Tafsir Surat Saad ayat 27 , Wa Ma Khalaqna As-Samaa Wa Al-Arđa Wa Ma

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Saad ayat 27 | Wa Ma Khalaqna As-Samaa Wa Al-Arđa Wa Ma - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ﴾
[ ص: 27]

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. [Sad: 27]

Wa Ma Khalaqna As-Samaa Wa Al-Arđa Wa Ma Baynahuma Batilaan Dhalika Zannu Al-Ladhina Kafaru Fawaylun Lilladhina Kafaru Mina An-Nari

Tafsir Al-mokhtasar


Kami tidak menciptakan langit dan bumi karena iseng.
Itu hanyalah dugaan orang-orang kafir.
Celakalah orang-orang kafir yang menduga dengan dugaan demikian, mereka mendapatkan azab Neraka pada hari Kiamat bila mereka mati di atas kekufuran dan prasangka buruk kepada Allah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Kami tidak menciptakan langit dan bumi beserta semua yang ada di antara keduanya dengan sia-sia.
Itu hanya sangkaan orang-orang kafir sehingga mereka semena-mena memberikan keputusan sesuai hawa nafsunya.
Dari itu, mereka akan memperoleh siksa yang pedih berupa api neraka

Tafsir al-Jalalain


( Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan batil ) dengan main-main.
( Yang demikian itu ) yakni penciptaan hal tersebut tanpa hikmah ( adalah anggapan orang-orang kafir ) dari penduduk Mekah ( maka neraka Waillah ) Wail adalah nama sebuah lembah di neraka ( bagi orang-orang yang kafir karena mereka akan masuk neraka. )

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Kami tidak menciptakan langit dan bumi beserta semua yang ada di antara keduanya dengan sia-sia.
Itu hanya sangkaan orang-orang kafir sehingga mereka semena-mena memberikan keputusan sesuai hawa nafsunya.
Dari itu, mereka akan memperoleh siksa yang pedih berupa api neraka.

Tafsir Al-wajiz


Usai menegaskan adanya hari perhitungan, Allah beralih menjelas-kan bukti-bukti kekuasaan-Nya di jagat raya.
Dan sungguh, Kami tidak serta-merta menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, seperti bintang, matahari, dan bulan, dengan sia-sia dan tanpa manfaat tertentu ( Lihat Surah ad-Dukhan/44: 38-39 ).
Itu semua adalah anggapan orang-orang kafir yang tidak memercayai kekuasaan Allah, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk ke neraka yang telah Allah persiapkan untuk mereka.

Tafsir Al-tahlili


Allah menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi, dan makhluk apa saja yang berada di antaranya, tidak sia-sia.
Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat bagi manusia.
Begitu juga bumi dengan segala isinya, baik yang tampak di permukaan ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia.
Semua itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya.
Apabila orang mau memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya ini, pasti ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk dan taat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari.
Begitu juga dalam hal penciptaan manusia.
Mereka ini tidak dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah, begitu lahir sudah tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan sebagainya.
Tidak pernah ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini.
Apabila ia dewasa, ia memerlukan kawan hidup untuk mengisi kekosongan jiwanya, dan untuk melaksanakan tujuan hidupnya ia mengembangkan keturunan.
Kemudian kalau ajal telah datang, ia kembali ke asalnya.
Ia akan dihidupkan kembali di akhirat, guna mempertanggung-jawabkan segala amalnya ketika hidup di dunia.
Allah berfirman:
وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ ࣖ ٢٨١
Dan takutlah pada hari ( ketika ) kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi ( dirugikan ).
( al-Baqarah/2: 281 )
Jika manusia berpikir dengan jernih dan sungguh-sungguh, tentu akan mengakui keesaan dan kekuasaan Allah terhadap semua yang ada di langit, bumi, serta segala makhluk yang ada di antara keduanya.
Apabila manusia mengakui kemahakuasaan Allah, tentulah akan mengakui pula kekuasaan-Nya menurunkan wahyu kepada hamba pilihan-Nya.
Lalu Allah menjelaskan sikap orang-orang kafir Mekah.
Mereka tidak mau memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan bumi, dan juga tidak mau meneliti tanda kebesaran Allah yang ada pada diri mereka sendiri.
Itulah sebabnya mereka mendustakan keesaan Allah dan hari kebangkitan.
Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ ٣٨ مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ٣٩
Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.
Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq ( benar ), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
( ad-Dukhān/44: 38-39 )
Dan firman-Nya:
اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ ١١٥
Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main ( tanpa ada maksud ) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? ( al-Mu’minūn/23: 115 )
Pada penghujung ayat, Allah menegaskan bahwa mereka akan mendapatkan kenyataan yang berbeda dengan apa yang mereka duga selama hidup di dunia.
Mereka akan merasakan neraka wail yang memang disediakan sebagai azab bagi mereka, sebagai balasan yang setimpal atas keingkaran mereka terhadap keesaan Allah, kebenaran wahyu, dan terjadinya hari kebangkitan.
( 28 ) Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa di antara kebijaksanaan-Nya ialah tidak menganggap sama para hamba-Nya yang melakukan kebaikan, dengan orang-orang yang terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan.
Tidak patut bagi zat Allah dengan segala keagungan-Nya, apabila menganggap sama antara hamba-hamba-Nya yang beriman dan melakukan kebaikan dengan orang-orang yang mengingkari keesaan-Nya lagi memperturutkan hawa nafsunya.
Orang-orang yang beriman yang dimaksud dalam ayat ini ialah orang-orang yang meyakini bahwa Allah Maha Esa, tidak memerlukan sekutu dalam melaksanakan kekuasaan dan kehendak-Nya.
Atas keyakinan itulah mereka menyadari dan melaksanakan apa yang seharusnya diperbuat terhadap sesamanya dan kepada Penciptanya.
Dengan keyakinan itu pula, mereka menaati perintah Khaliknya yang disampaikan melalui rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Mereka selalu berusaha keras memelihara kebersihan jiwanya dari noda-noda yang mengotorinya.
Allah berfirman:
وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ ١٧ الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ ١٨ وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ ١٩
Dan akan dijauhkan darinya ( neraka ) orang yang paling bertakwa, yang menginfakkan hartanya ( di jalan Allah ) untuk membersihkan ( dirinya ), dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya.
( al-Lail/92: 17-19 )
Sedang yang dimaksud dengan orang yang berbuat kerusakan di muka bumi ialah orang yang tidak mau mengikuti kebenaran dan selalu memperturutkan hawa nafsunya.
Mereka ini tidak mau mengakui keesaan Allah, kebenaran wahyu, dan terjadinya hari kebangkitan dan pembalasan.
Oleh karena itu, mereka yang jauh dari rahmat Allah, berani melanggar larangan-larangan-Nya.
Mereka tidak meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan kembali dari kuburnya, mereka tetap akan dihimpun di Padang Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.
Allah berfirman:
وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰۤىِٕرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰىهُ مَنْشُوْرًا ١٣ اِقْرَأْ كِتٰبَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ ١٤
Dan setiap manusia telah Kami kalungkan ( catatan ) amal perbuatannya di lehernya.
Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.
“ Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu. ” ( al-Isrā’/17: 13-14 )
Apabila ada di antara hamba Allah yang diberi pahala karena amal baiknya di dunia, dan disiksa akibat amal buruknya, hal itu sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan Allah.
Dia telah memberikan akal agar mereka dapat mengetahui betapa luasnya nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka.
Akan tetapi, mereka tidak mau mempergunakan akal itu sebaik-baiknya, sehingga mereka tidak mensyukuri nikmat itu, bahkan mereka mengingkarinya.
Allah juga telah mengutus rasul-Nya untuk membimbing mereka kepada jalan yang benar.
Petunjuk dan bimbingan rasul itu bukan saja tidak mereka hiraukan, tetapi malah mereka dustakan.


Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما خلقنا السماء والأرض وما بينهما باطلا ذلك ظن الذين كفروا فويل للذين كفروا من النار

سورة: ص - آية: ( 27 )  - جزء: ( 23 )  -  صفحة: ( 455 )

transliterasi Indonesia

wa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā bāṭilā, żālika ẓannullażīna kafarụ fa wailul lillażīna kafarụ minan-nār



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,
  2. dan apabila bulan telah hilang cahayanya,
  3. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk
  4. Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
  5. Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada
  6. Malahan kaum Nuh itu berkata: "Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja". Katakanlah: "Jika aku membuat-buat nasihat
  7. Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas".
  8. Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah
  9. Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air
  10. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi),

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, May 9, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب