Tafsir Surat Al-Hijr ayat 65 , Faasri Biahlika Biqitin Mina Al-Layli Wa Attabi Adbarahum
﴿فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ﴾
[ الحجر: 65]
Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu". [Hijr: 65]
Faasri Biahlika Biqitin Mina Al-Layli Wa Attabi Adbarahum Wa La Yaltafit Minkum Ahadun Wa Amđu Haythu Tuumaruna
Tafsir Al-mokhtasar
“Bawalah keluargamu meninggalkan negeri ini sesudah malam berlalu beberapa saat, jangan ada seorang pun dari kalian yang menoleh ke belakang untuk mengetahui apa yang menimpa mereka, pergilah ke tempat yang Allah perintahkan kepada kalian.”
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Jika azab turun menimpa mereka, maka berjalanlah kamu dengan membawa keluargamu yang telah ditetapkan selamat, pada akhir malam.
Iringilah mereka dari belakang dan jangan ada seorang pun di antara kalian yang menoleh.
Teruslah berjalan ke tempat yang diperintahkan."( 1 ).
( 1 ) Pada edisi bahasa Arab, tafsir ayat ini hanya berhenti sampai ".
.
.
di akhir malam
Tafsir al-Jalalain
( Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu dan ikutilah mereka dari belakang ) berjalanlah kamu di belakang keluargamu ( dan janganlah seorang pun di antara kalian menoleh ke belakang ) supaya ia tidak melihat besarnya azab yang menimpa mereka ( dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepada kalian ) yaitu negeri Syam.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Jika azab turun menimpa mereka, maka berjalanlah kamu dengan membawa keluargamu yang telah ditetapkan selamat, pada akhir malam.
Iringilah mereka dari belakang dan jangan ada seorang pun di antara kalian yang menoleh.
Teruslah berjalan ke tempat yang diperintahkan."( 1 ).
( 1 ) Pada edisi bahasa Arab, tafsir ayat ini hanya berhenti sampai ".
.
.
di akhir malam."
Tafsir Al-wajiz
Pernyataan para malaikat itu mampu menenangkan hati Nabi Lut sehingga tidak lagi meragukan maksud kedatangan mereka.
Dalam keadaan demikian, mereka berpesan, “Maka tinggalkanlah kaummu yang kafir, wahai Nabi Lut, dan pergilah kamu pada akhir malam, yakni menjelang Subuh, beserta keluargamu, dan ikuti serta awasi-lah mereka dengan sungguh-sungguh dari belakang, dan jangan ada di antara kamu yang menoleh ke belakang agar perjalanan kamu lancar.
Dan teruskanlah perjalanan hingga kamu semua sampai ke tempat yang diperintahkan kepadamu.” ( Lihat: Surah Hud/11: 81 )
Tafsir Al-tahlili
Para malaikat menerangkan maksud kedatangan mereka kepada Luṭ a.s.
Mereka datang untuk menyampaikan kabar buruk yaitu azab yang akan ditimpakan kepada kaumnya yang telah mengingkari dan men-dustakannya.
Dalam ayat ini disebutkan jawaban para malaikat, “ Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. ” Bahkan dengan perkataan, “ Kami datang untuk mengazab mereka. ” Maksud jawaban para malaikat dengan perkataan yang demikian itu ialah untuk menyatakan kebenaran ancaman yang biasa disampaikan Luṭ kepada kaumnya selama ini.
Nabi Luṭ a.s.
selalu memperingatkan kaumnya agar mengikuti dan memeluk agama yang telah disampaikannya serta mengakui kerasulannya.
Jika mereka tetap ingkar, mereka akan ditimpa azab Allah.
Seruan dan pernyataan Luṭ ini mereka sambut dengan ejekan.
Mereka tidak mempercayai keesaan dan kekuasaan Allah yang dapat mengazab orang-orang yang ingkar.
Bahkan mereka menantang Luṭ agar segera menurunkan azab yang dijanjikan itu.
Kemudian para malaikat menegaskan kepada Luṭ bahwa maksud kedatangan mereka ialah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan Allah swt kepada mereka untuk menyampaikan azab kepada kaumnya.
Tugas ini pasti terlaksana dan segala yang mereka ucapkan itu adalah benar, karena mereka sendiri adalah para malaikat yang tidak pernah menyalahi perintah Allah.
Setelah itu, para malaikat memberikan perintah kepada Luṭ a.s.
tentang cara-cara yang harus dilaksanakannya beserta pengikut-pengikutnya untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang akan datang.
Luṭ beserta keluarga dan kaumnya yang telah beriman diperintahkan untuk segera meninggalkan negeri itu pada akhir malam.
Luṭ a.s.
diminta berjalan di belakang pengikut-pengikutnya, agar dia dapat mengatur dan mempertahankan diri dari serangan kaumnya yang mengejar dari belakang.
Ini juga bertujuan agar Luṭ a.s.
dapat mendorong para pengikutnya berjalan secepatnya, karena azab yang akan ditimpakan hampir datang, dan ia dapat memperhatikan kaumnya yang tidak mau meneruskan perjalanan.
Selanjutnya para malaikat memerintahkan agar tidak seorang pun dari pengikut Luṭ yang menoleh ke belakang pada waktu mendengar halilintar yang menghancurkan.
Dengan demikian, mereka tidak dapat melihat peristiwa yang mengerikan yang dapat merusak dan menggoncangkan jiwa mereka, sehingga mereka selamat dan iman mereka bertambah kuat sampai ke tempat yang aman yang sedang dituju itu.
Pada ayat ini, disebutkan agar Luṭ berangkat beserta keluarga dan kaumnya yang setia.
Kemudian para malaikat menguatkan perintah dan larangannya dengan mengatakan, “ Teruskanlah perjalananmu ke tempat yang telah diperintahkan kepadamu. ” Menurut suatu riwayat yang dimaksud dengan tempat yang diperintahkan dalam ayat ini ialah negeri Syam ( Syria ).
Pada Surah Hūd, kisah Luṭ dikisahkan menurut urutan peristiwa yang pernah terjadi, sedang pada surah ini dikisahkan secara melompat-lompat, tidak menurut urutan kejadian yang sebenarnya.
Perbedaan cara dalam mengutarakan kisah ini adalah karena tujuan Allah menyampaikan kisah ini pada kedua surah tersebut juga berbeda.
Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka tujuan mengutarakan kisah Luṭ dalam Surah Hūd ialah untuk menguatkan hati Nabi Muhammad saw beserta sahabat-sahabatnya, dalam menyampaikan agama Allah dan menyatakan keesaan dan kekuasaan Allah swt yang wajib disembah.
Rasul-rasul yang diutus Allah sejak dahulu selalu mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, tetapi mereka tetap tabah dan sabar melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka.
Sedang tujuan kisah Luṭ dengan kaumnya pada Surah Al-Ḥijr ini adalah untuk menjelaskan kepada orang-orang yang beriman akan rahmat dan nikmat Allah yang telah mereka terima.
Juga nikmat yang telah diterima oleh orang-orang yang beriman dahulu kala kepada rasul-rasul yang diutus Allah kepada mereka.
Di antaranya adalah nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim a.s.
berupa putra-putra yang selalu diidam-idamkannya, dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Luṭ beserta pengikutnya.
Juga untuk menerangkan azab Allah yang telah ditimpakan kepada orang-orang kafir dan ingkar kepada dakwah rasul yang diutus kepada mereka.
Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
فأسر بأهلك بقطع من الليل واتبع أدبارهم ولا يلتفت منكم أحد وامضوا حيث تؤمرون
سورة: الحجر - آية: ( 65 ) - جزء: ( 14 ) - صفحة: ( 265 )transliterasi Indonesia
fa asri bi`ahlika biqiṭ'im minal-laili wattabi' adbārahum wa lā yaltafit mingkum aḥaduw wamḍụ ḥaiṡu tu`marụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,
- sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab
- dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,
- Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu?
- maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.
- Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada
- Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah
- Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?"
- Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
- Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Monday, November 4, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب