Tafsir Surat Al-Furqan ayat 28 , Ya Waylati Laytani Lam Attakhidh Fulanaan Khalilaan
Tafsir Al-mokhtasar
Dengan penuh penyesalan ia berkata seraya mendoakan kebinasaan untuk dirinya, "Duhai celaka besar diriku; kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan yang kafir itu sebagai teman akrabku.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Dengan nada menyesal karena mengikuti orang-orang yang menyesatkan, mereka berkata, "Aduhai kiranya aku tidak menjadikan Polan sebagai teman yang Engkau jadikan pemimpinku
Tafsir al-Jalalain
( Kecelakaan besar bagiku ) huruf Alif dari lafal Yaa Wailataa merupakan pergantian Ya Idhafah, asalnya adalah Yaa Wailatii maknanya alangkah binasanya aku ( kiranya aku dahulu tidak menjadikan si Polan itu ) yakni Ubay bin Khalaf yang dijilatnya tadi ( teman akrab ).
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Dengan nada menyesal karena mengikuti orang-orang yang menyesatkan, mereka berkata, "Aduhai kiranya aku tidak menjadikan Polan sebagai teman yang Engkau jadikan pemimpinku.
Tafsir Al-wajiz
“Wahai, celaka aku! Sekiranya dulu ketika di dunia aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab-ku, temanku itulah yang ikut mempengaruhiku, sehingga aku menjadi pendosa dengan kekafiran dan kemusyrikan.”
Tafsir Al-tahlili
Pada hari itu, orang-orang yang zalim akan menggigit jari mereka dengan penuh penyesalan karena telah melalaikan kewajiban-kewajibannya selama hidup di dunia.
Dengan sombong, mereka telah berpaling dari kebenaran yang dibawa oleh utusan Allah kepada mereka.
Mereka menangis tersedu-sedu menyesali diri seandainya dulu ketika hidup di dunia mereka mengikuti ajakan Rasulullah kepada jalan yang lurus yang membawa keselamatan dunia dan akhirat.
Mereka berkata dengan penuh penyesalan, “ Seandainya aku di dunia dulu mengikuti Muhammad, bersama-sama beliau menuju jalan yang benar.
Andaikan aku dulu dapat menahan kesombongan sehingga dengan tulus ikhlas memeluk agama Islam, niscaya aku tidak merasakan kesulitan ini. ” Hanya sayang penyesalan itu tidak berguna lagi.
Mereka menyesal karena keliru mencari kawan.
Ini kecelakaan dan kebinasaan yang besar.
“ Seandainya aku dulu tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, tentu dia tidak dapat menjerumuskan aku ke dalam kesesatan. ” Memang yang menjerumuskan manusia ke dalam kecelakaan dan kesesatan itu ada kalanya setan sendiri atau setan yang berbentuk manusia, seperti seorang musyrik Arab yang bernama Ubay bin Khalaf.
Persahabatan ‘Uqbah bin Abī Mu’aiṭ dengan Ubay bin Khalaf sangat berpengaruh baginya.
‘Uqbah bin Abī Mu‘aiṭ sering menghadiri pengajian Nabi Muhammad sehingga menjadi kenalan yang baik.
Pada suatu hari, ia mengundang Nabi Muhammad untuk makan di rumahnya.
Ketika itu, Nabi tidak mau makan kecuali jika ‘Uqbah bin Abī Mu’aiṭ mau masuk Islam, lalu ‘Uqbah membaca dua kalimat syahadat.
Namun sahabat ‘Uqbah bin Abī Mu’aiṭ yang bernama Ubay bin Khalaf tidak senang dan marah kepadanya.
‘Uqbah bin Abī Mu’aiṭ lalu mengatakan bahwa ia masuk Islam hanya pura-pura saja.
Ubay bin Khalaf menyuruh agar ‘Uqbah bin Abī Mu’aiṭ meludahi wajah Nabi Muhammad.
Hal itu lalu dilakukannya ketika beliau sedang melaksanakan salat di Dār an-Nadwah, dekat Baitullah.
‘Uqbah bin Abī Mu’aiṭ mematuhi apa yang dikehendaki sahabatnya.
Demikianlah akibat persahabatan dengan orang yang tidak baik akan membawa akibat yang tidak baik pula.
Nabi Muhammad memberi pedoman agar selalu mencari sahabat atau teman akrab yang baik.
Sabda beliau:
الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ ( رواه أبو داود والترمذي عن أبي هريرة )
Seseorang akan mengikuti perilaku temannya, maka perhatikanlah siapa temanmu.
( Riwayat Abū Dāwud dan at-Tirmiżī dari Abū Hurairah )
Dan sabda Rasulullah saw:
إنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيْسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيْسُ السُّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيْرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يَحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيْرِ إِمَّا أَنْ يَحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيْحًا مُنْتِنَةً.
( رواه الشيخان عن أبي موسى الأشعرى )
Perumpamaan teman duduk yang baik dan yang jahat ialah seperti pembawa minyak kasturi dan pandai besi.
Pembawa minyak kasturi itu adakalanya kamu menerima atau membeli minyak daripadanya.
Dan paling sedikit kamu mendapatkan bau harum daripadanya.
Adapun pandai besi kadang-kadang ia membakar pakaianmu ( karena semburan apinya ) atau kamu menjumpai bau yang tidak sedap.” ( Riwayat asy-Syaikhān dari Abū Mūsa al-Asy’arī ).
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk
- Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan
- Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
- Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
- Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
- Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku
- Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki
- Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
- Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima
- Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 25, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب