Tafsir Surat Ar-Rum ayat 41 , Zahara Al-Fasadu Fi Al-Barri Wa Al-Bahri Bima Kasabat
﴿ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ﴾
[ الروم: 41]
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Rum: 41]
Zahara Al-Fasadu Fi Al-Barri Wa Al-Bahri Bima Kasabat Aydi An-Nasi Liyudhiqahum Bađa Al-Ladhi Amilu Laallahum Yarjiuna
Tafsir Al-mokhtasar
Telah nampak kerusakan di daratan maupun di lautan dalam kehidupan manusia dengan berkurangnya penghasilan dan di dalam diri mereka dengan timbulnya berbagai penyakit dan wabah, disebabkan karena kemaksiatan yang mereka lakukan.
Hal itu timbul agar Allah merasakan kepada mereka balasan dari perbuatan buruk mereka di kehidupan dunia dengan harapan agar mereka kembali kepada-Nya dengan bertobat.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Telah terlihat kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan dan ketertenggelaman yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia.
Allah menghendaki untuk menghukum manusia di dunia dengan perbuatan-perbuatan mereka, agar mereka bertobat dari kemaksiatan
Tafsir al-Jalalain
( Telah tampak kerusakan di darat ) disebabkan terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan ( dan di laut ) maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering ( disebabkan perbuatan tangan manusia ) berupa perbuatan-perbuatan maksiat ( supaya Allah merasakan kepada mereka ) dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada mereka ( sebagian dari akibat perbuatan mereka ) sebagai hukumannya ( agar mereka kembali ) supaya mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Telah terlihat kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan dan ketertenggelaman yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia.
Allah menghendaki untuk menghukum manusia di dunia dengan perbuatan-perbuatan mereka, agar mereka bertobat dari kemaksiatan.
Tafsir Al-wajiz
Bila pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan sifat buruk orang musyrik Mekah yang menuhankan hawa nafsu, melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa kerusakan di bumi adalah akibat mempertuhankan hawa nafsu.
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, baik kota maupun desa, disebabkan karena perbuatan tangan manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan jauh dari tuntunan fitrah.
Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan buruk mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan menjaga kesesuaian perilakunya dengan fitrahnya.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini diterangkan bahwa telah terjadi al-fasād di daratan dan lautan.
Al-Fasād adalah segala bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum yang dibuat Allah, yang diterjemahkan dengan “ perusakan ”.
Perusakan itu bisa berupa pencemaran alam sehingga tidak layak lagi didiami, atau bahkan penghancuran alam sehingga tidak bisa lagi dimanfaatkan.
Di daratan, misalnya, hancurnya flora dan fauna, dan di laut seperti rusaknya biota laut.
Juga termasuk al-fasād adalah perampokan, perompakan, pem-bunuhan, pemberontakan, dan sebagainya.
Perusakan itu terjadi akibat prilaku manusia, misalnya eksploitasi alam yang berlebihan, peperangan, percobaan senjata, dan sebagainya.
Prilaku itu tidak mungkin dilakukan orang yang beriman dengan keimanan yang sesungguhnya karena ia tahu bahwa semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan nanti di depan Allah.
Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa tidak seluruh akibat buruk perusakan alam itu dirasakan oleh manusia, tetapi sebagiannya saja.
Sebagian akibat buruk lainnya telah diatasi Allah, di antaranya dengan menyediakan sistem dalam alam yang dapat menetralisir atau memulihkan kerusakan alam.
Hal ini berarti bahwa Allah sayang kepada manusia.
Seandainya Allah tidak sayang kepada manusia, dan tidak menyediakan sistem alam untuk memulihkan kerusakannya, maka pastilah manusia akan merasakan seluruh akibat perbuatan jahatnya.
Seluruh alam ini akan rusak dan manusia tidak akan bisa lagi menghuni dan memanfaatkannya, sehingga mereka pun akan hancur.
Allah berfirman:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوْا مَا تَرَكَ عَلٰى ظَهْرِهَا مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّلٰكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِعِبَادِهٖ بَصِيْرًا ࣖ ٤٥ ( فاطر )
Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan ( hukuman )-nya, sampai waktu yang sudah ditentukan.
Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat ( keadaan ) hamba-hamba-Nya.
( al-Fāṭir/35: 45 )
Dengan penimpaan kepada mereka sebagian akibat perusakan alam yang mereka lakukan, Allah berharap manusia akan sadar.
Mereka tidak lagi merusak alam, tetapi memeliharanya.
Mereka tidak lagi melanggar ekosistem yang dibuat Allah, tetapi mematuhinya.
Mereka juga tidak lagi mengingkari dan menyekutukan Allah, tetapi mengimani-Nya.
Memang kemusyrikan itu suatu perbuatan dosa yang luar biasa besarnya dan hebat dampaknya sehingga sulit sekali dipertanggungjawabkan oleh pelakunya.
Bahkan sulit dipanggul oleh alam, sebagaimana dinyatakan firman-Nya:
تَكَادُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْاَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا ۙ ٩٠ ( مريم )
Hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, ( karena ucapan itu ).
( Maryam/19: 90 )
Seluruh langit dan bumi adalah satu sistem yang bersatu di bawah perintah Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa semua yang ada dalam sistem ini diberikan untuk kepentingan hidup manusia, yang dilanjutkan dengan suatu peringatan spiritual untuk tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Sebagai khalifah, manusia harus mengikuti dan mematuhi semua hukum Allah, termasuk tidak melakukan kerusakan terhadap sumber daya alam yang ada.
Mereka juga harus bertanggung jawab terhadap keberlanjutan kehidupan di bumi ini.
Bumi ditundukkan Allah untuk menjadi tempat ke-diaman manusia.
Akan tetapi, alih-alih bersyukur, manusia malah menjadi makhluk yang paling banyak merusak keseimbangan alam.
Contoh yang merupakan peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di tanah air karena ulah manusia adalah kebakaran hutan dan banjir.
Dengan ditunjuknya manusia sebagai khalifah, di samping memperoleh hak untuk menggunakan apa yang ada di bumi, mereka juga memikul tanggung jawab yang berat dalam mengelolanya.
Dari sini terlihat pandangan Islam bahwa bumi memang diperuntukkan bagi manusia.
Namun demikian, manusia tidak boleh memperlakukan bumi semaunya sendiri.
Hal ini ditunjukkan oleh kata-kata bumi ( 453 kali ) yang lebih banyak disebutkan dalam Al-Quran daripada langit atau surga ( 320 kali ).
Hal ini memberi kesan kuat tentang kebaikan dan kesucian bumi.
Debu dapat menggantikan air dalam bersuci.
Nabi Muhammad saw bersabda:
جُعِلَتْ لِى اْلَاَرْضُ مَسْجِدًا وَ طَهُوْرًا ( رواه أبو داود و ابن ماجة عن أبي هريرة )
Bumi diciptakan untukku sebagai masjid dan sebagai alat untuk bersuci.
( Riwayat Abū Dāwud dan Ibnu Mājah dari Abū Hurairah )
Ada semacam kesakralan dan kesucian dari bumi, sehingga merupakan tempat yang baik untuk memuja Tuhan, baik dalam upacara formal maupun dalam perikehidupan sehari-hari.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون
سورة: الروم - آية: ( 41 ) - جزء: ( 21 ) - صفحة: ( 408 )transliterasi Indonesia
ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ la'allahum yarji'ụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang
- Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.
- sebagai pambalasan yang setimpal.
- Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar
- Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
- Lalu mereka berpaling daripadanya dengan membelakang.
- Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya
- Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya;
- Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok.
- Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب