Tafsir Surat Al-Anbiya ayat 47 , Wa Nađau Al-Mawazina Al-Qista Liyawmi Al-Qiyamati Fala Tuzlamu
﴿وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ﴾
[ الأنبياء: 47]
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. [Anbiya: 47]
Wa Nađau Al-Mawazina Al-Qista Liyawmi Al-Qiyamati Fala Tuzlamu Nafsun Shayaan Wa In Kana Mithqala Habbatin Min Khardalin Atayna Biha Wa Kafa Bina Hasibina
Tafsir Al-mokhtasar
Dan Kami akan memasang timbangan yang adil lagi tepat untuk orang-orang yang datang pada hari Kiamat kelak agar amal perbuatan mereka ditimbang, pada hari itu tidak seorang pun dirugikan dan dizalimi dengan mengurangi pahala amalan kebaikannya atau menambah dosa amalan keburukannya, sekalipun amalan yang ditimbang itu sedikit seberat timbangan biji sawi kami pasti mendatangkannya, dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan untuk menghitung amal perbuatan hamba-hamba Kami.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Kami menetapkan timbangan untuk menentukan keadilan pada hari kiamat.
Maka, pada hari itu, tidak akan ada seorang pun yang dicurangi dengan pengurangan kebaikannya atau penambahan kejelekannya.
Meskipun perbuatannya hanya seberat biji moster, akan Kami datangkan dan akan Kami perhitungkan.
Cukuplah Kami sebagai penghitung, maka tak seorang pun akan dirugikan( 1 ).
( 1 ) Ayat ini mengisyaratkan betapa ringannya biji moster ( khardzal ) itu.
Melalui penelitian dapat diketahui bahwa satu kilogram biji moster terdiri atas 913.
000 butir.
Dengan demikian, berat satu butir biji moster hanya sekitar satu per seribu gram, atau ± 1 mg., dan merupakan biji-bijian teringan yang diketahui umat manusia sampai sekarang.
Oleh karena itu, biji ini sering digunakan untuk menimbang berat yang sangat detil dan halus
Tafsir al-Jalalain
( Kami akan memasang timbangan yang tepat ) timbangan yang adil ( pada hari kiamat ) pada hari itu ( maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun ) dengan dikurangi pahala kebaikannya atau ditambahkan dosa keburukannya.
( Dan jika ) amalan itu ( hanya seberat ) sama beratnya dengan ( biji sawi Kami mendatangkannya ) yakni pahalanya.
( Dan cukuplah Kami menjadi penghisab ) segala sesuatu, yakni yang menghitungnya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Kami menetapkan timbangan untuk menentukan keadilan pada hari kiamat.
Maka, pada hari itu, tidak akan ada seorang pun yang dicurangi dengan pengurangan kebaikannya atau penambahan kejelekannya.
Meskipun perbuatannya hanya seberat biji moster, akan Kami datangkan dan akan Kami perhitungkan.
Cukuplah Kami sebagai penghitung, maka tak seorang pun akan dirugikan( 1 ).
( 1 ) Ayat ini mengisyaratkan betapa ringannya biji moster ( khardzal ) itu.
Melalui penelitian dapat diketahui bahwa satu kilogram biji moster terdiri atas 913.
000 butir.
Dengan demikian, berat satu butir biji moster hanya sekitar satu per seribu gram, atau ± 1 mg., dan merupakan biji-bijian teringan yang diketahui umat manusia sampai sekarang.
Oleh karena itu, biji ini sering digunakan untuk menimbang berat yang sangat detil dan halus.
Tafsir Al-wajiz
Dalam menilai perbuatan hamba-hamba-Nya di akhirat, Allah menjamin akan menegakkan keadilan yang sebenarnya.
Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, dengan data yang objektif dan akurat; maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit, sehingga tidak ada seorang hamba yang amal kebaikannya dikurangi atau kejahatannya dilebih-lebihkan, sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkan pahala untuk perbuatan baik dan hukuman untuk perbuatan jahat.
Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan terhadap perbuatan manusia dengan seadil-adilnya, objektif, tepat, dan akurat.
Tafsir Al-tahlili
Dengan tegas Allah menyatakan dalam ayat ini, bahwa dalam menilai perbuatan hamba-Nya kelak di hari Kiamat.
Allah akan menegakkan neraca keadilan yang benar-benar adil, sehingga tidak seorang pun akan dirugikan dalam penilaian itu.
Maksudnya penilaian itu akan dilakukan setepat-tepatnya, sehingga tidak akan ada seorang hamba yang amal kebaikannya akan dikurangi sedikit pun, sehingga menyebabkan pahalanya dikurangi dari yang semestinya ia terima.
Sebaliknya tidak seorang pun di antara mereka yang kejahatannya dilebih-lebihkan, sehingga menyebabkan ia mendapat azab yang lebih berat daripada yang semestinya, walaupun Allah kuasa berbuat demikian.
Adapun memberikan pahala yang berlipat ganda dari jumlah kebaikannya atau menimpakan azab yang lebih ringan dari kejahatannya adalah terserah kepada kehendak Allah, dan Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dalam keadilan Allah dijelaskan bahwa semua kebajikan manusia, betapapun kecilnya niscaya dibalas-Nya dengan pahala, dan semua kejahatannya betapapun kecilnya niscaya dibalas-Nya dengan azab atau siksa-Nya.
Dalam hubungan ini, Allah berfirman dalam ayat yang lain:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨
Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat ( balasan )nya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat ( balasan )nya.( az-Zalzālah/99: 7-8 )
Kemampuan teknologi saat ini telah mampu mencatat segala peristiwa dengan teliti dan menyimpan dalam waktu yang lama, apalagi kemampuan Allah.
Pada akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa cukuplah Dia sebagai saksi pembuat perhitungan yang paling adil.
Ini merupakan jaminan bahwa penilaian yang akan dilakukan terhadap segala perbuatan hamba-Nya akan dilakukan-Nya kelak di hari perhitungan dengan penilaian yang seadil-adilnya, sehingga tidak seorang pun hamba yang dirugikan atau dianiaya ketika menerima pahala dari kebaikannya atau menerima azab dari kejahatan yang telah dilakukannya.
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ونضع الموازين القسط ليوم القيامة فلا تظلم نفس شيئا وإن كان مثقال حبة من خردل أتينا بها وكفى بنا حاسبين
سورة: الأنبياء - آية: ( 47 ) - جزء: ( 17 ) - صفحة: ( 326 )transliterasi Indonesia
wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
- Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan".
- orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya,
- Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi,
- Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).
- Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka,
- Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada
- Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika
- Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
- (Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Saturday, November 2, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب