Tafsir Surat At-Tawbah ayat 69 , Kalladhina Min Qablikum Kanu Ashadda Minkum Quwatan Wa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat At-Tawbah ayat 69 | Kalladhina Min Qablikum Kanu Ashadda Minkum Quwatan Wa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿كَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلَاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُم بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُم بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا ۚ أُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ﴾
[ التوبة: 69]

(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah menikmati bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi. [Tawbah: 69]

Kalladhina Min Qablikum Kanu Ashadda Minkum Quwatan Wa Akthara Amwalaan Wa Awladaan Fastamtau Bikhalaqihim Fastamtatum Bikhalaqikum Kama Astamtaa Al-Ladhina Min Qablikum Bikhalaqihim Wa Khuđtum Kalladhi Khađu Ulaika Habitat Amaluhum Fi Ad-Dunya Wa Al-Akhirati Wa Ulaika Humu Al-Khasiruna

Tafsir Al-mokhtasar


Kalian -wahai orang-orang munafik- sama seperti orang-orang kafir sebelum kalian dalam mengingkari dan mengolok-olok agama Allah.
Mereka dahulu lebih kuat dan mempunyai anak lebih banyak dari kalian.
Mereka telah menikmati kenikmatan dan kesenangan duniawi yang telah ditetapkan untuk mereka.
Kemudian kalian juga menikmati kenikmatan dan kesenangan duniawi yang ditetapkan untuk kalian -wahai kaum munafik- sebagaimana orang-orang kafir di masa lalu menikmati bagian mereka.
Tindakan kalian mendustakan kebenaran dan menghina utusan Allah, serupa dengan tindakan mereka yang mendustakan kebenaran dan menghina utusan-utusan Allah.
Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tercela itu adalah orang-orang yang amal perbuatannya akan hangus karena dinilai rusak oleh Allah akibat kekafiran mereka.
Dan mereka adalah orang-orang yang benar-benar merugi.
Karena mereka menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam jurang kehancuran.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Keadaan kalian, wahai orang-orang munafik, sama seperti keadaan orang-orang kafir dan munafik sebelum kalian.
Mereka, yang lebih kuat dan lebih banyak memiliki harta dan anak daripada kalian, telah menikmati kesenangan dunia yang diberikan, berpaling dari berzikir dan bertakwa kepada Allah.
Mereka menyambut nabi-nabi yang diutus kepada mereka dengan sikap meremehkan dan mengolok-olok di antara sesama mereka.
Kalian pun menikmati kesenangan dunia seperti yang mereka nikmati dulu.
Kalian juga melakukan seperti apa yang mereka lakukan, yaitu kemungkaran dan kebatilan.
Perbuatan mereka akan sia- sia dan tidak akan berguna di dunia atau di akhirat.
Mereka adalah orang-orang yang merugi.
Nasib dan tempat kembali kalian sama buruknya dengan mereka

Tafsir al-Jalalain


Keadaan kalian hai orang-orang munafik ( seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian, mereka lebih kuat daripada kalian dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kalian.
Maka mereka telah menikmati )
mereka telah bersenang-senang ( dengan bagian mereka ) maksudnya bagian duniawi mereka ( dan kalian telah menikmati ) hai orang-orang munafik ( bagian kalian sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian menikmati bagiannya dan kalian mempercakapkan ) hal-hal yang batil dan mencela Nabi saw.
( sebagaimana mereka mempercakapkannya ) seperti apa yang biasa mereka pergunjingkan.
( Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat dan mereka itulah orang-orang yang merugi ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Keadaan kalian, wahai orang-orang munafik, sama seperti keadaan orang-orang kafir dan munafik sebelum kalian.
Mereka, yang lebih kuat dan lebih banyak memiliki harta dan anak daripada kalian, telah menikmati kesenangan dunia yang diberikan, berpaling dari berzikir dan bertakwa kepada Allah.
Mereka menyambut nabi-nabi yang diutus kepada mereka dengan sikap meremehkan dan mengolok-olok di antara sesama mereka.
Kalian pun menikmati kesenangan dunia seperti yang mereka nikmati dulu.
Kalian juga melakukan seperti apa yang mereka lakukan, yaitu kemungkaran dan kebatilan.
Perbuatan mereka akan sia- sia dan tidak akan berguna di dunia atau di akhirat.
Mereka adalah orang-orang yang merugi.
Nasib dan tempat kembali kalian sama buruknya dengan mereka.

Tafsir Al-wajiz


Keadaan orang-orang munafik yang terpedaya oleh kenikmatan duniawi sehingga berani menentang kebenaran adalah seperti orang-orang terdahulu sebelum kamu.
Mereka memiliki fisik lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya.
Maka dengan kenikmatan duniawi itu mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu juga telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya sehingga melalaikanmu dari ayat-ayat Allah dan petunjuk Rasul-Nya, dan kamu mempercakapkan hal-hal yang batil sebagaimana mereka juga mempercakapkannya.
Padahal, dengan itu semua, mereka dan juga kamu itu benar-benar telah sia-sia amalnya di dunia karena tidak dilandasi dengan keikhlasan dan sia-sia di akhirat karena tidak dilandasi iman yang benar.
Mereka itulah orang-orang yang rugi.

Tafsir Al-tahlili


Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang munafik yang menyakiti Nabi Muhammad dan orang-orang mukmin tidak berbeda dengan orang-orang munafik yang hidup pada masa dahulu.
Jika pada masa Nabi Muhammad mereka teperdaya oleh harta kekayaan dunia dan terpengaruh oleh anak-anak mereka, maka serupa itu pulalah orang-orang munafik pada masa dahulu ketika menghadapi utusan-utusan Allah.
Mereka memiliki kekuatan, kekayaan harta benda yang cukup dan anak-anak yang banyak yang menyebabkan mereka teperdaya oleh kelezatan hidup dunia.
Mereka selalu dipengaruhi oleh keinginan hidup mewah dan ingin bebas berbuat semaunya untuk kepuasan hawa nafsunya.
Orang-orang munafik pada masa dahulu memang wajar berlaku demikian karena faktor-faktor yang membawa mereka kepada kejahatan lebih banyak karena mereka mempunyai kekuatan dan kekayaan.
Berlainan halnya dengan orang-orang munafik pada zaman Nabi Muhammad, di samping berkurangnya kekuatan dan harta kekayaan, faktor-faktor yang membawa mereka untuk berbuat kebaikan lebih banyak.
Semua perbuatan orang munafik meskipun berupa perbuatan yang baik adalah menjadi sia-sia di dunia dan akhirat karena mereka melakukannya tanpa keikhlasan.
Seharusnya mereka menjadi orang-orang yang beruntung karena mereka juga turut melakukan amal sosial, tetapi mereka lupa bahwa untuk diterimanya suatu amalan yang baik harus disertai dengan kejujuran dan keikhlasan.
Kekeliruan mereka ini digambarkan dalam firman Allah:
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا ۗ ١٠٣ اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا ١٠٤
Katakanlah ( Muhammad ), “ Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya? ” ( Yaitu ) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.
( al-Kahf/18: 103-104 )


(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

كالذين من قبلكم كانوا أشد منكم قوة وأكثر أموالا وأولادا فاستمتعوا بخلاقهم فاستمتعتم بخلاقكم كما استمتع الذين من قبلكم بخلاقهم وخضتم كالذي خاضوا أولئك حبطت أعمالهم في الدنيا والآخرة وأولئك هم الخاسرون

سورة: التوبة - آية: ( 69 )  - جزء: ( 10 )  -  صفحة: ( 198 )

transliterasi Indonesia

kallażīna ming qablikum kānū asyadda mingkum quwwataw wa akṡara amwālaw wa aulādā, fastamta'ụ bikhalāqihim fastamta'tum bikhalāqikum kamastamta'allażīna ming qablikum bikhalāqihim wa khuḍtum kallażī khāḍụ, ulā`ika ḥabiṭat a'māluhum fid-dun-yā wal-ākhirah, wa ulā`ika humul-khāsirụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi.
  2. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
  3. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
  4. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah
  5. Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam
  6. Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan
  7. dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
  8. Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya
  9. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut)
  10. dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh,

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Saturday, May 11, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب