Tafsir Surat Al-Anam ayat 41 , Bal Iyahu Taduna Fayakshifu Ma Taduna Ilayhi In
﴿بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِن شَاءَ وَتَنسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ﴾
[ الأنعام: 41]
(Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah). [Anam: 41]
Bal Iyahu Taduna Fayakshifu Ma Taduna Ilayhi In Shaa Wa Tansawna Ma Tushrikuna
Tafsir Al-mokhtasar
Yang pasti ketika itu kalian tidak akan memanjatkan doa kecuali kepada Allah yang telah menciptakan kalian agar Dia menghindarkan kalian dari bencana dan melenyapkan kesulitan kalian.
Karena hanya Dia lah yang mampu melakukan hal itu.
Sedangkan tuhan-tuhan lain yang kalian sembah bersama Allah pasti akan kalian tinggalkan, karena kalian tahu bahwa mereka tidak dapat mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Kalian hanya akan lari kepada-Nya, yaitu ketika kalian memohon kepada-Nya, lalu Dia menghentikan azab dari kalian seperti yang kalian minta bila menghendaki.
Dalam keadaan yang susah seperti itu kalian melupakan sekutu-sekutu Allah yang pernah kalian buat
Tafsir al-Jalalain
( Bahkan hanya kepada-Nyalah ) tidak ada lain ( kamu berseru ) memohon pertolongan-Nya di masa kalian tertimpa kesulitan ( maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya ) Ia akan menyingkirkan mara bahaya dari dirimu dan juga lain-lainnya ( jika Dia menghendaki ) niscaya Ia melenyapkannya ( dan kamu melupakan ) kamu meninggalkan ( apa-apa yang kamu sekutukan ) dengan Allah yaitu berupa sesembahan-sesembahan lain-Nya, maka dari itu janganlah kamu berseru kepadanya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Kalian hanya akan lari kepada-Nya, yaitu ketika kalian memohon kepada-Nya, lalu Dia menghentikan azab dari kalian seperti yang kalian minta bila menghendaki.
Dalam keadaan yang susah seperti itu kalian melupakan sekutu-sekutu Allah yang pernah kalian buat.
Tafsir Al-wajiz
Tidak mungkin kamu menyeru tuhan-tuhan itu, tetapi hanya kepada-Nya kamu menyeru untuk meminta pertolongan.
Maka jika Dia menghendaki, Dia akan dengan mudah menghilangkan apa, yakni bahaya, yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan pada hari kiamat pasti akan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan dengan Allah saat di dunia, karena saat itu tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengingkari kuasa Allah.
( Lihat: Surah al-Fatihah/1: 4 ).
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini mengingatkan orang-orang kafir tentang sikap dan keadaan mereka ketika ditimpa cobaan berat dari Allah atau datang kiamat.
Mereka ingat dan menyeru Allah Yang Maha Esa, memohon pertolongan-Nya agar dihindarkan dari cobaan-cobaan yang berat yang sedang mereka alami itu.
Tetapi apabila mereka telah terhindar dari cobaan berat itu, mereka kembali mempersekutukan Allah.
Oleh karena itu Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menanyakan kepada orang-orang musyrik yang mendustakan ayat-ayat Allah dan mempersekutukan-Nya itu, “ Terangkanlah kepadaku hai orang-orang musyrik, jika datang kepadamu azab Allah seperti yang pernah menimpa umat-umat yang terdahulu, seperti serangan angin kencang, banjir besar, petir yang menyambar dari langit dan sebagainya, apakah kamu sekalian akan meminta pertolongan dan perlindungan kepada berhala-berhala dan sembahan-sembahan itu, yang kamu sangka mereka dapat menolong dan melindungimu? ”
Pertanyaan itu dijawab oleh Allah, yaitu, “ Tidak! Tetapi hanya Dialah yang kamu seru. ” Maksudnya: Hai orang-orang musyrik, penyembah-penyembah berhala, jika kamu ditimpa azab, seperti yang pernah menimpa orang-orang terdahulu, maka kamu tidak akan meminta pertolongan dan perlindungan kepada selain Allah untuk menghindarkan kamu dari azab itu.
Dengan pertanyaan dan jawaban di atas, seakan-akan Allah melukiskan watak orang-orang musyrik pada khususnya dan watak manusia pada umumnya yaitu bahwa manusia dalam keadaan senang tidak ingat kepada Allah, tetapi bila dalam keadaan kesulitan dan kesukaran mereka ingat dan menyembah Allah.
Allah swt berfirman:
فَاِذَا رَكِبُوْا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ اِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَۙ ٦٥
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian ( ikhlas ) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka ( kembali ) mempersekutukan ( Allah ).
( al-’Ankabūt/29: 65 )
Firman Allah swt:
وَاِذَا غَشِيَهُمْ مَّوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُوْرٍ ٣٢
Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.
Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus.
Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak berterima kasih.
( Luqmān/31: 32 )
Fitrah manusia yang sebenarnya ialah percaya kepada Allah Yang Maha Esa, Penguasa dan Pemilik seluruh alam.
Fitrah ini pada seseorang dapat berkembang dan tumbuh dengan subur dan dapat pula tertutup perkembangan dan pertumbuhannya oleh pengaruh lingkungan dan sebagainya.
Rasulullah saw bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ يُمَجِّسَانِهِ ( رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة )
“ Tidak seorang pun dari anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah ( mentauhidkan Allah ), maka dua orang ibu-bapaknya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. ” ( Riwayat al-Bukhārī dan Muslim dari Abu Hurairah )
Di samping pengaruh orang tua dan pengaruh lingkungan, pengaruh hawa nafsu dan keinginan pun dapat mempengaruhi atau menutup fitrah manusia itu.
Karena itu manusia waktu di masa senang, tidak ingat kepada Allah.
Tetapi bila ditimpa kesengsaraan mereka ingat kepada Allah.
(Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
بل إياه تدعون فيكشف ما تدعون إليه إن شاء وتنسون ما تشركون
سورة: الأنعام - آية: ( 41 ) - جزء: ( 7 ) - صفحة: ( 132 )transliterasi Indonesia
bal iyyāhu tad'ụna fa yaksyifu mā tad'ụna ilaihi in syā`a wa tansauna mā tusyrikụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah
- Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang
- Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya), maka
- Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil
- (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.
- kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
- (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok,
- Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya:
- Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب