Tafsir Surat Ya-Sin ayat 27 , Bima Ghafara Li Rabbi Wa Jaalani Mina Al-Mukramina
Tafsir Al-mokhtasar
dan 27.
Untuk memuliakan laki-laki yang telah gugur tersebut maka dikatakan kepadanya, “Masuklah ke dalam Surga”.
Manakala dia masuk dan menyaksikan berbagai kenikmatan di dalamnya, maka dia berkata seraya berharap, “Seandainya kaumku yang mendustakanku dan membunuhku mengetahui apa yang aku dapatkan berupa ampunan terhadap dosa-dosaku dan kemuliaan dari Tuhanku kepadaku, niscaya mereka akan beriman sebagaimana aku beriman, lalu mereka mendapatkan balasan seperti apa yang aku dapatkan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Sebagai balasan keimanannya serta ajakannya ke jalan Allah, dikatakan kepadanya, "Masuklah kamu ke dalam surga." Lalu dalam curahan kenikmatan dan kemuliaan, ia berkata, "Alangkah baiknya jika kaumku mengetahui betapa besar ampunan Tuhanku dan pemuliaan-Nya kepadaku.
Jika mereka mengetahui hal itu, niscaya mereka akan beriman seperti aku
Tafsir al-Jalalain
( Apa yang menyebabkan Rabbku memberi ampun kepadaku ) yakni penyebab Allah memberikan ampunan kepadanya ( dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan." )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Sebagai balasan keimanannya serta ajakannya ke jalan Allah, dikatakan kepadanya, "Masuklah kamu ke dalam surga." Lalu dalam curahan kenikmatan dan kemuliaan, ia berkata, "Alangkah baiknya jika kaumku mengetahui betapa besar ampunan Tuhanku dan pemuliaan-Nya kepadaku.
Jika mereka mengetahui hal itu, niscaya mereka akan beriman seperti aku."
Tafsir Al-wajiz
Duhai seandainya kaumku mengetahui apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan niscaya mereka akan beriman sebagaimana aku beriman.”
Tafsir Al-tahlili
Akhirnya, orang tersebut mengambil keputusan yang tepat berdasar keyakinan yang penuh bahwa ia hanya beriman kepada Allah, yaitu Tuhan yang sebenarnya bagi dia dan kaumnya.
Ia lalu mengumumkan keimanan dan keyakinannya itu kepada kaumnya, dan berkata dengan tegas, “ Sesungguhnya aku telah beriman kepada Allah yaitu Tuhan kamu yang sebenarnya.
Maka dengarkanlah pernyataan imanku ini. ”
Sikap dan pernyataan iman seperti tersebut di atas, yang dilontarkan di tengah-tengah masyarakat yang masih bergelimang kekafiran, kemusyrikan, dan kemaksiatan, benar-benar merupakan keberanian yang timbul dari cahaya iman yang telah menerangi hati nuraninya.
Ia ingin agar kaumnya juga beriman.
Ia tak gentar kepada ancaman yang membahayakan dirinya, demi melaksanakan tugas suci untuk mengajak umat ke jalan yang benar.
Menurut suatu riwayat, ketika orang itu berkata demikian kaumnya menyerangnya dan membunuhnya dan tidak seorang pun yang membelanya.
Sedang menurut Qatadah, “ Kaumnya merajamnya dengan batu, dan dia tetap berdoa, ‘Wahai Tuhanku, tunjukilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui’. ” Mereka merajamnya sampai ia mengembuskan napasnya yang penghabisan.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa orang yang dimaksud pada ayat-ayat di atas bernama Ḥabīb an-Najjār, yang terkena penyakit campak, tetapi suka bersedekah.
Separuh dari penghasilannya sehari-hari disedekahkannya.
Disebutkan bahwa setelah kaumnya men-dengar pernyataan keimannya terhadap Islam maka berkobarlah kemarahan terhadapnya, dan akhirnya mereka membunuhnya.
Akan tetapi, pada saat sebelum ia mengembuskan napas yang terakhir, turunlah kepadanya malaikat untuk memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni semua dosa-dosanya yang telah dilakukannya sebelum ia beriman, dan ia dimasukkan ke dalam surga sehingga termasuk golongan orang-orang yang mendapat kemuliaan di sisi Allah.
Pada detik-detik terakhir, ia masih sempat mengucapkan kata yang berisi harapan, “ Alangkah baiknya, jika kaumku mengetahui karunia Allah yang dilimpahkan-Nya kepadaku, berkat keimananku kepada-Nya, aku telah memperoleh ampunan atas dosaku.
Aku akan dimasukkan ke dalam surga dengan ganjaran yang berlipat ganda, dan termasuk golongan orang-orang yang memperoleh kemuliaan di sisi-Nya.
Seandainya mereka mengetahui hal ini, tentulah mereka akan beriman pula. ”
Pernyataan Ḥabīb itu adalah pernyataan yang amat tinggi nilainya dan menunjukkan ketinggian akhlaknya.
Sekalipun ia telah dirajam dan disiksa oleh kaumnya, namun ia tetap berharap agar kaumnya sadar dan mendapat rahmat dari Tuhan sebagaimana yang telah dialaminya
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit
- Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas".
- Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi
- Dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah
- Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku". Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah
- Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan:
- Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu
- Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah
- (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
- Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب