Tafsir Surat An-Naml ayat 9 , Ya Musa Innahu Ana Allahu Al-Azizu Al-Hakimu

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat An-Naml ayat 9 | Ya Musa Innahu Ana Allahu Al-Azizu Al-Hakimu - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿يَا مُوسَىٰ إِنَّهُ أَنَا اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴾
[ النمل: 9]

(Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Naml: 9]

Ya Musa Innahu Ana Allahu Al-Azizu Al-Hakimu

Tafsir Al-mokhtasar


Lalu Allah berfirman padanya, "Wahai Musa, sesungguhnya Aku lah Allah Yang Maha Perkasa, yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun, lagi Maha Bijaksana dalam penentuan ciptaan, takdir, dan syariat-Ku.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Mûsâ, sungguh Aku adalah Allah.
Hanya Akulah yang berhak dipertuhan; Yang Maha Menundukkan segala sesuatu; Yang Mahabijaksana yang meletakkan sesuatu pada tempatnya

Tafsir al-Jalalain


( Hai Musa! Sesungguhnya ) keadaan yang sebenarnya ( Akulah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Mûsâ, sungguh Aku adalah Allah.
Hanya Akulah yang berhak dipertuhan; Yang Maha Menundukkan segala sesuatu; Yang Mahabijaksana yang meletakkan sesuatu pada tempatnya.

Tafsir Al-wajiz


Kemudian Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Nabi Musa.
“Wahai Musa! Sesungguhnya suara yang memanggilmu itu adalah suara-Ku, Aku adalah Allah Yang Mahaperkasa dan Mahamulia, yang tidak ada kekuatan apa pun yang sanggup mengalahkan-Ku serta Mahabijaksana terhadap semua perkataan dan tindakan-Ku.”

Tafsir Al-tahlili


Ketika Musa datang mendekat ke arah api itu, ternyata yang disangkanya api itu bukan seperti api yang biasa dilihatnya, tetapi cahaya yang memancar dari sejenis tumbuh-tumbuhan rambut berwarna hijau yang melilit dan menjuntai pada sebuah dahan kayu.
Cahaya yang terpancar dari pohon itu bersinar cemerlang, sedang dahan pohon itu tetap hijau dan segar, tidak terbakar atau layu.
Musa tidak menemukan seorang pun di tempat itu, sehingga ia merasa heran dan tercengang melihat keadaan yang demikian.
Ia bermaksud hendak memetik sebagian dari nyala api itu dari dahan yang condong kepadanya.
Waktu ia mencoba menyulut nyala api itu, Musa merasa takut.
Dalam keadaan yang demikian, tiba-tiba ia diseru oleh satu suara yang datangnya dari arah pohon itu.
Suara yang menyeru itu menyatakan bahwa yang berada di dekat api itu pasti diberkahi, yaitu Musa dan para malaikat.
Pernyataan itu merupakan salam dan penghormatan dari Allah kepada Nabi Musa sebagaimana salam para malaikat kepada Nabi Ibrahim dalam firman-Nya:
رَحْمَتُ اللّٰهِ وَبَرَكٰتُهٗ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ
Rahmat Allah dan berkat-Nya, dicurahkan atas kamu wahai ahlulbait.
( Hūd/11: 73 )
‘Abdullāh bin ‘Abbās menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “ diberkahi ” di sini ialah yang disucikan Allah.
Menurutnya, yang kelihatan oleh Nabi Musa seperti api itu bukanlah api, melainkan cahaya yang menyala-nyala seperti api.
Cahaya itu adalah cahaya Tuhan Semesta Alam.
Hal ini dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan Abū ‘Ubaidah dari Abū Mūsa al-Asy’arī bahwa Nabi Muhammad bersabda:
اِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَنَامُ وَلاَ يَنْبَغِىْ لَهُ اَنْ يَنَامَ يَخْفِضُ الْقِسْطَ وَيَرْفَعُهُ يُرْفَعُ اِلَيْهِ عَمَلُ الَّليْلِ قَبْلَ النَّهَارِ وَعَمَلُ النَّهَارِ قَبْلَ اللَّيْلِ حِجَابُهُ النُّوْرُ لَوْ كَشَفَهُ َلأَحْرَقَتْ سُبُحَاتُ وَجْهِهِ مَاانْتَهَى اِلَيْهِ بَصَرُهُ مِنْ خَلْقِهِ.
( رواه مسلم )
Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak pantas bagi Allah itu tidur, Dia menurunkan dan menaikkan timbangan, amal malam hari diangkat ke hadapan-Nya sebelum siang, dan amal siang sebelum malam, dan tabir-Nya adalah cahaya.
Andaikata Ia membuka tabir-Nya, pasti kesucian cahaya wajah-Nya membakar segala sesuatu yang tercapai oleh pandangan-Nya di antara ciptaan-Nya.
( Riwayat Muslim )
Peristiwa itu terjadi ketika Musa sampai di tempat yang diberkahi, yaitu lembah suci yang bernama Lembah Ṭuwa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
نُوْدِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الْاَيْمَنِ فِى الْبُقْعَةِ الْمُبٰرَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ
...
Dia diseru dari ( arah ) pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon, di sebidang tanah yang diberkahi....
( al-Qaṣaṣ/28: 30 ).
Dan firman Allah yang berbunyi:
اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ ١٦
Ketika Tuhan memanggilnya ( Musa ) di lembah suci yaitu Lembah Ṭuwa.
( an-Nāziāt/79: 16 ).
Seruan Allah yang didengar Musa di lembah suci Ṭuwa ini merupakan wahyu pengangkatan Nabi Musa sebagai rasul.
Ia diutus Allah untuk menyampaikan risalah kepada Fir‘aun di Mesir, dengan dibekali bermacam-macam mukjizat.
Musa berhadapan langsung dengan Allah ketika menerima wahyu, tetapi Musa tidak dapat melihat-Nya, karena terhalang oleh tabir berupa cahaya.
Penerimaan wahyu semacam ini merupakan salah satu macam cara penyampaian wahyu Allah kepada para nabi-Nya.
Hal ini disebut Allah dalam firman-Nya:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗ
Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan ( malaikat ) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki....
( asy-Syūrā/42: 51 ).
Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam yang berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya.
Tidak ada satu makhluk pun yang menyamai-Nya.
Dia Mahaagung dan Mahatinggi dari seluruh makhluk-Nya.
Yang didengar Musa itu ialah suara firman Allah.
Hal ini dinyatakan Allah dalam ayat kesembilan bahwa yang menyeru dan memanggilnya ialah Allah, bukan suara makhluk.
Allah Mahaperkasa atas segala sesuatu, Mahabijaksana dalam firman dan perbuatan-Nya.


(Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

ياموسى إنه أنا الله العزيز الحكيم

سورة: النمل - آية: ( 9 )  - جزء: ( 19 )  -  صفحة: ( 377 )

transliterasi Indonesia

yā mụsā innahū anallāhul-'azīzul-ḥakīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka
  2. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun
  3. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
  4. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh.
  5. Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).
  6. 'Ain Siin Qaaf.
  7. (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun".
  8. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat,
  9. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis,
  10. Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, November 2, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب