Tafsir Surat Al-Isra ayat 5 , Faidha Jaa Wadu Ulahuma Baathna Alaykum Ibadaan Lana
﴿فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ ۚ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُولًا﴾
[ الإسراء: 5]
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. [Al Isra: 5]
Faidha Jaa Wadu Ulahuma Baathna Alaykum Ibadaan Lana Uli Basin Shadidin Fajasu Khilala Ad-Diyari Wa Kana Wadaan Mafulaan
Tafsir Al-mokhtasar
Apabila kerusakan yang pertama telah terjadi, Kami akan mendatangkan hamba-hamba Kami yaitu suatu kaum yang memiliki keperkasaan dan kekuatan besar untuk menguasai mereka, serta membunuh dan mengusir mereka.
Lalu mereka merajalela di kampung-kampung ( Bani Israil ) sembari merusak segala yang mereka temui.
Sungguh janji Allah tentang peristiwa ini pasti terjadi dan terlaksana.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari dua kejahatan tersebut, Kami menjadikan hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan menguasai kalian disebabkan kerusakan yang kalian perbuat.
Lalu mereka berjalan menjelajahi kampung-kampung, tanpa meninggalkan sejengkal pun, untuk membunuh kalian.
Sesungguhnya ancaman Allah yang berupa hukuman pasti terlaksana
Tafsir al-Jalalain
( Maka apabila datang saat hukuman bagi yang pertama dari keduanya ) kejahatan yang pertama dari kedua kejahatan itu ( Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar ) orang-orang yang kuat dalam berperang dan memiliki kekuatan yang luar biasa ( lalu mereka merajalela ) mereka mengejar-ngejar kalian ( di kampung-kampung ) di perkampungan kalian untuk membunuh kalian dan menawan kalian ( dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana ) dan memang mereka benar membunuh Nabi Zakaria.
Maka Allah mengirimkan Jalut dan tentara-tentaranya untuk menghukum mereka; akhirnya Jalut dapat membunuh mereka dan menawan anak-anak mereka serta memporak-porandakan Baitulmakdis.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari dua kejahatan tersebut, Kami menjadikan hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan menguasai kalian disebabkan kerusakan yang kalian perbuat.
Lalu mereka berjalan menjelajahi kampung-kampung, tanpa meninggalkan sejengkal pun, untuk membunuh kalian.
Sesungguhnya ancaman Allah yang berupa hukuman pasti terlaksana.
Tafsir Al-wajiz
Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama yang kamu perbuat dari kedua kejahatan itu, yang telah ditetapkan kepadamu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar untuk menguasai negerimu dan menaklukanmu, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, memasuki rumahmu untuk mengejar, menyiksa, dan membunuhmu, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Inilah ketetapan Allah atas kaum Bani Israil disebabkan mereka meninggalkan hukum Taurat dan membunuh para nabi.
Maka datanglah hukuman Allah.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah mewahyukan kepada Musa a.s., sebagaimana termaktub dalam Kitab Taurat, bahwa Bani Israil akan membuat keonaran dua kali di bumi Palestina, sehingga Allah meng-gerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas, dan meng-hancurkan negeri mereka.
Sesudah bertobat, mereka dilepaskan Allah dari kesengsaraan ini, kerajaan mereka dikembalikan, dan dianugerahi kekayaan dan kekuatan, baik dalam bidang harta benda, maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara.
Akan tetapi, mereka kembali membuat keonaran, maka Allah swt mengerahkan kembali musuh-musuh mereka untuk menghancurkannya.
Ini sebagai azab di dunia, dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam.
Di antara pembangkangan mereka ialah:
Pertama, tidak mengindahkan perintah Allah dan mengubah isi kitab Taurat.
Kedua, Kekejian mereka membunuh Zakaria dan Yahya serta usaha mereka untuk membunuh Nabi Isa a.s.
Mereka melakukan pembangkangan itu dengan menyombongkan diri dan menampakkan keangkuhan.
Ini menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan itu telah melampaui batas peri kemanusiaan.
Allah lalu menjelaskan akibat yang akan menimpa mereka, karena pembangkangan yang pertama, yaitu mereka akan mengalami kehancuran pada saat hukuman yang telah dijanjikan Allah tiba sebagai balasan yang setimpal atas kejahatan-kejahatan mereka.
Baik juga diterangkan di sini, bahwa Bani Israil mulai tahun 975 SM telah terbagi menjadi dua kerajaan.
Pertama, kerajaan Yahuża di bagian selatan, yang terdiri atas dua suku Bani Israil, yaitu suku Yahuża dan Benyamin.
Rajanya yang pertama ialah Rehoboam, putera Nabi Sulaiman.
Kedua, kerajaan Israil di bagian utara yang terdiri atas 10 suku lainnya.
Rajanya yang pertama bernama Jeroboam bin Nebat.
Pada tahun 70 SM kerajaan Israil diserang oleh raja ‘Asyur yang bernama Sanharib.
Raja ini dapat memasuki kota Samurra ibu kota kerajaan Israil, menawan Bani Israil, dan membawa mereka ke ‘Asyur.
Dengan demikian, runtuhlah kerajaan Bani Israil sesudah hidup selama 250 tahun.
Disebabkan oleh keonaran Bani Israil yang tidak juga berhenti, maka Allah mengerahkan tentara Babilonia di bawah pimpinan rajanya Bukhtanaṣṣar yang dikenal juga dengan nama Nebukadnezar.
Tentara ini memperluas negerinya dengan jalan membunuh, merampas, dan merampok penduduk-penduduk negeri yang ditaklukkan.
Mereka menyerang Bani Israil, membunuh para ulama dan pembesar dari kalangan mereka, merusak dan membakar kitab Taurat, dan bahkan menghancurkan kota suci mereka, Baitul Makdis ( Yerusalem ).
Itulah nasib yang diderita Bani Israil karena telah menyimpang dari bimbingan wahyu Allah, dan cenderung menuruti kehendak hawa nafsu.
Bahkan mereka mengalami nasib yang lebih jelek lagi, yaitu di antara Bani Israil ada yang dibawa ke Babilonia.
Tiga kali mereka ditawan oleh Nebukadnezar.
Penawanan yang ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 558 SM.
Akibat dari serangan Nebukadnezar ini runtuhlah kerajaan Yahuża.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فإذا جاء وعد أولاهما بعثنا عليكم عبادا لنا أولي بأس شديد فجاسوا خلال الديار وكان وعدا مفعولا
سورة: الإسراء - آية: ( 5 ) - جزء: ( 15 ) - صفحة: ( 282 )transliterasi Indonesia
fa iżā jā`a wa'du ụlāhumā ba'aṡnā 'alaikum 'ibādal lanā ulī ba`sin syadīdin fa jāsụ khilālad-diyār, wa kāna wa'dam maf'ụlā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika
- Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai
- Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
- Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya'qub) mereka berkata: "Wahai ayah kami, kami
- Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu
- Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka),
- Dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak azab
- (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
- Lalu Kami iringkan (azab Kami terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang datang kemudian.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Saturday, February 22, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب