Tafsir Surat Al-Furqan ayat 63 , Wa Ibadu Ar-Rahmani Al-Ladhina Yamshuna Ala Al-Arđi Hawnaan
﴿وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا﴾
[ الفرقان: 63]
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. [Furqan: 63]
Wa Ibadu Ar-Rahmani Al-Ladhina Yamshuna Ala Al-Arđi Hawnaan Wa Idha Khatabahumu Al-Jahiluna Qalu Salamaan
Tafsir Al-mokhtasar
"Dan hamba-hamba Ar-Raḥmān ( Allah yang Maha Penyayang ) yang beriman ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan penuh ketenangan.
Apabila orang-orang jahil menyapa mereka dengan keburukan, mereka tidak membalasnya dengan kata-kata yang semisalnya, bahkan mereka hanya mengucapkan kata-kata baik yang dikenal oleh orang-orang jahil tersebut.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Pertama, bersikap rendah hati di dunia ini.
Apabila berjalan di muka bumi, mereka selalu berjalan dengan tenang.
Demikian pula dalam segala amal perbuatan.
Jika mereka dicaci oleh orang-orang musyrik yang jahil, mereka membiarkannya dan mengatakan kepada mereka, "Kami tidak ada urusan dengan kalian, bahkan kami berdoa untuk keselamatan kalian
Tafsir al-Jalalain
( Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah itu ) yakni hamba-hamba-Nya yang baik.
Lafal ayat ini dan kalimat sesudahnya, berkedudukan menjadi Mubtada, yaitu sampai dengan firman-Nya, "Ulaika Yujzauna" dan seterusnya, tanpa ada jumlah lain yang menyisipinya ( yaitu orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati ) dengan tenang dan rendah diri ( dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka ) mengajak mereka berbicara mengenai hal-hal yang tidak disukainya ( mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan ) perkataan yang menghindarkan diri mereka dari dosa.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Pertama, bersikap rendah hati di dunia ini.
Apabila berjalan di muka bumi, mereka selalu berjalan dengan tenang.
Demikian pula dalam segala amal perbuatan.
Jika mereka dicaci oleh orang-orang musyrik yang jahil, mereka membiarkannya dan mengatakan kepada mereka, "Kami tidak ada urusan dengan kalian, bahkan kami berdoa untuk keselamatan kalian."
Tafsir Al-wajiz
Jika pada ayat-ayat yang lalu disebutkan sifat-sifat orang kafir yang tidak mau bersujud kepada Allah, pada ayat berikut ini disebutkan ciri dan sifat ibadurrahman atau para pengabdi Allah.
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati tanpa dibuat-buat, dan berjalan secara wajar, serta tidak menyombongkan diri dalam sikap dan tindakan.
Dia tahu bahwa sikap itu tidak terpuji dan akan mengakibatkan hal-hal yang negatif dalam pergaulan.
Dan apabila orang-orang bodoh yang tidak tahu nilai-nilai sosial kemasyarakatan menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, atau kasar, mereka tidak membalasnya dengan ucapan yang semisal, namun dengan penuh sopan dan rendah hati mereka mengucapkan “salam,” yang berarti mudah-mudahan kita berada dalam keselamatan, damai, dan sejahtera.
Nabi Muhammad telah memberikan contoh sendiri bahwa semakin dikasari, beliau semakin santun, arif dan bijaksana.
Tafsir Al-tahlili
Sifat-sifat hamba Allah Yang Maha Pengasih dijelaskan mulai ayat 63 ini dan ayat-ayat berikutnya.
Sifat-sifat itu semua dapat disimpulkan menjadi 9 sifat yang bila dimiliki oleh seorang muslim, dia akan mendapat keridaan Allah di dunia dan di akhirat, serta akan ditempatkan di posisi yang tinggi dan mulia yaitu di surga Na’īm.
Sifat-sifat tersebut ialah:
Pertama: Apabila mereka berjalan, terlihat sikap dan sifat kesederhanaan, mereka jauh dari sifat kesombongan, langkahnya mantap, teratur, dan tidak dibuat-buat dengan maksud menarik perhatian orang atau untuk menunjukkan siapa dia.
Itulah sifat dan sikap seorang mukmin bila ia berjalan.
Allah berfirman:
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًا
Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong.
( al-Isrā’/17: 37 )
Kedua: Apabila ada orang yang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau tidak senonoh terhadap mereka, mereka tidak membalas dengan kata-kata yang serupa.
Akan tetapi, mereka menjawab dengan ucapan yang baik, dan mengandung nasihat dan harapan semoga mereka diberi petunjuk oleh Allah Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan Penyayang.
Demikian pula dengan sikap Rasulullah bila ia diserang dan dihina dengan kata-kata yang kasar, beliau tetap berlapang dada dan tetap menyantuni orang-orang yang tidak berakhlak itu.
Al-Ḥasan al-Baṣri menjelaskan bahwa orang-orang mukmin senantiasa berlapang hati, dan tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar.
Bila kepada mereka diucapkan kata-kata yang kurang sopan, mereka tidak emosi dan tidak membalas dengan kata-kata yang tidak sopan pula.
Mungkin ada orang yang menganggap bahwa sifat dan sikap seperti itu menunjukkan kelemahan dan tidak tahu harga diri, karena wajar bila ada orang yang bertindak kurang sopan dibalas dengan tindakan kurang sopan pula.
Akan tetapi, bila direnungkan secara mendalam, pasti hal itu akan membawa pertengkaran dan perselisihan yang berkepanjangan.
Setiap mukmin harus mencegah perselisihan dan permusuhan yang berlarut-larut.
Salah satu cara yang paling tepat dan ampuh untuk membasminya ialah dengan membalas tindakan yang tidak baik dengan tindakan yang baik sehingga orang yang melakukan tindakan yang tidak baik itu akan merasa malu, dan sadar bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang tidak wajar.
Sikap seperti ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:
وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۗاِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ ٣٤ وَمَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْاۚ وَمَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا ذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ ٣٥
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan.
Tolaklah ( kejahatan itu ) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
Dan ( sifat-sifat yang baik itu ) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.
( Fuṣṣilat/41: 34-35 ).
Demikianlah sifat dan sikap orang-orang mukmin di kala mereka berada di siang hari di mana mereka selalu ingat dengan sesama hamba Allah.
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وعباد الرحمن الذين يمشون على الأرض هونا وإذا خاطبهم الجاهلون قالوا سلاما
سورة: الفرقان - آية: ( 63 ) - جزء: ( 19 ) - صفحة: ( 365 )transliterasi Indonesia
wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
- Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat
- Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa.
- Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan
- Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu
- kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
- (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
- di tangan para penulis (malaikat),
- Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?
- Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, November 3, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب