Tafsir Surat Al-Fatihah ayat 4 , Maliki Yawmi Ad-Dini

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Fatihah ayat 4 | Maliki Yawmi Ad-Dini - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ﴾
[ الفاتحة: 4]

Yang menguasai di Hari Pembalasan. [Fatiha: 4]

Maliki Yawmi Ad-Dini

Tafsir Al-mokhtasar


Pengagungan kepada Allah -Ta’ālā- bahwa Dia lah Sang Maha Raja Pemilik segalanya pada hari kiamat, tak satu jiwa pun memiliki kuasa atas jiwa lainnya.
" Yaumuddīn " berarti hari Pembalasan dan Perhitungan.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Dan Dialah Penguasa satu-satunya pada hari kiamat, hari penghitungan dan pembalasan.
wewenang-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun

Tafsir al-Jalalain


( Yang menguasai hari pembalasan ) di hari kiamat kelak.
Lafal ’yaumuddiin’ disebutkan secara khusus, karena di hari itu tiada seorang pun yang mempunyai kekuasaan, kecuali hanya Allah Taala semata, sesuai dengan firman Allah Taala yang menyatakan, "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini ( hari kiamat )? Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." ( Q.S.
Al-Mukmin 16 )
Bagi orang yang membacanya ’maaliki’ maknanya menjadi "Dia Yang memiliki semua perkara di hari kiamat".
Atau Dia adalah Zat yang memiliki sifat ini secara kekal, perihalnya sama dengan sifat-sifat-Nya yang lain, yaitu seperti ’ghaafiruz dzanbi’ ( Yang mengampuni dosa-dosa ).
Dengan demikian maka lafal ’maaliki yaumiddiin’ ini sah menjadi sifat bagi Allah, karena sudah ma`rifah ( dikenal ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Dan Dialah Penguasa satu-satunya pada hari kiamat, hari penghitungan dan pembalasan.
wewenang-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun.

Tafsir Al-wajiz


Dialah satu-satunya Pemilik hari Pembalasan dan perhitungan atas segala perbuatan, yaitu hari kiamat.
Kepemilikan-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun.

Tafsir Al-tahlili


Sesudah Allah menyebutkan beberapa sifat-Nya, yaitu: Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, maka diiringi-Nya dengan menyebutkan satu sifat-Nya lagi, yaitu “ menguasai hari pembalasan ”.
Penyebutan ayat ini dimaksudkan agar kekuasaan Allah atas alam ini tak terhenti sampai di dunia ini saja, tetapi terus berkelanjutan sampai hari akhir.
Ada dua macam bacaan berkenaan dengan Mālik.
Pertama, dengan meman-jangkan mā, dan kedua dengan memendekkannya.
Menurut bacaan yang perta-ma, Mālik artinya “ Yang memiliki ” ( Yang empunya ).
Sedang menurut bacaan yang kedua, artinya “ Raja ”.
Kedua bacaan itu benar.
Baik menurut bacaan yang pertama ataupun bacaan yang kedua, dapat dipa-hami dari kata itu arti “ berkuasa ” dan bertindak dengan sepenuhnya.
Sebab itulah diterjemahkan dengan “ Yang menguasai ”.
“ Yaum ” artinya hari, tetapi yang dimaksud di sini ialah waktu secara mutlak.
Ad-dīn banyak artinya, di antaranya: ( 1 ) perhitungan, ( 2 ) ganjaran, pembalas-an, ( 3 ) patuh, ( 4 ) menundukkan, dan ( 5 ) syariat, agama.
Yang selaras di sini ialah dengan arti “ pembalasan ”.
Jadi, Māliki yaumiddīn maksudnya “ Allah itulah yang berkuasa dan yang dapat bertindak dengan sepenuhnya terhadap semua makhluk-Nya pada hari pembalasan. ”
Sebetulnya pada hari kemudian itu banyak hal yang terjadi, yaitu Kiamat, kebangkitan, berkumpul, perhitungan, pembalasan, tetapi pembalasan sajalah yang disebut oleh Allah di sini, karena itulah yang terpenting.
Yang lain dari itu, umpamanya kiamat, kebangkitan dan seterusnya, merupakan pendahuluan dari pembalasan, apalagi untuk targīb dan tarhīb ( menggalakkan dan menakut-nakuti ), penyebutan “ hari pembalasan ” itu lebih tepat.
Hari Akhirat Menurut Pendapat Akal ( Filsafat )
Kepercayaan tentang adanya hari akhirat, yang di hari itu akan diadakan perhitungan terhadap perbuatan manusia pada masa hidupnya dan diadakan pembalasan yang setimpal, adalah suatu kepercayaan yang sesuai dengan akal.
Sebab itu adanya hidup yang lain, sesudah hidup di dunia ini, bukan saja ditetapkan oleh agama, tetapi juga ditunjukkan oleh akal.
Seseorang yang mau berpikir tentu akan merasa bahwa hidup di dunia ini belumlah sempurna, perlu disambung dengan hidup yang lain.
Alangkah banyaknya orang yang teraniaya hidup di dunia ini telah pulang ke rahmatullah sebelum mendapat keadilan.
Alangkah banyaknya orang yang berjasa kecil atau besar, belum mendapat penghargaan atas jasanya.
Alangkah banyaknya orang yang telah berusaha, memeras keringat, membanting tulang, tetapi belum sempat lagi merasakan buah usahanya itu.
Sebaliknya, alangkah banyaknya penjahat, penganiaya, pembuat onar, yang tak dapat dijangkau oleh pengadilan di dunia ini.
Lebih-lebih kalau yang melakukan kejahatan atau aniaya itu orang yang berkuasa sebagai raja, pembesar dan lain-lain.
Maka biarpun kejahatan dan aniaya itu telah merantai bangsa seluruhnya, tidaklah akan digugat orang, malah dia tetap dipuja dan dihormati.
Maka, dimanakah akan didapat keadilan itu, seandainya nanti tidak ada mahkamah yang lebih tinggi, Mahkamah Allah di hari kemudian?
Sebab itu, para pemikir dari zaman dahulu telah ada yang sampai kepada kepercayaan tentang adanya hari akhirat itu, semata-mata dengan jalan berpikir, antara lain Pitagoras.
Filsuf ini berpendapat bahwa hidup di dunia ini merupakan bekal hidup yang abadi di akhirat kelak.
Sebab itu sejak dari dunia hendaklah orang bersedia untuk hidup yang abadi.
Sokrates, Plato dan Aristoteles berpendapat, “ Jiwa yang baik akan merasakan kenikmatan dan kelezatan di akhirat, tetapi bukan kelezatan kebendaan, karena kelezatan kebendaan itu terbatas dan mendatangkan bosan dan jemu.
Hanya kelezatan rohani, yang betapa pun banyak dan lamanya, tidak menyebabkan bosan dan jemu. ”

Kepercayaan Masyarakat Arab
Sebelum Islam tentang Hari Akhirat
Di antara masyarakat Arab sebelum Islam terdapat beberapa pemikir dan pujangga yang telah mempercayai adanya hari kemudian, seperti Zuhair bin Abi Sulma yang meninggal dunia setahun sebelum Nabi Muhammad saw diutus Allah sebagai rasul.
Ada pula di antara mereka yang tidak mempercayai adanya hari kemudian.
Dengarlah apa yang dikatakan oleh salah seorang penyair mereka: “ Hidup, sesudah itu mati, sesudah itu dibangkitkan lagi, itulah cerita dongeng, hai fulan. ” Karena itu, datanglah agama Islam, membawa kepastian tentang adanya hari kemudian.
Pada hari itu akan dihisab semua perbuatan yang telah dikerjakan manusia selama hidupnya, besar atau kecil.
Allah berfirman:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨ ( الزلزلة )
( 7 ) Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat ( balasan )nya, ( 8 ) dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat ( balasan )nya.
( az-Zalzalah/99: 7-8 )
Tidak sedikit ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa di antara mereka memang banyak yang tidak percaya adanya hari akhirat; hidup hanya di dunia, setelah itu selesai ( al-An‘ām/6: 29 ; al-Mu’minūn/23: 37 ).
Mereka berkata, bila seorang bapak mati, maka lahir anak, bila suatu bangsa punah, maka datang bangsa lain.
Mereka tidak percaya, bahwa sesudah mati manusia masih akan hidup kembali ( Hūd/11: 7; al-Isrā’/17: 49 ) dan banyak lagi ayat senada yang menggambarkan pendirian demikian.
Di dalam sejarah pemikiran tercatat bahwa sejak dahulu kala banyak anggapan yang demikian itu.


Yang menguasai di Hari Pembalasan. - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

مالك يوم الدين

سورة: الفاتحة - آية: ( 4 )  - جزء: ( 1 )  -  صفحة: ( 1 )

transliterasi Indonesia

māliki yaumid-dīn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu
  2. Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan
  3. Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal
  4. ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal".
  5. dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok.
  6. Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu
  7. Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat
  8. Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan
  9. pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan
  10. Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, November 4, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب