Tafsir Surat An-Nur ayat 55 , Waada Allahu Al-Ladhina Amanu Minkum Wa Amilu As-Salihati

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat An-Nur ayat 55 | Waada Allahu Al-Ladhina Amanu Minkum Wa Amilu As-Salihati - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ﴾
[ النور: 55]

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. [An Nur: 55]

Waada Allahu Al-Ladhina Amanu Minkum Wa Amilu As-Salihati Layastakhlifannahum Fi Al-Arđi Kama Astakhlafa Al-Ladhina Min Qablihim Wa Layumakkinanna Lahum Dinahumu Al-Ladhi Artađa Lahum Wa Layubaddilannahum Min Badi Khawfihim Amnaan Yabudunani La Yushrikuna Bi Shayaan Wa Man Kafara Bada Dhalika Faulaika Humu Al-Fasiquna

Tafsir Al-mokhtasar


Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman terhadap Allah dan mengerjakan amal-amal yang saleh di antara kalian bahwa Dia sungguh akan menolong mereka untuk mengalahkan musuh-musuh mereka, dan akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka dari kalangan kaum mukminin untuk berkuasa, dan sungguh Dia berjanji akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka yaitu Islam, serta berjanji benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembah-Ku semata, dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku.
Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah adanya nikmat dan karunia itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik lagi keluar dari ketaatan kepada Allah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Secara tegas Allah telah menjanjikan sesuatu kepada orang-orang yang mempercayai kebenaran, tunduk kepadanya dan mengerjakan amal saleh.
Yaitu, Dia akan menjadikan mereka sebagai pengganti orang-orang terdahulu yang mewarisi kekuasaan di muka bumi, seperti halnya orang-orang yang telah mendahului mereka.
Allah juga akan meneguhkan bagi mereka agama Islam sebagai agama kepasrahan yang diridai-Nya.
Dengan demikian, kalian menjadi memiliki wibawa dan kekuasaan.
Begitu pula Allah akan mengganti keadaan mereka dari rasa takut menjadi rasa aman, sehingga kalian dapat beribadah dengan tenang dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun dalam beribadah.
Barangsiapa memilih untuk kafir setelah datangnya janji yang benar ini, atau keluar dari agama Islam, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang fasik, ingkar dan membangkang

Tafsir al-Jalalain


( Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi ) sebagai ganti dari orang-orang kafir ( sebagaimana Dia telah menjadikan berkuasa ) dapat dibaca Kamastakhlafa dan Kamastukhlifa ( orang-orang yang sebelum mereka ) sebagaimana yang dialami oleh kaum Bani Israel sebagai pengganti dari orang-orang yang lalim dan angkara murka ( dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka ) yaitu agama Islam; seumpamanya Dia akan memenangkannya di atas agama-agama yang lain, kemudian Dia meluaskan bagi mereka daerah-daerah mereka dan mereka menjadi para pemiliknya ( dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka ) dapat dibaca Takhfif yaitu menjadi walayubdilannahum, dapat pula dibaca Tasydid yaitu menjadi Walayubaddilannahum ( sesudah mereka berada dalam ketakutan ) dari perlakuan orang-orang kafir ( menjadi aman sentosa ) dan Allah telah menunaikan janji-Nya kepada mereka, yaitu memberikan kepada mereka apa yang telah disebutkan tadi, kemudian Dia memuji mereka melalui firman-Nya, ( Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku ) ayat ini merupakan jumlah Isti’naf atau kalimat baru, akan tetapi statusnya disamakan sebagai Illat.
( Dan barang siapa yang tetap kafir sesudah janji itu ) sesudah pemberian nikmat kepada mereka, yaitu keamanan tadi ( maka mereka itulah orang-orang yang fasik ) dan orang-orang yang mula-mula kafir sesudah itu adalah para pembunuh Khalifah Usman r.a.
kemudian mereka menjadi orang-orang yang saling membunuh padahal sebelumnya mereka berteman.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Secara tegas Allah telah menjanjikan sesuatu kepada orang-orang yang mempercayai kebenaran, tunduk kepadanya dan mengerjakan amal saleh.
Yaitu, Dia akan menjadikan mereka sebagai pengganti orang-orang terdahulu yang mewarisi kekuasaan di muka bumi, seperti halnya orang-orang yang telah mendahului mereka.
Allah juga akan meneguhkan bagi mereka agama Islam sebagai agama kepasrahan yang diridai-Nya.
Dengan demikian, kalian menjadi memiliki wibawa dan kekuasaan.
Begitu pula Allah akan mengganti keadaan mereka dari rasa takut menjadi rasa aman, sehingga kalian dapat beribadah dengan tenang dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun dalam beribadah.
Barangsiapa memilih untuk kafir setelah datangnya janji yang benar ini, atau keluar dari agama Islam, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang fasik, ingkar dan membangkang.

Tafsir Al-wajiz


Allah menjanjikan hidayah bagi mereka yang taat kepada-Nya dan Rasul-Nya.
Melalui ayat ini allah menegaskan janji lainnya bagi yang beriman dan beramal salih.
Allah telah menjanjikan secara pasti kepada orang-orang di anatar kamu yang beriman dan yang memmbuktikan keimanannya denga mengerjakan kebajikan, yaitu semua aktivitas yang bermanfaat sesuai tuntunan agama, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi seperti kuasa raja kepada kerajaannya, sebagaiman Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dansungguh.
Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai.
Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka setelah berada dalam ketakutan yang mencekam menjadi aman sentosa.
Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun, baik secara nyata atau tersembunyi.
Tetapi, barang siapa tetap kafir setelah janji yang pasti itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik dan keluar dari koridor agama.
Melalui ayat ini Allah menetapkan dua syarat bagi orang-orang yang ingin memperoleh kekuasaan dan rasa aman, yaitu beriman dengan benar dan berbuat kebajikan.
Bila kedua syarat itu terpenuhi dalam suatu masyarakat, pasti janji Allah itu akan menjadi nyata.

Tafsir Al-tahlili


Rabi’ bin Anas pernah berkata mengenai ayat ini, “ Nabi Muhammad saw berada di Mekah selama sepuluh tahun menyeru orang-orang kafir Mekah kepada agama tauhid, menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya sedang orang-orang yang beriman selalu berada dalam ketakutan dan kekhawatiran.
Mereka belum diperintah untuk berperang.
Kemudian mereka diperintah hijrah ke Medinah.
Setelah perintah itu dilaksanakan turunlah perintah untuk berperang.
Mereka selalu dalam ketakutan dan kekuatiran, tetap menyandang senjata pagi dan petang, dan mereka tetap tabah dan sabar.
Kemudian datanglah seorang sahabat menemui Nabi dan berkata, “Ya Rasulullah apakah untuk selama-lamanya kita harus berada dalam kekhawatiran dan kewaspadaan ini? Kapanlah akan datang waktunya kita dapat merasa aman dan bebas dari memanggul senjata? ”
Maka Rasulullah saw menjawab, “Kamu tidak akan lama menunggu keadaan itu.
Tidak lama lagi akan tiba waktunya di mana seseorang dapat duduk di suatu pertemuan besar yang tidak ada sepucuk senjata pun terdapat dalam pertemuan itu.
Lalu turunlah ayat ini.
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi.
Akan menjadikan agama mereka agama yang kokoh dan kuat, dan akan memberikan kepada mereka nikmat keamanan dan kesejahteraan.
Itulah janji Allah dan janji itu adalah janji yang pasti terlaksana karena mustahil Allah memungkiri janji-Nya selama mereka berpegang teguh kepada perintah dan ajaran-Nya.
Memang janji itu telah terlaksana dengan kemenangan beruntun yang dicapai kaum Muslimin di masa Nabi saw dan di masa Khulafā’urrasyidin dan sesudahnya.
Di masa Nabi Muhammad, kaum Muslimin telah dapat menaklukkan kota Mekah, Khaibar, Bahrain dan seluruh Jazirah Arab.
Sesudah Nabi saw wafat dan pemerintahan dikendalikan oleh para sahabat ( Khulafaurrasyidin ) mereka selalu mengikuti jejak Rasulullah saw dalam segala urusan.
Dengan demikian kekuasaan mereka meluas baik ke timur, ke barat, ke utara, maupun ke selatan, maka tersebarlah agama Islam dengan pesatnya sehingga dianut oleh penduduk negeri-negeri yang berhasil dikuasai tanpa paksaan dan ancaman.
Mereka benar-benar menikmati keamanan dan kesejahteraan.
Pemerintahan Islam benar-benar telah menjadi kuat, disegani oleh kawan dan lawan.
Allah telah mengingatkan kaum Muslimin yang telah sukses mencapai kemenangan, keamanan dan kesejahteraan itu dengan firman-Nya:
وَاذْكُرُوْٓا اِذْ اَنْتُمْ قَلِيْلٌ مُّسْتَضْعَفُوْنَ فِى الْاَرْضِ تَخَافُوْنَ اَنْ يَّتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىكُمْ وَاَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهٖ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٢٦
Dan ingatlah ketika kamu ( para Muhajirin ) masih ( berjumlah ) sedikit, lagi tertindas di bumi ( Mekah ), dan kamu takut orang-orang ( Mekah ) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap ( Medinah ) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur.
( al-Anfāl/8: 26 )
Demikianlah kaum Muslimin menjadi kuat dan disegani, menikmati keamanan dan kesejahteraan pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, sampai timbul pertentangan yang hebat antara kaum Muslimin pada masa pemerintahan Ali bin Abi Ṭālib sehingga terjadi perang saudara antara sesama mereka padahal perang sesama Muslim itu sangat bertentangan dengan firman Allah:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ
Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali ( agama ) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu ( masa jahiliah ) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.
( Āli ‘Imrān/3: 103 )
Dan firman-Nya:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ ١٠٥
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas.
Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.
( Āli ‘Imrān/3: 105 )
Semenjak itu terjadilah pasang surut dalam pemerintahan Islam.
Pada satu waktu mereka jaya dan mulia dan pada waktu yang lain mereka lemah tak berdaya bahkan menjadi mangsa bagi kaum yang lain sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka dalam mempraktekkan ajaran Islam, menaati perintah Allah dan Rasul-Nya, menegakkan keadilan dan kebenaran serta menjaga kesatuan umat agar jangan terpecah belah.


Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم أمنا يعبدونني لا يشركون بي شيئا ومن كفر بعد ذلك فأولئك هم الفاسقون

سورة: النور - آية: ( 55 )  - جزء: ( 18 )  -  صفحة: ( 357 )

transliterasi Indonesia

wa'adallāhullażīna āmanụ mingkum wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti layastakhlifannahum fil-arḍi kamastakhlafallażīna ming qablihim wa layumakkinanna lahum dīnahumullażirtaḍā lahum wa layubaddilannahum mim ba'di khaufihim amnā, ya'budụnanī lā yusyrikụna bī syai`ā, wa mang kafara ba'da żālika fa ulā`ika humul-fāsiqụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
  2. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
  3. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu
  4. dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut)
  5. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
  6. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi,
  7. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada
  8. Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi
  9. Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?
  10. Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang telah kami

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, July 16, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب