Tafsir Surat Al-Isra ayat 36 , Wa La Taqfu Ma Laysa Laka Bihi Ilmun
﴿وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا﴾
[ الإسراء: 36]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Al Isra: 36]
Wa La Taqfu Ma Laysa Laka Bihi Ilmun Inna As-Sama Wa Al-Basara Wa Al-Fuuada Kullu Ulaika Kana Anhu Masulaan
Tafsir Al-mokhtasar
Wahai anak Adam! Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, sehingga kamu hanya mengikuti prasangka dan insting belaka, sebab manusia pasti akan mempertanggungjawabkan baik-buruknya penggunaan alat pendengaran, penglihatan, dan hatinya, yang baik akan diberikan pahala dan ganjaran, sedangkan yang buruk akan diberikan hukuman dan azab.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Janganlah kalian ikuti, hai manusia, perkataan atau perbuatan yang kamu tidak ketahui.
Jangan kamu ucapkan, "Aku telah mendengar," padahal sebenarnya kamu tidak mendengar; atau "Aku telah mengetahui," padahal kamu tidak mengetahui.
Sesungguhnya, pada hari kiamat, nikmat yang berupa pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggungjawaban dari pemiliknya atas apa-apa yang telah diperbuatnya
Tafsir al-Jalalain
( Dan janganlah kamu mengikuti ) menuruti ( apa yang kami tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati ) yakni kalbu ( semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya ) pemiliknya akan dimintai pertanggungjawabannya, yaitu apakah yang diperbuat dengannya?
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Janganlah kalian ikuti, hai manusia, perkataan atau perbuatan yang kamu tidak ketahui.
Jangan kamu ucapkan, "Aku telah mendengar," padahal sebenarnya kamu tidak mendengar; atau "Aku telah mengetahui," padahal kamu tidak mengetahui.
Sesungguhnya, pada hari kiamat, nikmat yang berupa pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggungjawaban dari pemiliknya atas apa-apa yang telah diperbuatnya.
Tafsir Al-wajiz
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Jangan mengatakan sesuatu yang engkau tidak ketahui, jangan mengaku melihat apa yang tidak engkau lihat, jangan pula mengaku mendengar apa yang tidak engkau dengar, atau mengalami apa yang tidak engkau alami.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, adalah amanah dari Tuhanmu, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya, apakah pemiliknya menggunakan untuk kebaikan atau keburukan?
Tafsir Al-tahlili
Allah swt melarang kaum Muslimin mengikuti perkataan atau perbuatan yang tidak diketahui kebenarannya.
Larangan ini mencakup seluruh kegiatan manusia itu sendiri, baik perkataan maupun perbuatan.
Untuk mendapat keterangan lebih jauh dari kandungan ayat ini, berikut ini dikemukakan berbagai pendapat dari kalangan sahabat dan tabiin:
1.
Ibnu ‘Abbās berkata, “ Jangan memberi kesaksian, kecuali apa yang telah engkau lihat dengan kedua mata kepalamu, apa yang kau dengar dengan telingamu, dan apa yang diketahui oleh hati dengan penuh kesadaran. ”
2.
Qatadah berkata, “ Jangan kamu berkata, “Saya telah mendengar, ” padahal kamu belum mendengar, dan jangan berkata, “ Saya telah melihat, ” padahal kamu belum melihat, dan jangan kamu berkata, “ Saya telah mengetahui, ” padahal kamu belum mengetahui.”
3.
Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan larangan mengatakan sesuatu yang tidak diketahui ialah perkataan yang hanya berdasarkan prasangka dan dugaan, bukan pengetahuan yang benar, seperti tersebut dalam firman Allah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.
( al-Hujurāt/49: 12 )
Dan seperti tersebut dalam hadis:
اِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ.
( رواه مسلم وأحمد والترمذي عن أبي هريرة )
Jauhilah olehmu sekalian prasangka, sesungguhnya prasangka itu adalah ucapan yang paling dusta.
( Riwayat Muslim, Aḥmad, dan at-Tirmizī dari Abu Hurairah )
4.
Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud ialah larangan kepada kaum musyrikin mengikuti kepercayaan nenek moyang mereka, dengan taklid buta dan mengikuti keinginan hawa nafsu.
Di antaranya adalah mengikuti kepercayaan nenek moyang mereka menyembah berhala, dan memberi berhala itu dengan berbagai macam nama, seperti tersebut dalam firman Allah:
اِنْ هِيَ اِلَّآ اَسْمَاۤءٌ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu mengada-adakannya.
( an-Najm/53: 23 )
Allah swt lalu mengatakan bahwa sesungguhnya pendengaran, peng-lihatan, dan hati akan ditanya, apakah yang dikatakan oleh seseorang itu sesuai dengan apa yang didengar suara hatinya.
Apabila yang dikatakan itu sesuai dengan pendengaran, penglihatan, dan suara hatinya, ia selamat dari ancaman api neraka, dan akan menerima pahala dan keridaan Allah.
Tetapi apabila tidak sesuai, ia tentu akan digiring ke dalam api neraka.
Allah swt berfirman:
يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٢٤ ( النّور )
Pada hari, ( ketika ) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
( an-Nūr/24: 24 )
Dan hadis yang diriwayatkan oleh Syakal bin Humaid, ia berkata:
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللّٰهِ عَلِّمْنِيْ تَعْوِيْذًا أَتَعَوَّذُ بِهِ فَأَخَذَ بِيَدِيْ ثُمَّ قَالَ: قُلْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِيْ وَشَرِّ بَصَرِيْ وَشَرِّ قَلْبِيْ وَشَرِّ مَنِيِّيْ ( يُرِيْدُ الزِّنَا ).
( رواه مسلم )
Saya mengunjungi Nabi saw, kemudian saya berkata, “ Wahai Nabi, ajarilah aku doa minta perlindungan yang akan aku baca untuk memohon perlindungan kepada Allah.
Maka Nabi memegang tanganku seraya bersabda, “Katakanlah, “Aku berlindung kepada-Mu ( Ya Allah ) dari kejahatan telingaku, kejahatan mataku, kejahatan hatiku, dan kejahatan maniku ( zina ). ” ( Riwayat Muslim )
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ولا تقف ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسئولا
سورة: الإسراء - آية: ( 36 ) - جزء: ( 15 ) - صفحة: ( 285 )transliterasi Indonesia
wa lā taqfu mā laisa laka bihī 'ilm, innas-sam'a wal-baṣara wal-fu`āda kullu ulā`ika kāna 'an-hu mas`ụlā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
- yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa
- Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang
- Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang
- (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada
- Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka
- Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.
- dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
- dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
- Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب