Tafsir Surat Al-Anfal ayat 35 , Wa Ma Kana Salatuhum Inda Al-Bayti Illa Mukaan

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anfal ayat 35 | Wa Ma Kana Salatuhum Inda Al-Bayti Illa Mukaan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً ۚ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ﴾
[ الأنفال: 35]

Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. [Anfal: 35]

Wa Ma Kana Salatuhum Inda Al-Bayti Illa Mukaan Wa Tasdiyatan Fadhuqu Al-Adhaba Bima Kuntum Takfuruna

Tafsir Al-mokhtasar


Salat yang dilakukan oleh orang-orang musyrik di Masjidilharam tidak lain hanyalah bersiul dan bertepuk tangan.
Maka rasakanlah -wahai orang-orang musyrik- azab ( kalian ) terbunuh dan tertawan dalam perang Badar, disebabkan karena kalian ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Doa dan permohonan mereka di depan masjid yang agung itu tidak lebih dari sekadar siulan dan tepukan tangan.
Maka jika demikian halnya, terimalah kematian kamu sekalian di medan perang, agar kesyirikan itu menjauh dari masjidil haram.
Dan kematian itu tidak lain akibat kekufuran kalian

Tafsir al-Jalalain


( Salat mereka di sekitar Baitullah itu tiada lain hanyalah siulan ) bersiul-siul ( dan tepuk tangan ) artinya mereka menjadikan hal-hal tersebut sebagai upacara sembahyang mereka yang dianjurkan oleh sesama mereka.
( Maka rasakanlah azab ) dalam perang Badar ( disebabkan kekafiran kalian ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Doa dan permohonan mereka di depan masjid yang agung itu tidak lebih dari sekadar siulan dan tepukan tangan.
Maka jika demikian halnya, terimalah kematian kamu sekalian di medan perang, agar kesyirikan itu menjauh dari masjidil haram.
Dan kematian itu tidak lain akibat kekufuran kalian.

Tafsir Al-wajiz


Salah satu bukti ketidaklayakan mereka mengelola Masjidilharam adalah seperti diuraikan pada ayat ini.
Dan apa yang mereka anggap sebagai salat mereka yang seharusnya dilakukan dengan dengan penuh khusyuk, ketulusan, dan penghormatan kepada Allah, apalagi itu dilakukan di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan.
Maka kelak ketika azab telah jatuh, dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azab disebabkan sejak dahulu hingga kini kamu terus-menerus melakukan kekufuran.
Terimalah kematian kamu di medan perang, agar kesyirikan itu menjauh dari Masjidilharam, dan kematian itu tidak lain akibat kekufuran kamu.”

Tafsir Al-tahlili


Allah menerangkan sebab-sebab mereka tidak berhak menguasai Baitullah, dan daerah haram, yaitu karena mereka dalam waktu beribadah, mengerjakan tawaf, mereka bertelanjang dan bersiul-siul serta bertepuk tangan.
رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: كَانَتْ قُرَيْشٌ تَطُوْفُ بِالْبَيْتِ عُرَاةً تُصَفِّرُ وَتُصَفِّقُ ( رواه ابن أبي حاتم عن ابن عبّاس )
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra: “ Orang-orang Quraisy mengitari Baitullah dalam keadaan telanjang, bersiul-siul dan bertepuk tangan. ” ( Riwayat Ibnu Abi Ḥatim dari Ibnu ‘Abbas ).
Dan katanya:
وَرُوِيَ عَنْهُ: إِنَّ الرِّجَالَ وَالنِّسَاءَ مِنْهُمْ كَانُوْا يَطُوْفُوْنَ عُرَاةً مُشَبِّكِيْنَ بَيْنَ أَصَابِعِهِمْ يُصَفِّرُوْنَ مِنْهَا وَيُصَفِّقُوْنَ ( رواه ابن أبي حاتم عن ابن عبّاس )
“ Bahwa orang-orang Quraisy itu, baik laki-laki maupun perempuan, mengelilingi Ka’bah dalam keadaan telanjang.
Mereka saling bergandengan tangan, bersiul-siul dan bertepuk tangan. ”
( Riwayat Ibnu Abi Ḥatim dari Ibnu ‘Abbas )
Aṭ-Ṭasti menceritakan sebuah riwayat yang ditanyakan Nafi’ bin al-Azraq bahwasanya dia berkata kepada Ibnu ‘Abbas:
أَخْبِرْنِيْ عَنْ قَوْلِهِ عَزَّوَجَلَّ ḍاِلاَّ مُكَاءً وَتَصْدِيَةً» قَالَ الْمُكَاءُ صَوْتُ الْقُنْبُرَةِ وَالتَّصْدِيَةُ صَوْتُ الْعَصَافِيْرِ وَهُوَ التَّصْفِيْقُ وَذٰلِكَ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ وَهُوَ بِمَكَّةَ كَانَ يُصَلِّي بَيْنَ الْحَجَرِ اْلأَسْوَدِ وَالرُّكْنِ الْيَمَانِيْ يَعْنِيْ أَنَّهُ يَقُوْمُ إِلَى الشِّمَالِ لِلْجَمْعِ بَيْنَ الْكَعْبَةِ وَبَيْتِ الْمَقْدِسِ فِى اْلاِسْتِقْبَالِ، فَيَجِيْءُ رَجُلاَنِ مِنْ بَنِيْ سَهْمٍ يَقُوْمُ أَحَدُهُمَا عَنْ يَمِيْنِهِ وِاْلاٰخَرُ يُصَفِّقُ بِيَدَيْهِ تَصْدِيَةَ الْعَصَافِيْرِ لِيُفْسِدُوْا عَلَيْهِ صَلاَتَهُ ( رواه الطستي عن نافع بن أزرق )
“ Beritahukanlah kepadaku tentang makna firman Allah Azza wa Jalla “Illā mukā’an wa taṣdiyah. ” Ia berkata, “ Al-Mukā ialah suara burung Qunburah dan Taṣdiyah ialah suara burung pipit sama dengan bertepuk tangan.
Dan demikian itu ialah pada ketika Rasulullah mengerjakan salat, sedang beliau pada tempat di antara hajar aswad dan rukun yamani ( yaitu beliau menghadap ke utara agar dapat mempersatukan arah Ka’bah dan Baitul Makdis pada suatu arah tujuan ).
Maka datanglah dua orang laki-laki dari Bani Sahm yang seorang berdiri di sebelah kanan Nabi, sedang yang lain bertepuk tangan seramai suara burung pipit mengganggu salat Nabi saw. ”
( Riwayat Aṭ-Ṭasti dari Nafi’ bin Azraq )
Kemudian Allah mengancam perbuatan mereka itu dengan ancaman yang keras, berupa azab karena kekafiran mereka itu.
Siksaan ini meliputi siksaan dunia dan siksaan akhirat.
Siksaan dunia yang mereka alami ialah tewasnya pemimpin-pemimpin mereka dan tertawannya tentara mereka pada waktu Perang Badar serta kekalahan total mereka pada saat penaklukan Mekah.
Sedangkan siksaan mereka di akhirat ialah penyesalan yang tak berkeputusan ketika merasakan dahsyatnya derita akibat panasnya api neraka.


Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وما كان صلاتهم عند البيت إلا مكاء وتصدية فذوقوا العذاب بما كنتم تكفرون

سورة: الأنفال - آية: ( 35 )  - جزء: ( 9 )  -  صفحة: ( 181 )

transliterasi Indonesia

wa mā kāna ṣalātuhum 'indal-baiti illā mukā`aw wa taṣdiyah, fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka,
  2. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
  3. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
  4. Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
  5. Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah
  6. sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
  7. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.
  8. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
  9. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.
  10. dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب