Tafsir Surat Al-Jaathiyah ayat 17 , Wa Ataynahum Bayyinatin Mina Al-Amri Fama Akhtalafu Illa
﴿وَآتَيْنَاهُم بَيِّنَاتٍ مِّنَ الْأَمْرِ ۖ فَمَا اخْتَلَفُوا إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ﴾
[ الجاثية: 17]
Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan karena kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya. [Jathiyah: 17]
Wa Ataynahum Bayyinatin Mina Al-Amri Fama Akhtalafu Illa Min Badi Ma Jaahumu Al-Ilmu Baghyaan Baynahum Inna Rabbaka Yaqđi Baynahum Yawma Al-Qiyamati Fima Kanu Fihi Yakhtalifuna
Tafsir Al-mokhtasar
Dan Kami telah memberikan kepada mereka bukti-bukti yang memperjelas kebenaran dari kebatilan, dan tidaklah mereka berselisih kecuali setelah tegaknya hujah ( bukti kebenaran ) atas mereka dengan diutusnya Nabi kita Muhammad -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam-.
Dan tidak ada yang menarik mereka kepada perselisihan ini kecuali kedengkian sebagian kepada sebagian yang lain karena tamak terhadap kekuasaan dan kedudukan.
Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan di dunia hingga jelaslah siapa yang benar dan siapa yang salah.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Kami pun telah memberi mereka berbagai bukti yang jelas, yaitu ajaran agama mereka.
Tetapi, tidak pernah terjadi perselisihan di antara mereka, kecuali setelah mereka diberi pengetahuan tentang hakikat agama dan hukum-hukumnya, karena sikap permusuhan dan dengki di antara sesama mereka.
Sesungguhnya Tuhan akan memutuskan pengadilan di antara orang-orang yang berselisih itu kelak di hari kiamat mengenai perkara yang dahulu mereka perselisihkan
Tafsir al-Jalalain
( Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan ) agama, menyangkut masalah halal dan haram, serta berita tentang akan diutusnya Nabi Muhammad saw.
( maka mereka tidak berselisih ) tentang diutusnya Nabi Muhammad ( melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan karena permusuhan di antara mereka ) karena permusuhan yang ada di antara mereka sebab mereka dengki kepada Nabi Muhammad.
( Sesungguhnya Rabbmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya. )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Kami pun telah memberi mereka berbagai bukti yang jelas, yaitu ajaran agama mereka.
Tetapi, tidak pernah terjadi perselisihan di antara mereka, kecuali setelah mereka diberi pengetahuan tentang hakikat agama dan hukum-hukumnya, karena sikap permusuhan dan dengki di antara sesama mereka.
Sesungguhnya Tuhan akan memutuskan pengadilan di antara orang-orang yang berselisih itu kelak di hari kiamat mengenai perkara yang dahulu mereka perselisihkan.
Tafsir Al-wajiz
Dan juga Kami telah berikan kepada mereka keterangan-keterangan, sebagai bukti-bukti yang jelas tentang urusan agama; maka sangat buruk sikap mereka karena mereka tidak berselisih kecuali setelah datang kepada mereka ilmu, pengetahuan yang sebenarnya dapat menyatukan mereka.
Perselisihan mereka itu terjadi karena kedengkian yang ada di antara me-reka.
Sungguh, Tuhanmu, yang memelihara dan membimbingmu, wahai Nabi Muhammad, akan memberi putusan kepada mereka pada hari Kiamat terhadap apa yang selalu mereka perselisihkan sewaktu mereka hidup di dunia.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini, dijelaskan keutamaan yang keenam yang pernah diberikan Allah kepada Bani Israil yaitu bahwa Allah telah memberikan kepada mereka kemampuan memahami dalil-dalil dan keterangan-keterangan tentang agama.
Keterangan itu adakalanya berupa hukum, peringatan, dan ada pula yang berupa mukjizat.
Semua dipahami dan dilaksanakan dengan baik sehingga kehidupan mereka menjadi baik, tidak terjadi perselisihan sesama mereka dan ikatan masyarakat mereka menjadi baik pula, karena itu banyak usaha besar yang dapat mereka lakukan waktu itu.
Sebenarnya ketentuan seperti di atas tidak saja berlaku bagi Bani Israil, tetapi juga berlaku bagi semua bangsa yang mau melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhkan larangan-Nya serta tunduk, patuh dan berserah diri kepada-Nya.
Jika demikian, maka kebahagiaan yang diperoleh tidak saja berupa kebahagiaan dunia, tetapi juga kebahagiaan akhirat.
Seakan-akan dengan ayat ini Allah mengingatkan manusia agar mencontoh kehidupan Bani Israil pada zaman dahulu itu.
Pada akhir ayat ini Allah menerangkan sebab-sebab terjadinya perselisihan di kalangan Bani Israil yang datang kemudian.
Nabi-nabi mereka dahulu pernah menerangkan bahwa akan datang Nabi penutup nanti, yang diutus kepada semua manusia.
Nabi itu termasuk keturunan Ibrahim dari anaknya Ismail.
Setelah Nabi yang dimaksud itu datang dan memberikan keterangan sesuai dengan keterangan yang disampaikan nabi-nabi mereka dahulu, mereka pun mengingkarinya, dan tidak mempercayainya.
Kedengkian itu timbul karena Nabi yang diutus itu bukan dari keturunan Ishak, dan mereka menganggap bahwa keturunan Ishak lebih mulia dari keturunan Ismail walaupun keduanya adalah saudara seayah ( Nabi Ibrahim ).
Karena itu, tidak pantas nabi dan rasul terakhir diangkat dari keturunannya.
Allah berfirman:
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ
Dan mereka ( Ahli Kitab ) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu ( kebenaran yang disampaikan oleh para nabi ) karena kedengkian antara sesama mereka.
( asy-Syūrā/42: 14 )
Mengenai masalah yang mereka persengketakan itu, Allah akan memberikan keputusan-Nya pada hari Kiamat dan akan menjelaskan alasan yang sebenarnya yang menyebabkan terjadinya perselisihan di antara mereka.
Pada saat itu, nampak dengan jelas hasad dan kedengkian mereka, yang menjurus kepada fanatik golongan sehingga nikmat yang semula harus disyukuri, malah menjadikan mereka sombong dan takabur.
Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); maka - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وآتيناهم بينات من الأمر فما اختلفوا إلا من بعد ما جاءهم العلم بغيا بينهم إن ربك يقضي بينهم يوم القيامة فيما كانوا فيه يختلفون
سورة: الجاثية - آية: ( 17 ) - جزء: ( 25 ) - صفحة: ( 500 )transliterasi Indonesia
wa ātaināhum bayyinātim minal-amr, fa makhtalafū illā mim ba'di mā jā`ahumul-'ilmu bagyam bainahum, inna rabbaka yaqḍī bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānụ fīhi yakhtalifụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah
- supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau,
- Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
- Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
- Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan
- "Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya".
- (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.
- Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.
- Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa,
- Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب