Tafsir Surat Fussilat ayat 34 , Wa La Tastawi Al-Hasanatu Wa La As-Sayyiatu Adfa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Fussilat ayat 34 | Wa La Tastawi Al-Hasanatu Wa La As-Sayyiatu Adfa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ﴾
[ فصلت: 34]

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. [Fussilat: 34]

Wa La Tastawi Al-Hasanatu Wa La As-Sayyiatu Adfa Bi-Ati Hiya Ahsanu Faidha Al-Ladhi Baynaka Wa Baynahu Adawatun Kaannahu Wa Liyun Hamimun

Tafsir Al-mokhtasar


Tidak sama melakukan berbagai kebaikan dan ketaatan yang diridai oleh Allah dengan melakukan berbagai keburukan dan kemaksiatan yang dimurkai-Nya.
Balaslah tindakan buruk orang-orang yang berlaku buruk kepadamu dengan cara yang lebih baik, maka orang yang sebelumnya memiliki permusuhan denganmu, jika kamu menolak tindakan buruknya dengan kebaikan, menjadi seolah-olah teman yang dekat.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Sifat yang baik tidak sama dengan sifat yang buruk.
Balaslah perlakuan tidak baik yang datang dari pihak lawan dengan perlakuaan yang lebih baik.
Perlakuaan seperti itu akan membuat orang yang bermusuhan denganmu seolah-olah menjadi seorang teman yang tulus

Tafsir al-Jalalain


( Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan ) dalam tingkatan rinciannya, karena sebagian daripada keduanya berada di atas sebagian yang lain.
( Tolaklah ) kejahatan itu ( dengan cara ) yakni dengan perbuatan ( yang lebih baik ) seperti marah, imbangilah dengan sabar, bodoh imbangilah dengan santunan, dan perbuatan jahat imbangilah dengan lapang dada atau pemaaf ( maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang setia ) maka jadilah yang dulunya musuhmu kini menjadi teman sejawat dalam hal saling kasih mengasihi, jika kamu mempunyai sikap seperti tersebut.
Lafal Al Ladzii Mubtada, dan Ka-annahu adalah Khabarnya, lafal Idzaa menjadi Zharaf bagi makna Tasybih.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Sifat yang baik tidak sama dengan sifat yang buruk.
Balaslah perlakuan tidak baik yang datang dari pihak lawan dengan perlakuaan yang lebih baik.
Perlakuaan seperti itu akan membuat orang yang bermusuhan denganmu seolah-olah menjadi seorang teman yang tulus.

Tafsir Al-wajiz


Orang seperti itulah orang yang terbaik.
Dan dengan demikian tidaklah sama antara kebaikan dan pelaku kebaikan itu dengan kejahatan dan pelaku kejahatan itu.
Oleh sebab itu, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, dalam arti sebaik-baiknya.
Jika itu yang dilakukan sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan berubah sikapnya kepadamu menjadi seperti teman yang setia.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa kebaikan yang diridai Allah dan diberi pahala itu tidak sama dengan keburukan yang dibenci-Nya dan orang yang melakukannya pasti diazab.
Ayat ini dapat ditafsirkan dengan pernyataan bahwa tidak sama dakwah orang yang menyeru kepada Allah dan mengikuti Islam, dengan perbuatan mencela orang-orang yang melaksanakan dakwah itu.
Sikap orang kafir yang mencela para dai diterangkan dalam firman Allah:
قُلُوْبُنَا فِيْٓ اَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدْعُوْنَآ اِلَيْهِ
...
Hati kami sudah tertutup dari apa yang engkau seru kami kepadanya...
( Fuṣṣilat/41: 5 )
Dan firman Allah:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَسْمَعُوْا لِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُوْنَ ٢٦ ( فصّلت )
Dan orang-orang yang kafir berkata, “ Janganlah kamu mendengarkan ( bacaan ) Al-Qur’an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan ( mereka ).
( Fuṣṣilat/41: 26 )
Dengan ayat ini, seakan-akan Allah menyatakan kepada Rasulullah saw bahwa jika ia mengerjakan kebaikan, maka akan memperoleh ganjaran kebaikan berupa penghargaan selama hidup di dunia dan pahala yang besar di akhirat nanti.
Sedang orang-orang kafir yang mengerjakan kejahatan itu akan memperoleh penghinaan di dunia, dan di akhirat mereka akan memperoleh azab yang pedih.
Rasulullah juga dilarang untuk membalas kejahatan mereka dengan kejahatan.
Jika ia membalas kejahatan dengan kejahatan tentu mereka akan memperoleh kerugian yang berlipat ganda.
Oleh karena itu, Rasulullah diperintahkan untuk membalas kejahatan mereka dengan kebaikan.
Kemudian Allah menerangkan cara membalas kejahatan orang-orang kafir itu dengan kebaikan dengan memerintahkan kepada Rasulullah agar membalas kebodohan dan kejahatan orang-orang kafir dengan cara yang paling baik, membalas perbuatan buruk mereka dengan perbuatan baik, memaafkan kesalahan mereka, dan menghadapi kemarahan mereka dengan kesabaran.
Jika Nabi berbuat demikian, lambat laun mereka akan menilai sendiri perbuatan mereka, dan menimbulkan malu kepada mereka karena tindakan-tindakan mereka itu.
Allah menerangkan hasil yang akan diperoleh orang-orang yang beriman jika membalas perbuatan buruk orang-orang kafir dengan perbuatan baik.
Allah mengatakan jika orang-orang beriman berhasil berbuat demikian, tentu permusuhan orang-orang kafir kepada mereka akan berubah menjadi persahabatan, kebencian akan berubah menjadi kecintaan.
Ibnu ‘Abbās berkata bahwa pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada manusia agar berlaku sabar ketika marah, penyantun terhadap orang yang bodoh, dan memaafkan kesalahan orang.
Jika seseorang mengerjakan yang demikian, Allah akan memelihara mereka dari setan, dan musuh-musuh mereka akan tunduk dan patuh kepada mereka.
Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki mencela Qunbur, budak ‘Ali bin Abī Ṭālib, yang telah dimerdekakannya.
Ali lalu memanggilnya dan berkata, Wahai Qunbur, tinggalkanlah orang yang mencelamu itu, biarkanlah ia, semoga Tuhan Yang Maha Penyayang meridai, dan setan menjadi marah. ”

Menurut Muqātil, ayat ini turun berhubungan dengan Abū Sufyān.
Dia adalah salah seorang musuh Rasulullah yang paling besar.
Akan tetapi karena kesabaran dan sikap Nabi yang baik kepadanya, Abū Sufyān menjadi sahabat Nabi yang akrab, dengan mengadakan hubungan perbesanan ( muṣaharah ).


Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ولا تستوي الحسنة ولا السيئة ادفع بالتي هي أحسن فإذا الذي بينك وبينه عداوة كأنه ولي حميم

سورة: فصلت - آية: ( 34 )  - جزء: ( 24 )  -  صفحة: ( 480 )

transliterasi Indonesia

wa lā tastawil-ḥasanatu wa las-sayyi`ah, idfa' billatī hiya aḥsanu fa iżallażī bainaka wa bainahụ 'adāwatung ka`annahụ waliyyun ḥamīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
  2. Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal,
  3. Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan
  4. Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa
  5. Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari
  6. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan
  7. merasa senang karena usahanya,
  8. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir.
  9. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka
  10. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, May 12, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب