Tafsir Surat Al-Insan ayat 3 , Inna Hadaynahu As-Sabila Imma Shakiraan Wa Imma Kafuraan
Tafsir Al-mokhtasar
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadanya melalui lisan para Rasul Kami jalan petunjuk, hingga dengan demikian jelaslah bagi mereka jalan kesesatan.
Maka setelah itu ia bisa mendapat petunjuk ke jalan yang lurus lalu menjadi seorang hamba yang beriman dan bersyukur kepada Allah, atau menjadi sesat dari jalan yang lurus lalu menjadi hamba yang kafir dan menentang ayat-ayat Allah.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada manusia petunjuk kebenaran, ada yang beriman dan ada pula yang ingkar
Tafsir al-Jalalain
( Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan petunjuk ) maksudnya, Kami telah menjelaskan kepadanya jalan hidayah dengan mengutus rasul-rasul kepada manusia ( ada yang bersyukur ) yaitu menjadi orang mukmin ( dan ada pula yang kafir ) kedua lafal ini, yakni Syaakiran dan Kafuuran merupakan Haal dari Maf’ul; yakni Kami telah menjelaskan jalan hidayah kepadanya, baik sewaktu ia dalam keadaan bersyukur atau pun sewaktu ia kafir sesuai dengan kepastian Kami.
Lafal Immaa di sini menunjukkan rincian tentang keadaan.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada manusia petunjuk kebenaran, ada yang beriman dan ada pula yang ingkar.
Tafsir Al-wajiz
Potensi lainnya yang dianugerahkan Allah kepada manusia adalah berupa petunjuk, seperti yang ditegaskan pada ayat ini.
Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang jelas lagi lurus tidak ada jalan yang lurus selainnya, di antara manusia ada yang bersyukur atas nikmat dan petunjuk Tuhannya dan ada pula yang kufur, menutupi kebenaran dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan bahwa sesungguhnya Allah telah menunjukkan manusia ke jalan yang lurus.
Di antara mereka ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
Dengan bimbingan wahyu-Nya yang disampaikan lewat Nabi Muhammad, manusia telah ditunjuki jalan yang lurus dan jalan yang sesat.
Allah menunjukkan kepadanya kebaikan dan kejahatan.
Dari perkataan sabīl yang terdapat dalam ayat ini, tergambar keinginan Allah terhadap manusia yakni membimbing mereka kepada hidayah-Nya.
Kata sabīl lebih tepat diartikan sebagai petunjuk daripada jalan.
Hidayah itu berupa dalil-dalil keesaan Allah dan kenabian yang disebutkan dalam kitab suci.
Sabīl ( hidayah ) itu dapat ditangkap dengan pendengaran, penglihatan, dan pikiran.
Tuhan hendak menunjukkan kepada manusia bukti-bukti wujud-Nya melalui penglihatan terhadap diri mereka sendiri dan alam semesta, sehingga pikirannya merasa puas untuk mengimani-Nya.
Akan tetapi, memang sudah merupakan kenyataan bahwa terhadap pemberian Allah itu, sebagian manusia ada yang bersyukur, tetapi ada pula yang ingkar ( kafir ).
Tegasnya ada yang menjadi mukmin, dan ada pula yang kafir.
Dengan sabīl itu pula manusia bebas menentukan pilihannya antara dua alternatif yang tersedia.
Pada ayat lain disebutkan:
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ٢
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
( al-Mulk/67: 2 )
Firman Allah:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتّٰى نَعْلَمَ الْمُجٰهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصّٰبِرِيْنَۙ وَنَبْلُوَا۟ اَخْبَارَكُمْ ٣١
Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu.
( Muḥammad/47: 31 )
Bahwa manusia diciptakan atas fitrah dan hidayah-Nya terlebih dahulu, baru kemudian datang godaan untuk mengingkari Allah, disebutkan dalam suatu ayat:
فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
...( sesuai ) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut ( fitrah ) itu.
( ar-Rūm/30: 30 )
Dalam suatu hadis disebutkan:
مَا مِنْ خَاِرجٍ يَخْرُجُ --يَعْنِي مِنْ بَيْتِهِ-- اِلَّا بِيَدِهِ رَايَتَانِ: رَايَةٌ بِيَدِ مَلَكٍ وَرَايَةٌ بِيَدِ شَيْطَانٍ فَاِنْ خَرَجَ لِمَا يُحِبُّ اللّٰهُ اَتْبَعَهُ الْمَلَكُ ِبرَايَتِهِ فَلَمْ يَزَلْ تَحْتَ رَايَةِ الْمَلَكِ حَتَّى يَرْجِعَ اِلَى بَيْتِهِ وَاِنْ خَرَجَ لِمَا يَسْخَطُ اللّٰهُ أَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ بِرَايَتِهِ فَلَمْ يَزَلْ تَحْتَ رَايَةِ الشَّيْطَانِ حَتَّى يَرْجِعَ اِلَى بَيْتِهِ.
( رواه أحمد عن أبي هريرة )
Tiada seorang pun yang keluar ( rumah ), kecuali di tangannya ada dua bendera: bendera ( yang satu ) di tangan malaikat dan bendera ( yang lain ) di tangan setan.
Jika seseorang keluar karena mengharapkan apa yang dicintai atau disenangi Allah, niscaya ia diikuti oleh malaikat dengan benderanya.
Ia senantiasa berada di bawah bendera malaikat sampai ia kembali ke rumahnya.
Dan jika seseorang keluar karena mencari apa yang dimurkai Allah, niscaya ia diikuti oleh setan dengan benderanya.
Ia senantiasa berada di bawah bendera setan sampai ia kembali ke rumahnya.
( Riwayat Aḥmad dari Abū Hurairah )
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu
- Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?".
- Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan
- Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab:
- Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
- Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang
- Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai
- yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak
- ketika Syu'aib berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?,
- lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب