Tafsir Surat An-Nisa ayat 41 , Fakayfa Idha Jina Min Kulli Ummatin Bishahidin Wa
﴿فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا﴾
[ النساء: 41]
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). [Nisa: 41]
Fakayfa Idha Jina Min Kulli Ummatin Bishahidin Wa Jina Bika Ala Hauula Shahidaan
Tafsir Al-mokhtasar
Bagaimana kondisinya kelak di hari Kiamat ketika Kami mendatangkan nabi tiap-tiap umat sebagai saksi atas amal perbuatan mereka, dan Kami mendatangkanmu -wahai Rasul- sebagai saksi atas umatmu?
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Bagaimanakah keadaan mereka yang kafir dan menentang apa yang diperintahkan Allah kepadanya, ketika Kami mendatangkan semua nabi sebagai saksi atas kaumnya pada hari kiamat, dan Kami mendatangkan kamu, wahai Muhammad, sebagai saksi atas kaummu yang di antaranya terdapat orang-orang yang menentang itu
Tafsir al-Jalalain
( Maka bagaimanakah ) keadaan orang-orang kafir nanti ( jika Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi ) yakni nabi mereka masing-masing yang menyaksikan amal perbuatan mereka ( dan Kami datangkan kamu ) hai Muhammad ( sebagai saksi atas mereka itu ) yakni umatmu.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Bagaimanakah keadaan mereka yang kafir dan menentang apa yang diperintahkan Allah kepadanya, ketika Kami mendatangkan semua nabi sebagai saksi atas kaumnya pada hari kiamat, dan Kami mendatangkan kamu, wahai Muhammad, sebagai saksi atas kaummu yang di antaranya terdapat orang-orang yang menentang itu?
Tafsir Al-wajiz
Setelah menggambarkan perilaku orang-orang yang sombong dan membanggakan diri yang dikategorikan sebagai orang-orang kafir itu, ayat berikut menghadapkan kenyataan itu terhadap orang beriman untuk ditarik pelajaran.
Maka jadikanlah bahan renungan tentang bagaimanakah kelak keadaan orang kafir itu, jika Kami pada hari itu mendatangkan seorang saksi, yakni rasul, dari setiap umat, dan Kami mendatangkan engkau, wahai Muhammad, sebagai saksi atas mereka, orang-orang sombong dan membanggakan diri itu.
Tafsir Al-tahlili
Digambarkan pula bagaimana keadaan manusia di akhirat nanti.
Allah Maha Pengasih tidak akan merugikan hamba-Nya yang mengerjakan kebaikan walaupun sedikit, tapi akan diberi pahala yang berlipat ganda atas kebaikannya itu.
Digambarkan pula, bagaimana keadaan manusia nanti kalau mereka berhadapan dengan saksi-saksi mereka, dengan nabi-nabi mereka.
Tiap-tiap umat akan berhadapan dengan saksi mereka, seperti umat Yahudi, umat Nasrani dan umat Islam, masing-masing umat itu akan dihadapkan ke hadapan saksinya, yaitu nabi mereka masing-masing.
Pada waktu itulah dapat diketahui, siapa yang sebenarnya pengikut nabi dan siapa yang hanya pengakuannya saja mengikuti nabi, tapi amal perbuatannya mendurhakai nabi.
Maka siapa yang telah disaksikan oleh nabinya bahwa dia betul-betul telah mengikuti ajaran rasul, maka orang itu termasuk orang yang beruntung.
Bila nabinya berlepas diri dari mereka, karena amal perbuatannya dan kepercayaannya tidak sesuai dengan yang diajarkan rasul, maka mereka termasuk orang yang rugi.
Nabi Muhammad saw akan menjadi saksi bagi umat Islam nanti dan bagi semua manusia.
Allah berfirman:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu ( umat Islam ) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas ( perbuatan ) manusia dan agar Rasul ( Muhammad ) menjadi saksi atas ( perbuatan ) kamu.
( al-Baqarah/2:143 ).
Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad sampai mengucurkan air mata, ketika mendengarkan ayat ini dibacakan seorang sahabat kepadanya, memikirkan bagaimana hebatnya suasana pada hari akhirat, beliau akan melihat dengan jelas pengikut-pengikutnya yang setia dan benar dan yang pura-pura dan palsu, sebagaimana diterangkan dalam hadis Nabi saw:
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِقْرَأْ عَلَيَّ! قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اَقْرَأُ عَلَيْكَ؟ وَعَلَيْكَ اُنْزِلَ؟ قَالَ: نَعَمْ، اِنِّي اُحِبُّ اَنْ اَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِيْ.
فَقَرَأْتُ سُوْرَةَ النِّسَاءِ حَتَّى اَتَيْتُ اِلَى هٰذِهِ اْلاٰيَةِ "فَكَيْفَ اِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ بِشَهِيْدٍ" الخ.
فَقَالَ: حَسْبُكَ اْلاٰيَةُ فَـاِذًا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ ( رواه البخاري ومسلم عن ابن مسعود )
Dari Ibnu Mas’ud dia berkata, Rasulullah saw telah berkata kepada saya, “ Tolong, bacakan kepada saya Al-Qur’an itu. ” Lalu saya menjawab, ”Ya Rasulullah, akukah yang akan membacakan kepada engkau, padahal dia diturunkan kepada engkau?” Rasulullah berkata, “ Betul, tapi saya ingin mendengarkannya dibaca oleh orang lain. ” Maka aku membaca surah An-Nisa’.
Ketika aku sampai membaca ayat ini ( ayat 41 ), maka beliau bersabda, “ Sekarang cukuplah sebegitu saja, ” dan tiba-tiba air matanya bercucuran.” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Ibnu Mas’ūd ).
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فكيف إذا جئنا من كل أمة بشهيد وجئنا بك على هؤلاء شهيدا
سورة: النساء - آية: ( 41 ) - جزء: ( 5 ) - صفحة: ( 85 )transliterasi Indonesia
fa kaifa iżā ji`nā ming kulli ummatim bisyahīdiw wa ji`nā bika 'alā hā`ulā`i syahīdā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya
- Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang
- Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala".
- (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.
- Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk
- Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah
- dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.
- Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?".
- dan malam yang sepuluh,
- Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah:
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, November 24, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب