Tafsir Surat Al-Muminun ayat 6 , Illa Ala Azwajihim W Ma Malakat Aymanuhum Fainnahum
﴿إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ﴾
[ المؤمنون: 6]
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. [Muminun: 6]
Illa Ala Azwajihim W Ma Malakat Aymanuhum Fainnahum Ghayru Malumina
Tafsir Al-mokhtasar
Kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya wanita yang mereka miliki, sebab mereka tidak tercela bila berhubungan badan atau bercumbu dengan mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Kecuali dengan cara perkawinan yang sah atau pemilikan budak( 1 ).
Mereka tidak dilarang melakukan hal itu.
( 1 ) Pada zaman dahulu perbudakan adalah sesuatu yang lumrah.
Seorang laki-laki bebas memilih berapa saja dari budak yang dimiliki untuk dijadikan istri.
Islam membolehkan perbudakan akibat perang yang dibenarkan agama, apabila pihak musuh melakukan hal yang sama.
Hal ini berdasarkan pada asas perlakukan setimpal.
Apabila pihak musuh tidak melakukan perbudakan, umat Islam pun dilarang melakukannya
Tafsir al-Jalalain
( Kecuali terhadap istri-istri mereka ) ( atau terhadap budak yang mereka miliki ) yakni hamba sahaya wanita yang mereka tawan dari peperangan ( maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela ) bila mereka mendatanginya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Kecuali dengan cara perkawinan yang sah atau pemilikan budak( 1 ).
Mereka tidak dilarang melakukan hal itu.
( 1 ) Pada zaman dahulu perbudakan adalah sesuatu yang lumrah.
Seorang laki-laki bebas memilih berapa saja dari budak yang dimiliki untuk dijadikan istri.
Islam membolehkan perbudakan akibat perang yang dibenarkan agama, apabila pihak musuh melakukan hal yang sama.
Hal ini berdasarkan pada asas perlakukan setimpal.
Apabila pihak musuh tidak melakukan perbudakan, umat Islam pun dilarang melakukannya.
Tafsir Al-wajiz
Dan selain orang-orang yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya, berbahagialah orang yang memelihara kemaluannya dan tidak menyalurkan kebutuhan biologisnya melalui hal dan cara yang tidak dibenarkan, kecuali terbatas dalam melakukannya terhadap pasangan-pasangan mereka yang sah secara agama atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam menyalurkan kebutuhan biologis terhadap pasangan dan budak mereka itu tidak tercela, selama mereka tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh agama.
Tetapi, barang siapa mencari pelampiasan hawa nafsu di balik itu, di antaranya dengan berbuat zina, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, sehingga pantas menerima celaan atau siksa.
Tafsir Al-tahlili
Menjaga kemaluan dari perbuatan keji.
Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat kelima dari orang mukmin yang berbahagia, yaitu suka menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina, mengerjakan perbuatan kaum Lut ( homoseksual ), onani, dan sebagainya.
Bersanggama yang diperbolehkan oleh agama hanya dengan istri yang telah dinikahi dengan sah atau dengan jariahnya ( budak perempuan ) yang diperoleh dari jihad fīsabīlillāh, karena dalam hal ini mereka tidak tercela.
Akan tetapi, barangsiapa yang berbuat di luar yang tersebut itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dalam ayat ini dan yang se-belumnya Allah menjelaskan bahwa kebahagiaan seorang hamba Allah itu tergantung kepada pemeliharaan kemaluannya dari berbagai penyalahgunaan supaya tidak termasuk orang yang tercela dan melampaui batas.
Menahan ajakan hawa nafsu, jauh lebih ringan daripada menanggung akibat dari perbuatan zina itu.
Allah telah memerintahkan Nabi-Nya supaya menyampaikan perintah itu kepada umatnya, agar mereka menahan pan-dangannya dan memelihara kemaluannya dengan firman:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ ٣٠
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
( an-Nūr/24: 30 )
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
إلا على أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين
سورة: المؤمنون - آية: ( 6 ) - جزء: ( 18 ) - صفحة: ( 342 )transliterasi Indonesia
illā 'alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malụmīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu
- Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.
- Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air.
- Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum
- Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya,
- Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi
- Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang
- Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,
- Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma
- dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب