Tafsir Surat Ash-Shuara ayat 205 , Afaraayta In Mattanahum Sinina
Tafsir Al-mokhtasar
Maka bagaimana pendapatmu -wahai Rasul- jika Kami berikan kepada orang-orang kafir yang durhaka terhadap keimanan pada yang engkau bawa itu; kenikmatan hidup selama bertahun-tahun,
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Pikirkanlah, niscaya kamu akan mengetahui mengapa Kami memberikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun dengan kehidupan yang laik
Tafsir al-Jalalain
( Maka bagaimana pendapatmu ) bagaimana menurutmu ( jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun ).
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Pikirkanlah, niscaya kamu akan mengetahui mengapa Kami memberikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun dengan kehidupan yang laik?
Tafsir Al-wajiz
Maka bagaimana pendapatmu, wahai Rasul, jika Kami berikan kepada mereka, orang-orang kafir itu, kenikmatan hidup beberapa tahun.
Tafsir Al-tahlili
Ibnu Abī Ḥātim menukil riwayat tentang asbab nuzul ayat ini dari Abū Yahḍam bahwa Rasulullah terlihat dalam keadaan bingung, kemudian para sahabat bertanya kepadanya apa sebab beliau bingung.
Rasulullah menjawab bahwa beliau melihat musuh-musuhnya sesudah beliau wafat dari umatnya sendiri, maka turunlah ayat 205 Surah asy-Syu’arā’, dan kebingungan Rasul akhirnya sirna.
Melalui ayat-ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang musyrik Mekah tentang azab-Nya dengan berfirman, “ Hai orang-orang musyrik, apakah kamu ingin mengalami nasib seperti yang dialami oleh umat-umat terdahulu? Mereka telah diberi kesenangan hidup, kekuatan tubuh, dan kesanggupan memakmurkan negeri mereka.
Mereka mengira bahwa kebahagiaan, kemakmuran, dan kekuasaan yang diperoleh itu dapat mengelakkan mereka dari azab Allah.
Kenyataannya tidak demikian.
Mereka tetap merasakan azab yang sangat pedih.
Demikian pedihnya azab itu seakan-akan mereka tidak pernah merasakan kebahagiaan dan kesenangan di dunia. ” Allah berfirman:
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا ࣖ ٤٦
Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu ( karena suasananya yang hebat ), mereka merasa seakan-akan hanya ( sebentar saja ) tinggal ( di dunia ) pada waktu sore atau pagi hari.
( an-Nāzi’āt/79: 46 ).
Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
- Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.
- Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan
- dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
- Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
- Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu
- Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada
- Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah
- Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang
- Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, October 22, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب