Tafsir Surat Al-Maidah ayat 54 , Ya Ayyuha Al-Ladhina Amanu Man Yartadda Minkum An

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Maidah ayat 54 | Ya Ayyuha Al-Ladhina Amanu Man Yartadda Minkum An - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ﴾
[ المائدة: 54]

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. [Maidah: 54]

Ya Ayyuha Al-Ladhina Amanu Man Yartadda Minkum An Dinihi Fasawfa Yati Allahu Biqawmin Yuhibbuhum Wa Yuhibbunahu Adhillatin Ala Al-Muuminina Aizzatin Ala Al-Kafirina Yujahiduna Fi Sabili Allahi Wa La Yakhafuna Lawmata Laimin Dhalika Fađlu Allahi Yuutihi Man Yashau Wa Allahu Wasiun Alimun

Tafsir Al-mokhtasar


Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kalian yang meninggalkan agamanya dan kembali kepada kekafiran maka Allah akan mendatangkan kaum lain sebagai penggantinya.
Allah mencintai kaum itu dan merekapun mencintai-Nya karena keteguhan hati mereka.
Mereka bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin, namun keras terhadap orang-orang kafir.
Mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka untuk menjunjung tinggi kalimat Allah.
Mereka tidak takut kepada celaan yang dilontarkan oleh para pencela.
Karena mereka lebih mendahulukan rida Allah daripada kerelaan makhluk, Itu merupakan bagian dari anugerah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
Dan Allah Mahaluas anugerah dan kebaikan-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan anugerah-Nya maka Dia pun memberikannya, dan siapa saja yang tidak berhak mendapatkannya maka Dia tidak memberikannya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian kembali kepada kekafiran setelah sebelumnya beriman, mereka tidak akan mendatangkan mudarat sedikit pun bagi Allah dengan kekufurannya itu.
Allah Mahasuci dari itu semua.
Allah akan mendatangkan suatu kaum yang lebih baik sebagai pengganti mereka.
Mereka dicintai oleh Allah sehingga mereka diberikan petunjuk dan ketaatan.
Sebaliknya, mereka pun mencintai Allah dan taat kepada-Nya.
Mereka bersikap merendah dan saling menyayangi sesama Mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjuang di jalan Allah dan tidak merasa takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki untuk menjadi baik.
Karunia Allah amat luas dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang berhak menerimanya

Tafsir al-Jalalain


( Hai orang-orang yang beriman! Siapa yang murtad ) yartadda pakai idgam atau tidak; artinya murtad atau berbalik ( di antara kamu dari agamanya ) artinya berbalik kafir; ini merupakan pemberitahuan dari Allah swt.
tentang berita gaib yang akan terjadi yang telah terlebih dahulu diketahui-Nya.
Buktinya setelah Nabi Muhammad saw.
wafat segolongan umat keluar dari agama Islam ( maka Allah akan mendatangkan ) sebagai ganti mereka ( suatu kaum yang dicintai oleh Allah dan mereka pun mencintai-Nya ) sabda Nabi saw., "Mereka itu ialah kaum orang ini," sambil menunjuk kepada Abu Musa Al-Asyari; riwayat Hakim dalam sahihnya ( bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap keras ) atau tegas ( terhadap orang-orang kafir.
Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut akan celaan orang yang suka mencela )
dalam hal itu sebagaimana takutnya orang-orang munafik akan celaan orang-orang kafir.
( Demikian itu ) yakni sifat-sifat yang disebutkan tadi ( adalah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas ) karunia-Nya ( lagi Maha Mengetahui ) akan yang patut menerimanya.
Ayat ini turun ketika Ibnu Salam mengadu kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah! Kaum kami telah mengucilkan kami!"

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian kembali kepada kekafiran setelah sebelumnya beriman, mereka tidak akan mendatangkan mudarat sedikit pun bagi Allah dengan kekufurannya itu.
Allah Mahasuci dari itu semua.
Allah akan mendatangkan suatu kaum yang lebih baik sebagai pengganti mereka.
Mereka dicintai oleh Allah sehingga mereka diberikan petunjuk dan ketaatan.
Sebaliknya, mereka pun mencintai Allah dan taat kepada-Nya.
Mereka bersikap merendah dan saling menyayangi sesama Mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjuang di jalan Allah dan tidak merasa takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki untuk menjadi baik.
Karunia Allah amat luas dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang berhak menerimanya.

Tafsir Al-wajiz


Bila sebelumnya dijelaskan tentang larangan untuk tidak menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia serta tentang buruknya sikap kaum munafik, maka ayat-ayat berikut berbicara tentang orang mukmin.
“Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad atau keluar dari agamanya, maka ketahuilah bahwa kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang benar-benar beriman untuk menggantikanmu.
Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya dengan segenap keikhlasannya, dan mereka juga selalu bersikap lemah lembut terhadap sesama orang-orang yang beriman, tetapi sebaliknya, mereka akan bersikap keras terhadap orang-orang kafir.
Selain itu, mereka juga merupakan umat yang selalu siap untuk berjihad di jalan Allah, dan mereka juga termasuk orang-orang yang tidak takut kepada celaan orang yang dengki dan tidak senang yang suka mencela.
Itulah salah satu bentuk karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya.
Karena itu ketahui dan pahami bahwa Allah itu Mahaluas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Al-tahlili


Dalam ayat ini terkandung berita tantangan yang akan terjadi, yaitu akan murtadnya sebagian orang mukmin.
Mereka akan keluar dari Islam dengan terang-terangan.
Keluarnya mereka dari Islam, tidaklah akan membahayakan orang mukmin, tetapi sebaliknya yang akan terjadi, yaitu Allah akan menggantinya dengan orang-orang yang lebih kuat imannya dan lebih baik amal perbuatannya, sebagai pengganti mereka yang murtad itu.
Menurut riwayat Ibnu Jarir dari Qatadah, diceritakan bahwa setelah ayat ini diturunkan, beberapa kelompok manusia akan murtad, keluar dari agama Islam.
Peristiwa itu kemudian benar-benar terjadi, ketika Nabi Muhammad saw.
berpulang ke rahmatullah, murtadlah sebagian orang Islam, terkecuali dari tiga tempat, yaitu penduduk Medinah, penduduk Mekah dan penduduk Bahrain.
Di antara tanda-tanda murtad mereka ialah bahwa mereka tidak mau lagi mengeluarkan zakat.
Mereka mengatakan: “ Kami akan tetap salat, tetapi kami tidak mau mengeluarkan zakat.
Demi Allah, harta kami tidak boleh dirampas. ”
Maka Khalifah Abu Bakar ketika itu terpaksa mengambil tindakan keras.
Orang-orang yang murtad itu diperangi, sehingga di antara mereka ada yang mati, ada yang terbakar dan ada pula yang ditangkap, dan akhirnya mereka kembali bersedia membayar zakat.
Peristiwa terjadinya kemurtadan ini banyak sekali.
Di dalam sejarah disebutkan bahwa pada masa Nabi Muhammad saw.
masih hidup telah terjadi tiga kali peristiwa murtad, yaitu:
1.
Golongan Bani Mażḥij yang dipelopori oleh Zulkhimar, yaitu al-Aswad al-’Ansi seorang tukang tenung.
Dia mengaku sebagai nabi di Yaman, dia dibunuh oleh salah seorang dari Muslimin.
2.
Golongan Bani Hanifah, yaitu Musailimah al-Każżāb, Musailimah mengaku dirinya sebagai nabi.
Dia pernah berkirim surat kepada Nabi Muhammad saw.
mengajak beliau untuk membagi dua kekuasaan di negeri Arab.
Dia memerintah separuh negeri dan Nabi Muhammad saw.
memerintah sisanya.
Nabi Muhammad saw.
membalas suratnya dengan mengatakan bahwa bumi ini adalah kepunyaan Allah dan Allah akan mempusakakan bumi ini kepada siapa yang dikehendaki di antara hamba-Nya dan bahwa kemenangan terakhir akan berada pada orang yang bertakwa kepada-Nya.
Akhirnya Musailimah diperangi oleh Khalifah Abu Bakar dan ia mati dibunuh oleh Wahsyi yang dulu pernah membunuh Hamzah, paman Nabi dalam Perang Uhud.
3.
Golongan Bani Asad, pemimpinnya bernama Ṭulaiḥah bin Khuwailid, dia juga mengaku dirinya menjadi nabi, maka Abu Bakar memeranginya dengan memerintahkan Khalid bin Walid untuk membunuhnya.
Dia mundur dan lari ke negeri Syam dan akhirnya dia kembali menjadi seorang Muslim yang baik.
Sesudah Nabi Muhammad saw.
meninggal, pada masa Khalifah Abu Bakar, banyak terjadi golongan-golongan yang murtad terdiri dari 7 golongan, yaitu: ( 1 ) Gaṭafān, ( 2 ) Khuza’ah, ( 3 ) Bani Sulaim, ( 4 ) Bani Yarbū’, ( 5 ) sebagian Bani Tamīm, ( 6 ) Kindah, dan ( 7 ) Bani Bakr.
Orang-orang yang menggantikan orang-orang murtad itu selalu me-ngatakan kebenaran dan membantu perjuangan Islam, ditandai oleh Allah dengan enam sifat yang penting, yaitu:
1.
Allah mencintai mereka, karena keimanan dan keyakinan mereka dalam berjuang.
2.
Mereka cinta kepada Allah, karena perintah Allah lebih diutamakan dari urusan-urusan yang lain,
3.
Mereka bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin,
4.
Mereka bersikap keras dan tegas terhadap orang kafir.
5.
Berjihad fī sabīlillah, yaitu bersungguh-sungguh dalam menegakkan agama Allah, mau berkorban dengan harta dan dirinya dan tidak takut berperang menghadapi musuh agama,
6.
Mereka tidak takut terhadap cacian dan celaan, tidak takut kepada gertakan dan ancaman.
Sebab mereka senantiasa dalam beramal, berjuang, bukan mencari pujian dan sanjungan manusia, bukan juga mencari pangkat dan kedudukan dan bukan pula mencari nama dan pengaruh.
Yang mereka cari hanyalah keridaan Allah semata.
Sifat-sifat yang tersebut di atas adalah karunia Allah kepada hamba-Nya yang dikehendaki.
Dengan sifat-sifat itulah derajat seseorang menjadi tinggi dan mulia di hadapan manusia, dan lebih-lebih di hadapan Allah yang mempunyai karunia yang besar.
Semuanya itu akan dapat diperoleh dengan jalan mendekatkan diri kepada Allah serta memperbanyak ibadah dan bersyukur.


Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ياأيها الذين آمنوا من يرتد منكم عن دينه فسوف يأتي الله بقوم يحبهم ويحبونه أذلة على المؤمنين أعزة على الكافرين يجاهدون في سبيل الله ولا يخافون لومة لائم ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء والله واسع عليم

سورة: المائدة - آية: ( 54 )  - جزء: ( 6 )  -  صفحة: ( 117 )

transliterasi Indonesia

yā ayyuhallażīna āmanụ may yartadda mingkum 'an dīnihī fa saufa ya`tillāhu biqaumiy yuḥibbuhum wa yuḥibbụnahū ażillatin 'alal-mu`minīna a'izzatin 'alal-kāfirīna yujāhidụna fī sabīlillāhi wa lā yakhāfụna laumata lā`im, żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Hai jiwa yang tenang.
  2. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
  3. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
  4. (Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin)
  5. Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka
  6. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah
  7. Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
  8. Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena
  9. Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala
  10. Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, May 15, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب