Tafsir Surat Yunus ayat 21 , Wa Idha Adhaqna An-Nasa Rahmatan Min Badi Đarraa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Yunus ayat 21 | Wa Idha Adhaqna An-Nasa Rahmatan Min Badi Đarraa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً مِّن بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُم مَّكْرٌ فِي آيَاتِنَا ۚ قُلِ اللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا ۚ إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ﴾
[ يونس: 21]

Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu. [Yunus: 21]

Wa Idha Adhaqna An-Nasa Rahmatan Min Badi Đarraa Massat/hum Idha Lahum Makrun Fi Ayatina Quli Allahu Asrau Makraan Inna Rusulana Yaktubuna Ma Tamkurun

Tafsir Al-mokhtasar


Apabila Kami memberikan suatu anugerah kepada orang-orang musyrik berupa hujan dan kesuburan setelah mereka ditimpa kekeringan dan kesulitan, tiba-tiba mereka mengolok-olok dan mendustakan ayat-ayat Kami.
Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, " Allah lebih cepat tipu daya-Nya dan lebih cepat hukuman-Nya kepada kalian. " Sesungguhnya para Malaikat pencatat amal senantiasa mencatat setiap tipu daya yang mereka rencanakan tanpa kecuali.
Jadi bagaimana mungkin Pencipta mereka tidak mengetahui kondisi mereka?! Allah akan membalas tipu daya mereka dengan balasan yang setimpal.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Di antara tabiat manusia adalah bahwa apabila Kami memberikan nikmat kepada mereka--setelah diri, keluarga dan harta mereka tertimpa kesusahan--mereka tidak mensyukuri Allah atas nikmat yang diberikan kepada mereka setelah kesusahan itu dihilangkan.
Bahkan sebaliknya, mereka membalasnya dengan terus mendustakan dan menentang bukti-bukti kekuasaan Allah.
Katakanlah, wahai Rasulullah, "Kalau bukan karena ketetapan Allah yang terdahulu untuk menangguhkan kalian sampai waktu yang Dia ketahui, sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk membinasakan dan mempercepat siksa kalian.
Sesungguhnya Rasul- rasul Kami dari jenis malaikat yang Kami sertakan bersama kalaian mencatat tipu daya kalian dan Dia akan menghisab dan mengganjar kalian

Tafsir al-Jalalain


( Dan apabila Kami merasakan kepada manusia ) kepada orang-orang kafir Mekah ( suatu rahmat ) berupa hujan dan kesuburan ( sesudah datangnya bahaya ) kesengsaraan dan kekeringan ( menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam menentang tanda-tanda kekuasaan Kami ) dengan memperolok-olokkannya dan mendustakannya.
( Katakanlah, ) kepada mereka ( "Allah lebih cepat dalam membuat tipu daya" ) sebagai pembalasan dari-Nya.
( Sesungguhnya utusan-utusan Kami ) yaitu para malaikat ( menuliskan tipu daya kalian ) lafal tamkuruuna dapat dibaca dengan memakai huruf ta sehingga menjadi tamkuruuna, dapat pula dibaca dengan huruf ya sehingga bacaannya menjadi yamkuruuna.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Di antara tabiat manusia adalah bahwa apabila Kami memberikan nikmat kepada mereka--setelah diri, keluarga dan harta mereka tertimpa kesusahan--mereka tidak mensyukuri Allah atas nikmat yang diberikan kepada mereka setelah kesusahan itu dihilangkan.
Bahkan sebaliknya, mereka membalasnya dengan terus mendustakan dan menentang bukti-bukti kekuasaan Allah.
Katakanlah, wahai Rasulullah, "Kalau bukan karena ketetapan Allah yang terdahulu untuk menangguhkan kalian sampai waktu yang Dia ketahui, sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk membinasakan dan mempercepat siksa kalian.
Sesungguhnya Rasul- rasul Kami dari jenis malaikat yang Kami sertakan bersama kalaian mencatat tipu daya kalian dan Dia akan menghisab dan mengganjar kalian."

Tafsir Al-wajiz


Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan sifat buruk orang musyrik lalu dalam ayat ini dijelaskan sifat dasar manusia pada umumnya.
Dan apabila Kami memberikan suatu rahmat, keselamatan kepada manusia yang durhaka, setelah mereka ditimpa bencana, baik pada diri, harta, keluarga, dan alam lingkungan mereka, maka mereka tidak bersyukur, bahkan mereka segera melakukan segala tipu daya menentang ayat-ayat Kami.
Katakanlah, “Allah lebih cepat pembalasannya atas tipu daya itu.” Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami mencatat tipu dayamu.
Tidak ada sedikitpun perbuatan manusia yang terlewat dari pengawasan Allah dan kelak di akhirat Dia akan memberikan balasan dengan seadil-adilnya.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan sifat orang kafir pada umumnya dan sifat orang musyrik pada khususnya.
Bahwa bila Allah memberikan suatu kelapangan kepada mereka setelah menderita suatu kesukaran atau kebahagiaan sesudah mereka sengsara, mereka tidak mengakui bahwa kelapangan dan kebahagiaan itu datangnya dari Allah, sehingga mereka tidak mensyukuri-Nya.
Apabila rahmat Allah datang kepadanya berupa hujan yang diturunkan dari langit yang menumbuhkan tanam-tanaman dan menghidupkan binatang ternak, mereka menyatakan bahwa itu adalah berkat berhala dan sembahan-sembahan mereka, atau mereka mengatakan bahwa hujan itu turunnya secara kebetulan saja, karena musim hujan telah tiba.
Jika mereka ditimpa kesukaran, kemudian kesukaran itu hilang maka mereka mengatakan bahwa kesukaran itu hilang semata-mata karena mereka sendiri adalah orang-orang yang pandai menghilangkan kesukaran dan termasuk orang-orang yang bernasib baik.
Hal yang seperti ini telah dilakukan oleh Fir‘aun dan kaumnya setiap mereka menerima azab Allah dan setiap mereka terlepas dari azab itu.
Hal yang sama dilakukan orang-orang musyrik Mekah terhadap Nabi Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya.
Diriwayatkan oleh al-Bukhārī dari Abdullāh bin Mas’ūd bahwa tatkala orang-orang Quraisy menyakiti Rasul sampai melampui batas, Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar orang musyrik ditimpakan azab berupa musim kemarau seperti tahun kemarau yang terjadi pada masa Nabi Yusuf.
Maka merekapun ditimpa musim kemarau yang sangat dahsyat, hingga mereka terpaksa makan tulang dan bangkai.
Karena kekeringan dan panas yang sangat tinggi, penglihatan mereka menjadi berkunang-kunang dan berasap sebagai dilukiskan Allah dalam Surah ad-Dukhān/44 ayat 10.
Maka datang-lah Abu Sufyan, pemimpin Quraisy kepada Muhammad saw, ia berkata, “ Ya Muhammad, sesungguhnya engkau memerintahkan kepada kami mengada-kan hubungan silahturrahim, dan sesungguhnya kaummu telah binasa, maka mohonkanlah kepada Allah agar mereka dilepaskan dari kesulitan itu. ” Maka Rasulullah berdoa kepada Allah, lalu kesulitan dan malapetaka itu pun berakhir dan turunlah hujan.
Ternyata, tidak berapa lama, mereka kembali mengingkari Rasulullah dan memusuhinya.
Karena sikap mereka yang demikian itu, maka Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw untuk menyampaikan peringatan kepada orang-orang musyrik itu bahwa Allah lebih cepat siksa-Nya dari tipu daya mereka, Allah telah menyiapkan azab yang akan ditimpakan kepada mereka, sebelum mereka sempat mengatur siasat tipu daya untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin.
Semua amalan baik dan buruk akan dicatat oleh malaikat yang telah ditugaskan Allah.
Tidak ada satu pun dari perbuatan manusia, baik yang kecil maupun yang besar yang tidak dituliskannya.
Kemudian di akhirat nanti, setiap manusia akan memperoleh balasan segala perbuatannya itu.
Perbuatan buruk dibalas dengan siksa neraka, sedang perbuatan baik dibalas dengan kenikmatan surga.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa semua pembicaraan manusia dicatat oleh malaikat dan keberadaan malaikat itu ditegaskan oleh ayat ini.


Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وإذا أذقنا الناس رحمة من بعد ضراء مستهم إذا لهم مكر في آياتنا قل الله أسرع مكرا إن رسلنا يكتبون ما تمكرون

سورة: يونس - آية: ( 21 )  - جزء: ( 11 )  -  صفحة: ( 211 )

transliterasi Indonesia

wa iżā ażaqnan-nāsa raḥmatam mim ba'di ḍarrā`a massat-hum iżā lahum makrun fī āyātinā, qulillāhu asra'u makrā, inna rusulana yaktubụna mā tamkurụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia


    Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

    Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
    Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
    Al-Hijr Al-Kahf Maryam
    Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
    As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
    Al-Fath Al-Hujurat Qaf
    An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
    Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
    Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

    Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

    surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
    surah   in the voice of Ahmed El Agamy
    Ahmed El Agamy
    surah   in the voice of Bandar Balila
    Bandar Balila
    surah   in the voice of Khalid Al Jalil
    Khalid Al Jalil
    surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
    Saad Al Ghamdi
    surah   in the voice of Saud Al Shuraim
    Saud Al Shuraim
    surah   in the voice of  Al Shatri
    Al Shatri
    surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
    Abdul Basit
    surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
    Abdul Rashid Sufi
    surah   in the voice of Fares Abbad
    Fares Abbad
    surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
    Maher Al Muaiqly
    surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
    Al Minshawi
    surah   in the voice of Al Hosary
    Al Hosary
    surah   in the voice of Al-afasi
    Mishari Al-afasi
    surah   in the voice of Nasser Al Qatami
    Nasser Al Qatami
    surah   in the voice of Yasser Al Dosari
    Yasser Al Dosari



    Saturday, May 3, 2025

    لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب