Tafsir Surat Al-Araf ayat 57 , Wa Huwa Al-Ladhi Yursilu Ar-Riyaha Bushraan Bayna Yaday

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 57 | Wa Huwa Al-Ladhi Yursilu Ar-Riyaha Bushraan Bayna Yaday - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴾
[ الأعراف: 57]

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. [Araf: 57]

Wa Huwa Al-Ladhi Yursilu Ar-Riyaha Bushraan Bayna Yaday Rahmatihi Hatta Idha Aqallat Sahabaan Thiqalaan Suqnahu Libaladin Mayyitin Faanzalna Bihi Al-Maa Faakhrajna Bihi Min Kulli Ath-Thamarati Kadhalika Nukhriju Al-Mawta Laallakum Tadhakkaruna

Tafsir Al-mokhtasar


Allah -Subḥānahu- adalah Rabb yang mengirimkan angin untuk memberi kabar gembira akan datangnya hujan.
Sampai ketika angin itu membawa gumpalan awan pekat yang berisi air, maka Kami giring awan itu ke daerah yang gersang, lalu Kami turunkan air hujan di daerah tersebut.
Kemudian dengan air itu Kami menumbuhkan segala macam buah-buahan.
Dan sebagaimana Kami menumbuhkan buah-buahan itu, Kami akan mengeluarkan orang-orang yang mati dari dalam kuburnya dalam kondisi hidup.
Kami melakukan hal itu dengan harapan agar kalian -wahai manusia- mengingat kekuasaan Allah dan keindahan ciptaan-Nya.
Sesungguhnya Dia Mahakuasa untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Hanya Allahlah yang mengirim angin sebagai pembawa berita datangnya rahmat melalui hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyiraminya.
Angin itu membawa awan( 1 ) yang berisikan air.
Kami giring awan tersebut ke suatu daerah yang tidak ditumbuhi tanaman seperti orang mati yang tidak berkehidupan.
Hujan pun lalu turun.
Dengan ayat itu Allah menumbuhkan berbagai macam buah-buahan.
Seperti halnya daerah tersebut dihidupkan dengan ditumbuhkannya tanaman, begitulah Kami menjadikan orang-orang yang telah mati, hidup kembali.
Semoga dengan kejadian ini kalian ingat kekuasaan Allah dan yakin dengan adanya hari kebangkitan.
( 1 ) Ayat ini membenarkan sebuah penemuan ilmiah yang belum diketahui saat al-Qur’ân diturunkan, yaitu angin mengandung uap air.
Ketika dihembus, angin akan berkumpul di suatu tempat dan menjadi awan.
Awan inilah yang kemudian menurunkan hujan setelah berkumpul dan menebal

Tafsir al-Jalalain


( Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya ) yakni terpencar-pencar sebelum datangnya hujan.
Menurut suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin disukunkan; dan menurut qiraat lainnya dengan disukunkan syinnya kemudian memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar.
Menurut qiraat lainnya lagi dengan disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf sebelumnya sebagai pengganti dari nun, yakni mubsyiran.
Bentuk tunggal ( dari yang pertama ialah nusyuurun seperti lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah basyiirun (sehingga apabila angin itu membawa ) maksudnya meniupkan ( mendung yang tebal ) yaitu hujan ( Kami halau mendung itu ) mega yang mengandung air hujan itu.
Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah ( ke suatu daerah yang tandus ) daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya ( lalu Kami turunkan di daerah itu ) di kawasan tersebut ( hujan, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan.
Seperti itulah )
cara pengeluaran itulah ( Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati ) dari kuburan mereka dengan menghidupkan mereka kembali ( mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran ) kemudian kamu mau beriman.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Hanya Allahlah yang mengirim angin sebagai pembawa berita datangnya rahmat melalui hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyiraminya.
Angin itu membawa awan( 1 ) yang berisikan air.
Kami giring awan tersebut ke suatu daerah yang tidak ditumbuhi tanaman seperti orang mati yang tidak berkehidupan.
Hujan pun lalu turun.
Dengan ayat itu Allah menumbuhkan berbagai macam buah-buahan.
Seperti halnya daerah tersebut dihidupkan dengan ditumbuhkannya tanaman, begitulah Kami menjadikan orang-orang yang telah mati, hidup kembali.
Semoga dengan kejadian ini kalian ingat kekuasaan Allah dan yakin dengan adanya hari kebangkitan.
( 1 ) Ayat ini membenarkan sebuah penemuan ilmiah yang belum diketahui saat al-Qur'ân diturunkan, yaitu angin mengandung uap air.
Ketika dihembus, angin akan berkumpul di suatu tempat dan menjadi awan.
Awan inilah yang kemudian menurunkan hujan setelah berkumpul dan menebal.

Tafsir Al-wajiz


Dialah Allah yang meniupkan dan menggerakkan angin sebagai kabar gembira, yakni tanda yang mendahului kedatangan rahmat-Nya, yaitu turunnya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, lalu Kami turunkan hujan lebat di daerah yang tandus itu hingga daerah tersebut menjadi subur.
Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan dan tanaman yang beragam warna dan rasanya.
Seperti menumbuhkan tanah yang sudah mati menjadi subur itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu, wahai manusia, mengambil pelajaran bahwa hari kebangkitan adalah benar adanya.

Tafsir Al-tahlili


Dengan kedua ayat ini Allah menegaskan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada hamba-Nya ialah menggerakkan angin sebagai tanda bagi kedatangan nikmat-Nya yaitu angin yang membawa awan tebal yang dihalaunya ke negeri yang kering yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, kering sumurnya karena tak ada hujan dan penduduknya menderita karena haus dan lapar.
Lalu Dia menurunkan di negeri itu hujan yang lebat sehingga negeri yang hampir mati itu menjadi subur kembali dan sumur-sumurnya penuh berisi air dengan demikian hiduplah penduduknya dengan serba kecukupan dari hasil tanaman-tanaman itu yang berlimpah-ruah.
Mengenai peran hujan yang “ menghidupkan ” lahan yang “ mati ” yang disebutkan dalam Al-Qur’an sudah dianalisa oleh para pakar ilmu pengetahuan karena hujan, di samping membawa butiran air, suatu materi yang penting untuk kehidupan semua mahluk hidup di dunia, ternyata butiran air hujan juga membawa serta material yang berfungsi sebagai pupuk.
Saat air laut yang menguap dan mencapai awan, ia mengandung sesuatu yang dapat merevitalisasi daratan yang mati.
Butiran air hujan yang mengandung bahan-bahan revitalisasi tersebut biasa dikenal dengan nama “ surface tension droplets ”.
Bahan-bahan ini diperoleh dari lapisan permukaan laut yang ikut menguap.
Pada lapisan tipis dengan ketebalan kurang dari seper-sepuluh milimeter dan biasa disebut “ lapisan mikro ” oleh para ahli biologi ini, ditemukan banyak serasah organik yang berasal dari dekomposisi algae renik dan zooplankton.
Beberapa serasah ini mengumpulkan dan menyerap beberapa elemen, seperti fosfor, magnesium dan potasium, yang jarang diperoleh di dalam air laut.
Serasah ini juga menyerap logam berat seperti tembaga, zink, cobalt dan lead.
Tanaman di daratan akan memperoleh sebagian besar garam-garam mineral dan elemen lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhannya bersamaan dengan datangnya air hujan.
Garam-garam yang turun bersama air hujan, merupakan suatu miniatur dari pupuk yang biasa digunakan dalam pertanian ( Natrium, Potasium, Kalium dan sebagainya ).
Logam berat di udara akan membentuk elemen yang akan meningkatkan produktivitas pada saat pertumbuhan dan pembuahan tanaman.
Dengan demikian, hujan adalah sumber pupuk yang sangat penting.
Dengan pupuk yang dikandung pada butiran hujan saja, dalam waktu 100 tahun, tanah yang miskin hara dapat mengumpulkan semua elemen yang diperlukan untuk tumbuhnya tanaman.
Hutan juga tumbuh dan memperoleh keperluan hidupnya dari semua bahan kimia yang berasal dari laut.
Dengan cara demikian, setiap tahun sekitar 150 ton pupuk jatuh ke bumi.
Tanpa mekanisme ini, maka mungkin jumlah jenis tanaman tidak akan sebanyak yang kita ketahui saat ini dan kemungkinan ketidak seimbangan ekologi dapat juga terjadi.
Memang tidak semua negeri yang mendapat limpahan rahmat itu, tetapi ada pula beberapa tempat di muka bumi yang tidak dicurahi hujan yang banyak, bahkan ada pula beberapa daerah dicurahi hujan tetapi tanah di daerah itu hilang sia-sia tidak ada manfaatnya sedikit pun.
Mengenai tanah-tanah yang tidak dicurahi hujan itu Allah berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِ ۗ ٤٣
Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia ( juga ) menurunkan ( butiran-butiran ) es dari langit, ( yaitu ) dari ( gumpalan-gumpalan awan seperti ) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya ( butiran-butiran es ) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki.
Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
( an-Nūr/24: 43 ).
Menurut ayat ini hujan lebat yang disertai hujan es itu tidak tercurah ke seluruh pelosok di muka bumi, hanya Allah-lah yang menentukan di mana hujan akan turun dan di mana pula awan tebal itu sekadar lewat saja sehingga daerah itu tetap tandus dan kering.


Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وهو الذي يرسل الرياح بشرا بين يدي رحمته حتى إذا أقلت سحابا ثقالا سقناه لبلد ميت فأنـزلنا به الماء فأخرجنا به من كل الثمرات كذلك نخرج الموتى لعلكم تذكرون

سورة: الأعراف - آية: ( 57 )  - جزء: ( 8 )  -  صفحة: ( 157 )

transliterasi Indonesia

wa huwallażī yursilur-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, ḥattā iżā aqallat saḥāban ṡiqālan suqnāhu libaladim mayyitin fa anzalnā bihil-mā`a fa akhrajnā bihī ming kulliṡ-ṡamarāt, każālika nukhrijul-mautā la'allakum tażakkarụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. sebagai pambalasan yang setimpal.
  2. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga
  3. Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi
  4. Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping
  5. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
  6. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
  7. Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
  8. (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya.
  9. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,
  10. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, November 21, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب