Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 129 , Rabbana Wa Abath Fihim Rasulaan Minhum Yatlu Alayhim

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Baqarah ayat 129 | Rabbana Wa Abath Fihim Rasulaan Minhum Yatlu Alayhim - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾
[ البقرة: 129]

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. [Baqarah: 129]

Rabbana Wa Abath Fihim Rasulaan Minhum Yatlu Alayhim Ayatika Wa Yuallimuhumu Al-Kitaba Wa Al-Hikmata Wa Yuzakkihim Innaka Anta Al-Azizu Al-Hakimu

Tafsir Al-mokhtasar


Ya Rabb kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul yang berasal dari mereka, dari keturunan Ismail untuk membacakan kepada mereka ayat-ayat yang Engkau turunkan, mengajarkan kepada mereka Al-Qur`ān dan Sunnah, dan membersihkan mereka dari kemusyrikan dan segala macam kehinaan.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa di dalam Żat-Mu dan Maha Bijaksana di dalam tindakan dan keputusan-Mu.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Tuhan kami, utuslah seorang rasul dari keturunan dan kerabat kami yang mengajarkan kitab suci yang diwahyukan kepadanya, ilmu pengetahuan, hukum-keagamaan yang kokoh dan menyucikan mereka dari perilaku buruk.
Engkau Maha Menguasai, Maha Menundukkan dan Mahabijaksana atas perbuatan, perintah dan larangan-Mu

Tafsir al-Jalalain


( Ya Tuhan kami! Utuslah untuk mereka ) yakni Ahlulbait ( seorang rasul dari kalangan mereka ) ini telah dikabulkan Allah dengan dibangkitkannya kepada mereka Nabi Muhammad saw.
( yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu ) Alquran ( dan mengajari mereka Alkitab ) yakni Alquran ( dan hikmah ) maksudnya hukum-hukum yang terdapat di dalamnya ( serta menyucikan mereka ) dari kemusyrikan ( sesungguhnya Engkau Maha Kuasa ) sehingga mengungguli siapa pun ( lagi Maha Bijaksana" ) dalam segala tindakan dan perbuatan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Tuhan kami, utuslah seorang rasul dari keturunan dan kerabat kami yang mengajarkan kitab suci yang diwahyukan kepadanya, ilmu pengetahuan, hukum-keagamaan yang kokoh dan menyucikan mereka dari perilaku buruk.
Engkau Maha Menguasai, Maha Menundukkan dan Mahabijaksana atas perbuatan, perintah dan larangan-Mu."

Tafsir Al-wajiz


Mereka melanjutkan doanya, “Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, baik keturunan kami maupun bukan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab Al-Qur’an dan Hikmah, yakni sunah yang berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi, kepada mereka, dan menyucikan jiwa mereka dari syirik dan akhlak yang buruk.
Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa karena tidak seorang pun dapat membatalkan ketetapan-Mu, Mahabijaksana karena Engkau selalu menem pat kan sesuatu pada tempatnya.”

Tafsir Al-tahlili


Ibrahim a.s.
melanjutkan doanya, agar keturunannya menjadi umat yang tunduk dan patuh kepada Allah.
Di dalam perkataan "Muslim" ( tunduk patuh ) terkandung pengertian bahwa umat yang dimaksud Ibrahim a.s.
itu mempunyai sifat-sifat:
1.
Memurnikan kepercayaan hanya kepada Allah.
Hati seorang Muslim hanya mempercayai bahwa yang berhak disembah dan dimohonkan pertolongan hanya Allah Yang Maha Esa.
Kepercayaan ini bertolak dari kesadaran Muslim bahwa dirinya berada di bawah pengawasan dan kekuasaan Allah.
Allah saja yang dapat memberi keputusan atas dirinya.
2.
Semua perbuatan, kepatuhan dan ketundukan, dilakukan hanya karena dan kepada Allah saja, bukan karena menurut hawa nafsu, bukan karena ingin dipuji dan dipandang baik oleh orang, bukan karena pangkat dan jabatan, dan bukan pula karena keuntungan duniawi.
Bila kepercayaan dan ketundukan itu tidak murni kepada Allah, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung bagi mereka.
Allah berfirman:
اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ ٤٣ ( الفرقان )
Sudahkah engkau ( Muhammad ) melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya.
Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? ( al-Furqān/25:43 )
Allah membiarkan sesat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan mengunci mati hatinya, karena Allah mengetahui bahwa mereka tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.
Allah berfirman:
اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? ....
( al-Jāṡiyah/45:23 )
Pada ayat 124 yang lalu, Ibrahim a.s.
berdoa agar keturunannya dijadi-kan imam, Allah menjawab, “ Keturunan Ibrahim yang zalim tidak termasuk di dalam doa itu. ” Karena itu pada ayat 128 ini Ibrahim a.s.
mendoakan agar sebagian keluarganya dijadikan orang yang tunduk patuh kepada Allah.
Dalam hubungan ayat di atas terdapat petunjuk bahwa yang dimaksud dengan keturunannya itu ialah Ismail a.s.
dan keturunannya yang akan ditinggalkan di Mekah, sedang ia sendiri kembali ke Syam.
Keturunan Ismail a.s.
inilah yang menghuni Mekah dan sekitarnya, termasuk Nabi Muhammad saw.
Inilah yang dimaksud dengan firman Allah.
مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا
....
( Ikutilah ) agama nenek moyangmu Ibrahim.
Dia ( Allah ) telah menamakan kamu orang-orang Muslim sejak dahulu, dan ( begitu pula ) dalam ( Al-Qur’an ) ini...
( al-Ḥajj/22:78 )
Ibrahim dan Ismail memohon kepada Allah agar ditunjukkan cara-cara mengerjakan segala macam ibadah dalam rangka menunaikan ibadah, tempat wuqūf, tawaf, sa‘i, dan sebagainya, sehingga dia dan anak cucunya dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
Di dalam ayat ini, Ibrahim a.s.
memohon kepada Allah agar diterima tobatnya, padahal Ibrahim adalah seorang nabi dan rasul, demikian pula putranya.
Semua nabi dan rasul dipelihara Allah dari segala macam dosa ( ma‘ṣūm ).
Karena itu maksud dari doa Ibrahim dan putranya ialah:
1.
Ibrahim a.s.
dan putranya Ismail a.s.
memohon kepada Allah agar diampuni segala kesalahan yang tidak disengaja, yang tidak diketahui dan yang dilakukannya tanpa kehendaknya sendiri.
2.
Sebagai petunjuk bagi keturunan dan pengikutnya di kemudian hari, agar selalu menyucikan diri dari segala macam dosa dengan bertobat kepada Allah, dan menjaga kesucian tempat mengerjakan ibadah haji.
“ Allah Maha Penerima tobat ” ialah Allah sendirilah yang menerima tobat hamba-hamba-Nya, tidak ada yang lain.
Dia selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya yang benar-benar bertobat serta memberi taufik agar selalu mengerjakan amal-amal yang saleh.
"Allah Maha Penyayang" ialah Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat dengan menghapus dosa dan azab dari mereka.
Selanjutnya Ibrahim a.s.
berdoa agar Allah mengangkat seorang rasul dari keturunannya yang memurnikan ketaatan kepada-Nya, untuk memberi berita gembira, memberi petunjuk dan memberi peringatan.
Allah swt mengabulkan doa Nabi Ibrahim dengan mengangkat dari keturunannya nabi-nabi dan rasul termasuk Nabi Muhammad saw, nabi yang terakhir.
Rasulullah saw bersabda:
اَنَا دَعْوَةُ إِبْرَاهِيْمَ وَبُشْرَى عِيْسَى ( رواه أحمد )
Aku adalah doa Ibrahim dan yang diberitakan sebagai berita gembira oleh Isa.
( Riwayat Aḥmad ).
Sifat dari rasul-rasul yang didoakan Ibrahim a.s.
ialah:
1.
Membacakan ayat-ayat Allah yang telah diturunkan kepada mereka, agar ayat-ayat itu menjadi pelajaran dan petunjuk bagi umat mereka.
Ayat-ayat itu mengandung ajaran tentang keesaan Allah, adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, adanya pahala bagi orang yang beramal saleh dan siksaan bagi orang yang ingkar, petunjuk ke jalan yang baik, dan sebagainya.
2.
Mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah.
Al-Kitab ialah Al-Qur’an.
Al-Hikmah ialah mengetahui rahasia-rahasia, faedah-faedah, hukum-hukum syariat, serta maksud dan tujuan diutusnya para rasul, yaitu agar menjadi contoh yang baik bagi mereka sehingga mereka dapat menempuh jalan yang lurus.
3.
“ Menyucikan mereka ” ialah menyucikan diri dan jiwa mereka dari segala macam kesyirikan, kekufuran, kejahatan, budi pekerti yang tidak baik, sifat suka merusak masyarakat dan sebagainya.
Ibrahim a.s.
menutup doanya dengan memuji Tuhannya, yaitu dengan menyebut sifat-sifat-Nya, Yang Mahaperkasa, dan Yang Mahabijaksana.
“ Mahaperkasa ” ialah yang tidak seorang pun dapat membantah perkataan-Nya, dan tidak seorang pun dapat mencegah perbuatan-Nya.
“ Maha-bijaksana ” ialah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu dan penggunaan-nya sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya.
Dari doa Nabi Ibrahim ini dapat dipahami bahwa ia memohonkan agar keturunannya diberi taufik dan hidayah, sehingga dapat melaksanakan dan mengembangkan agama Allah, membina peradaban umat manusia dan mengembangkan ilmu pengetahuan menurut yang diridai Allah.


Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ربنا وابعث فيهم رسولا منهم يتلو عليهم آياتك ويعلمهم الكتاب والحكمة ويزكيهم إنك أنت العزيز الحكيم

سورة: البقرة - آية: ( 129 )  - جزء: ( 1 )  -  صفحة: ( 20 )

transliterasi Indonesia

rabbanā wab'aṡ fīhim rasụlam min-hum yatlụ 'alaihim āyātika wa yu'allimuhumul-kitāba wal-ḥikmata wa yuzakkīhim, innaka antal-'azīzul-ḥakīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya
  2. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka
  3. Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum
  4. Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.
  5. Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu
  6. Katakanlah: "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi.
  7. Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,
  8. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
  9. Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,
  10. Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, October 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب