Tafsir Surat An-Najm ayat 2 , Ma Đalla Sahibukum Wa Ma Ghawa
Tafsir Al-mokhtasar
Muhammad Rasulullah -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- itu tidak tersesat dari jalan hidayah dan tidak pula ia berbuat keliru, akan tetapi ia berada dalam kebenaran.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AN-NAJM ( BINTANG ) Pendahuluan: Makkiyyah, 62 ayat ~ Sumpah yang terdapat pada permulaan surat ini menunjukkan kejujuran Rasulullah saw.
mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan ia sampaikan.
Ia tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu itu.
Selain itu, sumpah itu juga menunjukkan Rasulullah jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit yang dikenal dengan peristiwa mikraj.
Penglihatannya tidak hilang dan tidak pula melampaui batas.
Pembicaraan selanjutnya beralih kepada kebodohan akal orang-orang kafir ketika menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri kemudian mereka beri nama sesuai dengan selera mereka sendiri.
Kedunguan mereka juga dapat terlihat dari penamaan mereka terhadap malaikat yang mereka sebut sebagai "ber-gender feminin" setelah sebelumnya beranggapan bahwa Allah mempunyai anak perempuan dan mereka sendiri mempunyai anak lak-laki.
Surat ini kemudian meminta Rasulullah untuk tidak menoleh kepada mereka dan menyerahkan urusan mereka sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan dan memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang akan memberi balasan buruk kepada orang-orang yang berbuat jahat dan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dia mengetahui semua fase penciptaan makhluknya dan bagaimana keadaan mereka.
Perintah kepada Rasulullah itu kemudian diikuti dengan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari perhitungan amal perbuatan setiap manusia seperti terdapat pula pada syariat agama-agama sebelum Islam.
Kisah tentang lembaran-lembaran suci ( shuhuf, shahîfah ) Nabi Mûsâ dan Nabi Ibrâhîm juga disinggung dalam surat ini.
Ayat-ayat itu semua menunjukkan kemahakuasan Allah dengan bukti-bukti dan tanda-tandanya yang terlihat pada umat-umat terdahulu.
Akhirnya surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa al-Qur’ân merupakan salah satu dari sekian banyak pemberi peringatan yang pernah disampaikan sebelumnya agar mereka semua takut kepada hari kiamat yang waktunya sudah semakin dekat.
Di penghujung surat ini juga terdapat celaan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari dan melalaikan al-Qur’ân dan lebih memilih menertawakan daripada menangis dan dan merenungi maknanya.
Sedang orang-orang Mukmin diminta untuk bersujud dan menyembah Allah yang telah menurunkan al-Qur’ân.]] Demi bintang ketika turun hendak terbenam, Muhammad tidak melenceng dari kebenaran dan tidak menyakini suatu kepalsuan
Tafsir al-Jalalain
( Kawanmu tidak sesat ) artinya, Nabi Muhammad saw.
tidak sesat dari jalan petunjuk ( dan tidak pula keliru ) tidak pula salah, yang dimaksud adalah dia tidak bodoh tentang akidah yang rusak.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [53 ~ AN-NAJM ( BINTANG ) Pendahuluan: Makkiyyah, 62 ayat ~ Sumpah yang terdapat pada permulaan surat ini menunjukkan kejujuran Rasulullah saw.
mengenai kabar wahyu yang ia ucapkan dan ia sampaikan.
Ia tidak sesat maupun salah dalam menyampaikan wahyu itu.
Selain itu, sumpah itu juga menunjukkan Rasulullah jujur dalam menyampaikan berita tentang perjalanannya ke langit yang dikenal dengan peristiwa mikraj.
Penglihatannya tidak hilang dan tidak pula melampaui batas.
Pembicaraan selanjutnya beralih kepada kebodohan akal orang-orang kafir ketika menyembah berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri kemudian mereka beri nama sesuai dengan selera mereka sendiri.
Kedunguan mereka juga dapat terlihat dari penamaan mereka terhadap malaikat yang mereka sebut sebagai "ber-gender feminin" setelah sebelumnya beranggapan bahwa Allah mempunyai anak perempuan dan mereka sendiri mempunyai anak lak-laki.
Surat ini kemudian meminta Rasulullah untuk tidak menoleh kepada mereka dan menyerahkan urusan mereka sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan dan memiliki segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang akan memberi balasan buruk kepada orang-orang yang berbuat jahat dan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dia mengetahui semua fase penciptaan makhluknya dan bagaimana keadaan mereka.
Perintah kepada Rasulullah itu kemudian diikuti dengan ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari perhitungan amal perbuatan setiap manusia seperti terdapat pula pada syariat agama-agama sebelum Islam.
Kisah tentang lembaran-lembaran suci ( shuhuf, shahîfah ) Nabi Mûsâ dan Nabi Ibrâhîm juga disinggung dalam surat ini.
Ayat-ayat itu semua menunjukkan kemahakuasan Allah dengan bukti-bukti dan tanda-tandanya yang terlihat pada umat-umat terdahulu.
Akhirnya surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa al-Qur'ân merupakan salah satu dari sekian banyak pemberi peringatan yang pernah disampaikan sebelumnya agar mereka semua takut kepada hari kiamat yang waktunya sudah semakin dekat.
Di penghujung surat ini juga terdapat celaan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari dan melalaikan al-Qur'ân dan lebih memilih menertawakan daripada menangis dan dan merenungi maknanya.
Sedang orang-orang Mukmin diminta untuk bersujud dan menyembah Allah yang telah menurunkan al-Qur'ân. ]] Demi bintang ketika turun hendak terbenam, Muhammad tidak melenceng dari kebenaran dan tidak menyakini suatu kepalsuan.
Tafsir Al-wajiz
Sesungguhnya kawanmu yang sangat kamu kenal kejujurannya, yaitu Nabi Muhammad, tidak sesat dalam perilakunya saat menyampaikan dakwah dan tidak pula keliru dalam ucapan-ucapan yang disampaikannya.
Tafsir Al-tahlili
Allah menerangkan bahwa kawan mereka itu ( Muhammad ) adalah benar-benar seorang nabi.
Dia tidak pernah menyimpang dari jalan yang benar dan juga tidak pernah melakukan kebatilan.
Pada kenyataannya Rasulullah saw adalah seorang rasul yang diberi petunjuk oleh Allah, dia mengikuti kebenaran.
Dia bukan seorang yang menyesatkan ( dan ia tidak berjalan pada jalan yang ia sendiri tidak mengetahuinya ).
Dia bukan seorang yang sesat yang berpaling dari kebenaran dengan suatu tujuan tertentu.
Keadaan beliau yang seperti itu, bukan saja setelah beliau diangkat menjadi rasul, tetapi juga sebelumnya.
Oleh sebab itulah Allah memberikan kepadanya petunjuk dan syariat untuk memberikan sinar terang kepada orang-orang yang sesat baik Yahudi maupun Nasrani yang sebenarnya mereka mengetahui kebenaran itu, tetapi tidak mengamalkannya.
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.
- Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka
- Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya.
- Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata:
- kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
- Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki
- Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada
- Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
- Dan berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke
- Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. Upahku tidak lain
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, January 17, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب