat yang paling mulia bagi manusia.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Pegang teguhlah perintah Allah dalam persoalan kiblat, bersegeralah engkau dan umatmu memenuhi seruan itu.
Hadapkan wajahmu ke arah al-Masjid al-Harâm dari tempat perjalananmu dan di bumi mana pun kalian berpijak.
Yang demikian itu agar memutuskan argumentasi mereka yang menentang dan memperdebatkan.
Seandainya engkau tidak menaati perintah peralihan kiblat ini niscaya orang-orang Yahudi akan berkata, "Bagaimana mungkin Muhammad bersembahyang menghadap Bayt al-Maqdis, padahal di antara sifat yang disebutkan dalam kitab-kitab kami bahwa ia berkiblat ke Ka’bah." Sementara orang-orang musyrik berkata, "Bagaimana Muhammad mengaku sebagai pengikut agama Ibrâhîm, sementara ia menyalahi kiblatnya?" Kenyataannya adalah bahwa orang-orang zalim yang menyimpang dari kebenaran tidak akan pernah menghentikan perdebatan dan menyadari kesesatan mereka, bahkan mereka berkata, "Sungguh bahwa peralihan kiblat ke arah Ka’bah itu semata-mata didorong oleh kecondongan pada agama leluhur dan cinta negeri sendiri." Jangan kau hiraukan mereka, sebab hujatan-hujatan mereka itu tidak akan mendatangkan mudarat bagi kamu.
Takutlah pada Kami dan jangan kalian melanggar perintah, karena dengan perintah ini Kami bermaksud menyempurnakan nikmat Kami pada kalian.
Penentuan Ka’bah sebagai kiblat kalian akan lebih memantapkan dan mendekatkan diri kalian pada petunjuk Kami

Tafsir al-Jalalain


( Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam.
Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah mukamu ke arahnya! )
Diulang-ulang untuk memperkuat ( agar tidak ada bagi manusia ) baik Yahudi maupun orang musyrik ( hujah atas kamu ) maksudnya alasan agar kamu meninggalkan dan berpaling ke arah lainnya, yakni untuk menyangkal perdebatan mereka dengan kamu, misalnya kata orang-orang Yahudi, "Ia mengingkari agama kita tetapi ia mengikuti arah kiblat kita," dan kata orang-orang musyrik, "Ia mengaku mengikuti agama Ibrahim tetapi ia melanggar arah kiblatnya," ( kecuali orang-orang yang aniaya di antara mereka ) disebabkan keingkaran.
Mereka mengatakan bahwa perpalingan Muhammad ke Kakbah itu sebabnya tidak lain hanyalah karena kecenderungannya pada agama nenek moyangnya.
’Itstitsna’ atau pengecualian di sini adalah ’muttashil’ atau berhubungan dan maksudnya adalah tak ada omelan seorang pun kepadamu selain dari omelan mereka itu.
( Maka janganlah kamu takut kepada mereka ) maksudnya teramat khawatir disebabkan peralihan kiblat itu ( tetapi takutlah kepada-Ku ) yaitu dengan mengikuti segala perintah-Ku, ( dan agar Aku sempurnakan ) `athaf atau dihubungkan pada ’li alla yakuuna’, ( nikmat-Ku kepadamu ) dengan menuntunmu pada pokok agamamu ( dan supaya kamu memperoleh petunjuk ) pada kebenaran.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Pegang teguhlah perintah Allah dalam persoalan kiblat, bersegeralah engkau dan umatmu memenuhi seruan itu.
Hadapkan wajahmu ke arah al-Masjid al-Harâm dari tempat perjalananmu dan di bumi mana pun kalian berpijak.
Yang demikian itu agar memutuskan argumentasi mereka yang menentang dan memperdebatkan.
Seandainya engkau tidak menaati perintah peralihan kiblat ini niscaya orang-orang Yahudi akan berkata, "Bagaimana mungkin Muhammad bersembahyang menghadap Bayt al-Maqdis, padahal di antara sifat yang disebutkan dalam kitab-kitab kami bahwa ia berkiblat ke Ka'bah." Sementara orang-orang musyrik berkata, "Bagaimana Muhammad mengaku sebagai pengikut agama Ibrâhîm, sementara ia menyalahi kiblatnya?" Kenyataannya adalah bahwa orang-orang zalim yang menyimpang dari kebenaran tidak akan pernah menghentikan perdebatan dan menyadari kesesatan mereka, bahkan mereka berkata, "Sungguh bahwa peralihan kiblat ke arah Ka'bah itu semata-mata didorong oleh kecondongan pada agama leluhur dan cinta negeri sendiri." Jangan kau hiraukan mereka, sebab hujatan-hujatan mereka itu tidak akan mendatangkan mudarat bagi kamu.
Takutlah pada Kami dan jangan kalian melanggar perintah, karena dengan perintah ini Kami bermaksud menyempurnakan nikmat Kami pada kalian.
Penentuan Ka'bah sebagai kiblat kalian akan lebih memantapkan dan mendekatkan diri kalian pada petunjuk Kami.

Tafsir Al-wajiz


Dan dari mana pun engkau keluar, wahai Nabi Muhammad, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam.
Dan di mana saja kamu berada, wahai umat Islam, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu.
Demikianlah, Allah mengalihkan kiblat agar tidak ada alasan bagi manusia untuk menentangmu; agar orang Yahudi tidak bisa lagi berkata, “Mengapa Muhammad menghadap Baitulmakdis, padahal disebutkan dalam kitab-kitab kami bahwa dia menghadap Kakbah?” dan agar orang musyrik tidak bisa lagi berkata, “Mengapa Muhammad menghadap ke Baitulmakdis dan meninggalkan Kakbah yang dibangun oleh kakeknya sendiri?” Dengan pengalihan ini maka ucapan-ucapan itu terjawab, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka.
Mereka akan terus mendebat Nabi dan berkata, "Muhammad menghadap Kakbah karena mencintai agama kaumnya dan tanah airnya.” Terkait sikap orang-orang tersebut, Allah berkata kepada Nabi dan para sahabatnya, “
Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk.” Pengalihan kiblat ke Kakbah adalah kenikmatan yang besar karena umat Islam mempunyai kiblat sendiri sampai akhir zaman, dan dengan demikian mereka mendapatkan hidayah dari Allah dalam melaksanakan perintah-perintah Allah.

Tafsir Al-tahlili


Perintah untuk menghadap ke arah Masjidilharam diulangi dalam kedua ayat ini untuk menjelaskan, bahwa perintah itu bersifat umum untuk seluruh umat, masa serta tempat, karena sangat penting serta ada hikmah yang terkandung di dalamnya yaitu agar tidak ada lagi alasan bagi ahli kitab, kaum musyrikin dan munafikin untuk menentang Nabi dalam persoalan pemindahan kiblat.
Hal yang sama berlaku untuk kaum musyrikin yang berpendapat bahwa Nabi dari keturunan Ibrahim akan datang menghidupkan agamanya, sehingga tidak pantas apabila berkiblat kepada selain Ka‘bah yang telah didirikan oleh Nabi Ibrahim.
Dengan demikian, batallah alasan-alasan para Ahli Kitab dan kaum musyrikin itu.
Orang zalim di antara mereka yang melontarkan cemoohan dan bantahan-bantahan tanpa alasan yang berdasarkan akal sehat dan keterangan dari wahyu tidak perlu dipikirkan dan dihiraukan.
Adapun cemoohan mereka itu adalah sebagai berikut:
Pihak Yahudi berkata, “ Tiadalah Muhammad itu berpindah kiblat ke Ka‘bah, melainkan karena kecenderungan kepada agama kaumnya dan kecintaan kepada negerinya; sekiranya dia berada di atas kebenaran, tentulah ia akan tetap berkiblat ke kiblat para nabi sebelumnya. ”
Pihak musyrik berkata, “ Ia telah kembali kepada kiblat kita dan akan kembali kepada agama kita. ” Dan orang-orang munafik berkata, “ Berpindah-pindah kiblat itu menunjukkan bahwa Muhammad dalam keragu-raguan dan tidak berpendirian. ” Demikianlah alasan-alasan yang dibuat-buat oleh para penentang agama Islam pada waktu itu.


Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ومن حيث خرجت فول وجهك شطر المسجد الحرام وحيث ما كنتم فولوا وجوهكم شطره لئلا يكون للناس عليكم حجة إلا الذين ظلموا منهم فلا تخشوهم واخشوني ولأتم نعمتي عليكم ولعلكم تهتدون

سورة: البقرة - آية: ( 150 )  - جزء: ( 2 )  -  صفحة: ( 23 )

transliterasi Indonesia

wa min ḥaiṡu kharajta fa walli waj-haka syaṭral-masjidil-ḥarām, wa ḥaiṡu mā kuntum fa wallụ wujụhakum syaṭrahụ li`allā yakụna lin-nāsi 'alaikum ḥujjatun illallażīna ẓalamụ min-hum fa lā takhsyauhum wakhsyaunī wa li`utimma ni'matī 'alaikum wa la'allakum tahtadụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
  2. Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak (pula)
  3. mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian,
  4. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
  5. Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa
  6. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
  7. Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
  8. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
  9. Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang
  10. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, August 15, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب