Tafsir Surat Adh-Dhariyat ayat 47 , Wa As-Samaa Banaynaha Biayydin Wa Inna Lamusiuna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Adh-Dhariyat ayat 47 | Wa As-Samaa Banaynaha Biayydin Wa Inna Lamusiuna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ﴾
[ الذاريات: 47]

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa [zariyat: 47]

Wa As-Samaa Banaynaha Biayydin Wa Inna Lamusiuna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan langit itu Kami bangun dan Kami kokohkan pembangunannya dengan kekuatan.
Dan sesungguhnya Kami menguasai ujung-ujungnya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Langit itu Kami kokohkan dengan kekuatan Kami.
Sesungguhnya Kami mampu menjadikannya lebih dari itu.
( 1 ) Dan bumi itu Kami bentangkan.
Maka sebaik-baik yang mempersiapkannya untuk tempat tinggal adalah Kami.
( 1 ) Ayat ini mengisyaratkan beberapa rahasia ilmiah.
Di antaranya, bahwa Allah Swt.
menciptakan alam yang luas ini dengan kekuasaan-Nya.
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Kata samâ’ ( langit ) pada ayat tersebut dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang ada di atas dan menaungi.
Maka, segala sesuatu yang ada di sekitar benda-benada langit seperti planet, bintang, tata surya dan galaksi juga disebut langit.
Bagian alam raya yang terlihat ini amatlah luas, tak terbayangkan dan tak terbatas, sebab jaraknya bisa mencapai jutaan tahun cahaya.
Menurut ilmu pengetahuan modern, satu tahun cahaya berarti jarak yang dilalui cahaya dengan kecepatan 300.
000 km per detik.
Frase "Wa Innâ Lamûsi’ûn" ( dan Kami meluaskannya’ ) menunjukkan hal itu.
Artinya, Kami meluaskan alam tersebut dengan sebegitu luasnya sejak diciptakan.
Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa meluasnya alam terus berlangsung sepanjang masa.
Ini juga telah ditemukan dalam ilmu pengetahuan modern yang dikenal dengan teori ekspansi.
Menurut teori tersebut, nebula di luar galaksi tempat kita tinggal menjauh dari kita dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Bahkan benda-benda langit dalam satu galaksi pun saling menjauh satu sama lainnya

Tafsir al-Jalalain


( Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami ) dengan kekuatan Kami ( dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa ) dikatakan Adar Rajulu Ya-idu Qawiyyu artinya lelaki itu menjadi kuat.
Dikatakan Awsa’ar Rajulu, artinya ia menjadi orang yang memiliki pengaruh dan kekuatan.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Langit itu Kami kokohkan dengan kekuatan Kami.
Sesungguhnya Kami mampu menjadikannya lebih dari itu.
( 1 ) Dan bumi itu Kami bentangkan.
Maka sebaik-baik yang mempersiapkannya untuk tempat tinggal adalah Kami.
( 1 ) Ayat ini mengisyaratkan beberapa rahasia ilmiah.
Di antaranya, bahwa Allah Swt.
menciptakan alam yang luas ini dengan kekuasaan-Nya.
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Kata samâ' ( langit ) pada ayat tersebut dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang ada di atas dan menaungi.
Maka, segala sesuatu yang ada di sekitar benda-benada langit seperti planet, bintang, tata surya dan galaksi juga disebut langit.
Bagian alam raya yang terlihat ini amatlah luas, tak terbayangkan dan tak terbatas, sebab jaraknya bisa mencapai jutaan tahun cahaya.
Menurut ilmu pengetahuan modern, satu tahun cahaya berarti jarak yang dilalui cahaya dengan kecepatan 300.
000 km per detik.
Frase "Wa Innâ Lamûsi'ûn" ( 'dan Kami meluaskannya' ) menunjukkan hal itu.
Artinya, Kami meluaskan alam tersebut dengan sebegitu luasnya sejak diciptakan.
Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa meluasnya alam terus berlangsung sepanjang masa.
Ini juga telah ditemukan dalam ilmu pengetahuan modern yang dikenal dengan teori ekspansi.
Menurut teori tersebut, nebula di luar galaksi tempat kita tinggal menjauh dari kita dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Bahkan benda-benda langit dalam satu galaksi pun saling menjauh satu sama lainnya.

Tafsir Al-wajiz


Tidak hanya berkuasa mengazab umat yang durhaka dan ingkar pada ajaran nabi, Allah juga kuasa menciptakan langit dan alam semesta.
Dan langit yang terhampar luas di atas kepalamu itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami Yang Mahadahsyat dan Mahasempurna, dan Kami benar-benar memiliki kekuasaan yang tidak terbatas sehingga tidak ada yang dapat menghalangi Kami untuk meluaskannya.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa Allah swt telah menciptakan langit dengan bentuk indah yang menyatakan keagungan kekuasaan-Nya seperti diangkat-nya langit di atas dengan kekuasaan-Nya, dijadikan laksana atap yang tinggi dan kokoh.
Dan Allah swt kuasa atas semua itu, Dia tidak pernah lelah atau lesu dan tidak pernah pula merasa letih.
Secara tidak langsung ayat ini menyanggah ucapan orang-orang Yahudi yang mengatakan, bahwa Allah swt menjadikan langit dan bumi selama 6 ( enam ) hari, namun pada hari ketujuh Allah beristirahat dan berbaring di ‘Arasy-Nya karena letih.
Kata ‘langit’ banyak digunakan dalam berbagai ayat Al-Qur’an.
Kata ini, dalam beberapa ayat mempunyai arti alam semesta.
Demikian pula halnya pada ayat di atas.
Alam semesta bukanlah sesuatu yang statis.
Alam semesta adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah, dan meluas.
Hal ini terungkap setelah ilmu astronomi mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Keadaan demikian ini ternyata sudah disebutkan dalam Al-Qur’an 14 abad yang lalu, ketika ilmu astronomi masih sangat primitif.
Sampai dengan permulaan abad ke-20, alam semesta hanya diketahui sebagai sesuatu yang tercipta pada suatu saat yang tidak dapat diketahui masanya, dan mempunyai bentuk seperti apa yang dilihat saat ini.
Penelitian, observasi dan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan teknologi modern yang tersedia, mengungkapkan bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan sampai saat ini secara teratur terus meluas.
Alam semesta adalah kosmos, yaitu ruang angkasa serta semua benda langit yang terdapat di dalamnya, termasuk semua galaksi ( tata bintang ), baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui manusia.
Alam semesta, atau alam raya, tidak dapat dibayangkan luasnya.
Para ilmuwan mengukur jarak di alam semesta dengan ukuran tahun cahaya.
Satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun km.
Bagian alam semesta paling jauh yang sudah “ diketahui ” manusia adalah pada jarak 15 milyar tahun cahaya.
Pada jarak itu ditemukan banyak gugus super galaksi yang jumlahnya tak terhitung.
Bintang yang paling dekat dengan matahari berjarak sekitar 4,3 tahun cahaya dari bumi.
Matahari dan semua bintang yang dapat kita lihat dengan mata telanjang terdapat dalam gugus galaksi tatasurya, atau dinamakan gugus bimasakti.
Di seluruh alam raya ini, terdapat bermiliar galaksi yang sedang bergerak saling menjauh dengan cepat.
Galaksi diperkirakan memenuhi ruang angkasa sampai jarak 10.000 juta tahun cahaya dari bumi.
Jika dalam satu detik, cahaya menempuh jarak  200.000 km, berapa luas ruang angkasa sebenarnya?
Allah meluaskan alam raya sebegitu luasnya sejak diciptakan.
Meluasnya alam terus berlangsung sepanjang masa.
Hal ini sesuai dengan teori ekspansi yang menyebutkan bahwa nebulae, calon bintang, menjauh dari galaksi bimasakti dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Bahkan, benda-benda langit dalam satu galaksi pun sedang saling menjauh satu sama lain.
Para peneliti mulai melakukan penelitian mengenai pergerakan benda-benda langit pada tahun 1920-an.
Diyakini bahwa pada tahun 1920-an merupakan momentum penting dalam perkembangan astronomi modern.
Pada tahun 1922, ahli fisika Rusia, Alexander Friedman, menghasilkan perhitungan yang menunjukkan bahwa struktur alam semesta tidaklah statis.
Ia menyebutkan bahwa penyebab sekecil apa pun cukup untuk menyebabkan struktur alam semesta mengembang atau mengerut menurut Teori Relativitas Einstein.
George Lemaitre, seorang ahli kosmologi dari Belgia, adalah orang pertama yang menyadari arti perhitungan Friedman.
Berdasarkan perhitungan ini, Lemaitre, menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan alam mengembang sebagai akibat dari sesuatu yang telah memicunya.
Pemikiran teoritis kedua ilmuwan ini tidak menarik banyak perhatian.
Pemikiran ini barangkali akan terabaikan, jika tidak ditemukan bukti pengamatan baru yang mengguncangkan dunia ilmiah pada tahun 1929.
Pada tahun itu, ahli astronomi Amerika, Edwin Hubble, membuat penemuan paling penting dalam sejarah astronomi.
Ketika mengamati sejumlah bintang melalui teleskop raksasanya, dia menemukan bahwa cahaya bintang-bintang itu bergeser ke arah ujung merah spektrum.
Pergeseran itu berkaitan langsung dengan perubahan jarak bintang-bintang dari bumi.
Peng-amatannya menemukan bahwa suatu galaksi yang berjarak satu juta tahun cahaya dari bumi sedang bergerak menjauh pada kecepatan 168 km per tahun.
Alam semesta, dimana benda-benda langitnya secara teratur bergerak saling menjauhi, mengindikasikan bahwa alam semesta itu sendiri juga sedang mengembang.
Pengamatan pada tahun-tahun berikutnya mengungkapkan dan mengkonfirmasi dugaan tersebut.
Bintang-bintang tidak hanya menjauh dari bumi; mereka juga menjauhi satu sama lain.
Satu-satunya kesimpulan yang dapat diturunkan dari temuan ini adalah bahwa alam semesta sedang "mengembang".
Suatu konfirmasi kepada pernyataan yang ada di dalam Al-Qur’an, jauh sebelum hal itu diketahui oleh umat manusia.
Penemuan ini mengguncangkan landasan model alam semesta yang diyakini pada saat itu.
Temuannya ini diakui dunia.
Namun perhitungannya dianggap salah, dan direvisi kemudian.
Menurut sementara ilmuwan, suatu saat nanti, diperkirakan alam raya ini tidak lagi berkembang.
Ia akan mengkerut dan kembali menyatu seperti semula.
Kalau peristiwa ledakan dahsyat yang menjadi tanda terbentuknya aneka planet, dan berpisahnya langit dan bumi, dinamai Big Bang; maka penyusutan dan penyatuan alam raya dinamai Big Crunch.


Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

والسماء بنيناها بأيد وإنا لموسعون

سورة: الذاريات - آية: ( 47 )  - جزء: ( 27 )  -  صفحة: ( 522 )

transliterasi Indonesia

was-samā`a banaināhā bi`aidiw wa innā lamụsi'ụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
  2. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di
  3. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
  4. maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
  5. Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling
  6. Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi).
  7. Dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan
  8. Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang
  9. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada
  10. (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, November 2, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب