Tafsir Surat Saad ayat 34 , Wa Laqad Fatanna Sulaymana Wa Alqayna Ala Kursiyihi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Saad ayat 34 | Wa Laqad Fatanna Sulaymana Wa Alqayna Ala Kursiyihi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ﴾
[ ص: 34]

Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. [Sad: 34]

Wa Laqad Fatanna Sulaymana Wa Alqayna Ala Kursiyihi Jasadaan Thumma Anaba

Tafsir Al-mokhtasar


Sungguh Kami telah menguji Sulaiman dan Kami meletakkan di atas singgasananya setan yang berbentuk manusia yang menguasai kerajaannya beberapa saat.
Kemudian Sulaiman berhasil menguasai kerajaannya kembali dan mengalahkan para setan.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaimân sehingga ia tidak tergoda oleh kekuasaan.
Kami menjadikannya tergeletak di atas kursinya sebagai jasad yang tidak mampu mengendalikan urusan.
Kemudian ia menyadari cobaan itu dan segera kembali bertobat kepada Allah

Tafsir al-Jalalain


( Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman ) Kami telah mencobanya dengan suatu ujian, yaitu kerajaannya dirampas oleh orang lain.
Demikian itu, karena ia pernah menikahi seorang perempuan yang ia sukai, hanya perempuan itu termasuk orang yang menyembah berhala, tanpa sepengetahuan Nabi Sulaiman.
Dan tersebutlah bahwa kebesarannya itu terletak pada cincinnya kemudian pada suatu hari ketika ia bermaksud untuk pergi ke kamar mandi, ia melepaskan cincinnya itu.
Lalu ia menitipkannya kepada salah seorang dari istrinya yang bernama Aminah, sebagaimana biasanya.
Setelah ia pergi tiba-tiba datanglah makhluk jin yang menyerupai Nabi Sulaiman, kemudian jin itu mengambil cincin itu dari Aminah dan langsung memakainya ( dan Kami dudukkan pada singgasananya sesosok jasad ) yaitu jin tersebut, yang bernama Shakhr atau jin lainnya, kemudian jin itu menduduki singgasana Nabi Sulaiman.
Ketika itu juga ia dikelilingi burung-burung dan lain-lainnya.
Lalu muncullah Nabi Sulaiman dalam bentuk yang tidak seperti biasanya, yakni tanpa pakaian kebesaran, ia melihat bahwa di singgasananya telah duduk seseorang.
Kemudian ia berkata kepada orang-orang yang ada di situ, "Aku adalah Sulaiman." Akan tetapi orang-orang mengingkarinya ( kemudian ia kembali ) yakni kembali dapat merebut kebesarannya setelah selang beberapa hari; yaitu setelah ia berhasil merebut cincin kebesarannya, lalu memakainya dan duduk di atas singgasananya kembali.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaimân sehingga ia tidak tergoda oleh kekuasaan.
Kami menjadikannya tergeletak di atas kursinya sebagai jasad yang tidak mampu mengendalikan urusan.
Kemudian ia menyadari cobaan itu dan segera kembali bertobat kepada Allah.

Tafsir Al-wajiz


Dan Kami tidak hanya mencurahkan karunia kepada Nabi Sulaiman.
Sungguh, Kami pun telah menguji Nabi Sulaiman dengan penyakit yang menyebabkan hilangnya kekuatan yang dimilikinya, dan karena itu Kami jadikan dia hanya mampu tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh yang lemah tak berdaya, kemudian dia pun menyadari kelalaiannya dan bertobat kepada Allah.

Tafsir Al-tahlili


Kemudian Allah menjelaskan keadaan Sulaiman pada saat mendapat cobaan dan keadaannya setelah selesai menghadapi cobaan itu.
Allah mencobanya dengan menimpakan sakit keras.
Demikian hebatnya serangan penyakitnya itu hingga kehilangan kekuatan sama sekali.
Badannya lemah lunglai tergeletak di atas kursinya seolah-olah tak bernyawa lagi.
Abū Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda:
قَالَ سُلَيْمَانُ لأَطُوْفَنَّ اللَّيْلَةَ عَلَى تِسْعِيْنَ امْرَأَةً كُلُّهُنَّ تَأْتِي بِفَارِسٍ يُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللّٰهِ فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ قُلْ إِنْ شَاءَ اللّٰهُ فَلَمْ يَقُلْ اِنْ شَاءَ اللّٰهُ فَطَافَ عَلَيْهِنَّ جَمِيْعًا فَلَمْ تَحْمِلْ ِمْنهُنَّ إِلاَّ امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ جَاءَتْ بِشقِّ رَجُلٍ وَأَيْمُ الَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللّٰهُ لَجَاهَدُوْا فِي سَبِيْلِ اللّٰهِ فُرْسَانًا أَجْمَعُوْنَ.
( رواه البخارى ومسلم عن أبى هريرة )
Nabi Sulaiman berkata, “ Saya akan berkeliling malam ini untuk mengumpuli sembilan puluh istri, semuanya nanti akan melahirkan anak yang mahir menunggang kuda dan berjihad fī sabīlillah. ” Maka seorang sahabatnya berkata kepadanya, “ Katakan insya Allah, ” tetapi Nabi Sulaiman tidak mengatakan insya Allah.
Nabi Sulaiman kemudian mengumpuli istri-istrinya itu semua, tetapi tidak ada yang hamil dari mereka kecuali seorang istri, yang kemudian melahirkan anak yang tidak sempurna.
Demi Zat yang menguasai diri Muhammad, “ Seandainya Nabi Sulaiman mengatakan insyā Allāh, niscaya semua istrinya melahirkan anak-anak yang mahir menunggang kuda dan berjihad fī sabīlillah. ” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Abū Hurairah )
Keterangan lain menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan cobaan itu ialah berkenaan dengan keinginan Nabi Sulaiman mendatangi sembilan puluh istrinya dalam satu malam dan setiap istrinya melahirkan seorang penunggang kuda.
Namun, ia tidak mengucapkan insyā Allāh, sehingga Allah mengujinya dengan cobaan tidak ada yang melahirkan kecuali hanya satu orang dan melahirkan bayi lumpuh setengah badan dan diletakkan di atas kursi Nabi Sulaiman.
Di saat-saat menerima cobaan seperti itu, ia selalu memanjatkan harapannya kepada Allah serta penyerahan dirinya menerima cobaan itu dengan ikhlas.
Pada penghujung ayat, Allah menegaskan bahwa Sulaiman lalu bertobat meminta ampun atas kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya serta berserah diri kepada Allah.


Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ولقد فتنا سليمان وألقينا على كرسيه جسدا ثم أناب

سورة: ص - آية: ( 34 )  - جزء: ( 23 )  -  صفحة: ( 455 )

transliterasi Indonesia

wa laqad fatannā sulaimāna wa alqainā 'alā kursiyyihī jasadan ṡumma anāb



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia


    Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

    Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
    Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
    Al-Hijr Al-Kahf Maryam
    Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
    As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
    Al-Fath Al-Hujurat Qaf
    An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
    Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
    Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

    Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

    surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
    surah   in the voice of Ahmed El Agamy
    Ahmed El Agamy
    surah   in the voice of Bandar Balila
    Bandar Balila
    surah   in the voice of Khalid Al Jalil
    Khalid Al Jalil
    surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
    Saad Al Ghamdi
    surah   in the voice of Saud Al Shuraim
    Saud Al Shuraim
    surah   in the voice of  Al Shatri
    Al Shatri
    surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
    Abdul Basit
    surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
    Abdul Rashid Sufi
    surah   in the voice of Fares Abbad
    Fares Abbad
    surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
    Maher Al Muaiqly
    surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
    Al Minshawi
    surah   in the voice of Al Hosary
    Al Hosary
    surah   in the voice of Al-afasi
    Mishari Al-afasi
    surah   in the voice of Nasser Al Qatami
    Nasser Al Qatami
    surah   in the voice of Yasser Al Dosari
    Yasser Al Dosari



    Wednesday, June 25, 2025

    لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب