Tafsir Surat Al-Fatihah ayat 7 , Sirata Al-Ladhina Anamta Alayhim Ghayri Al-Maghđubi Alayhim Wa
﴿صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ﴾
[ الفاتحة: 7]
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [Fatiha: 7]
Sirata Al-Ladhina Anamta Alayhim Ghayri Al-Maghđubi Alayhim Wa La Ađ-Đallina
Tafsir Al-mokhtasar
Jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari hamba-hamba-Mu berupa hidayah, seperti para Nabi, para ṣiddīqīn ( pecinta kebenaran ), para syuhada dan orang-orang saleh.
Mereka adalah teman terbaik; bukan jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang dimurkai, yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mau mengikutinya seperti orang-orang Yahudi; dan bukan pula jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang tersesat dari jalan yang benar, yaitu orang-orang yang tidak menemukan jalan yang benar karena keteledoran mereka dalam mencari kebenaran dan mencari petunjuk seperti orang-orang Nasrani.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Yaitu jalan para hamba-Mu yang telah Engkau beri petunjuk untuk beriman kepada-Mu dan Engkau anugerahkan hidayah dan keridaan-Mu; bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat dari kebenaran dan kebajikan karena mereka tidak beriman dan mengingkari petunjuk-Mu
Tafsir al-Jalalain
( Jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka ), yaitu melalui petunjuk dan hidayah-Mu.
Kemudian diperjelas lagi maknanya oleh ayat berikut: ( Bukan (jalan ) mereka yang dimurkai) Yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi.
( Dan bukan pula ) dan selain ( mereka yang sesat. ) Yang dimaksud adalah orang-orang Kristen.
Faedah adanya penjelasan tersebut tadi mempunyai pengertian bahwa orang-orang yang mendapat hidayah itu bukanlah orang-orang Yahudi dan bukan pula orang-orang Kristen.
Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan segala sesuatu.
Semoga selawat dan salam-Nya dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
beserta keluarga dan para sahabatnya, selawat dan salam yang banyak untuk selamanya.
Cukuplah bagi kita Allah sebagai penolong dan Dialah sebaik-baik penolong.
Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan hanya berkat pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Yaitu jalan para hamba-Mu yang telah Engkau beri petunjuk untuk beriman kepada-Mu dan Engkau anugerahkan hidayah dan keridaan-Mu; bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat dari kebenaran dan kebajikan karena mereka tidak beriman dan mengingkari petunjuk-Mu.
Tafsir Al-wajiz
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, berupa keimanan, hidayah, dan rida-Mu.
Mereka itu, seperti dijelaskan dalam Surah an-Nisa’ /4: 69, adalah: 1) para nabi yang telah dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi; 2) siddiqin, yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran; 3) syuhada’, yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para malaikat, dan lingkungan mereka; dan 4) salihin, yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya.
Jalan yang kami mohon itu bukan jalan mereka yang dimurkai, yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengikuti dan mengamalkannya, bahkan menentangnya, seperti sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka, dan bukan pula jalan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan, seperti sebagian kelompok Nasrani dan yang sejalan dengan mereka, sebab mereka enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Mu.
Tafsir Al-tahlili
Setelah Allah swt mengajarkan kepada hamba-Nya untuk memohon agar selalu dibimbing-Nya menuju jalan yang lurus dan benar, pada ayat ini Allah menerangkan apa jalan yang lurus itu.
Sebelum Al-Qur’an diturunkan, Allah telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya yang lain, dan sebelum Nabi Muhammad diutus, Allah telah mengutus rasul-rasul, karena sebelum umat yang sekarang ini telah banyak umat terdahulu.
Di antara umat-umat yang terdahulu itu terdapat nabi-nabi, ṣiddīqīn yang membenarkan rasul-rasul dengan jujur dan patuh, syuhadā’ yang telah mengorbankan jiwa dan harta untuk kemuliaan agama Allah, dan orang-orang saleh yang telah membuat kebajikan dan menjauhi larangan Allah.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, dan kita diajari agar memohon kepada-Nya, agar diberi-Nya taufik dan bimbingan sebagaimana Dia telah memberi taufik dan membimbing mereka.
Artinya sebagaimana mereka telah berbahagia dalam aqā’id, dalam menjalankan hukum-hukum dan peraturan-peraturan agama, serta telah mempunyai akhlak dan budi pekerti yang mulia, maka demikian pula kita hendaknya.
Dengan perkataan lain, Allah menyuruh kita agar mengambil contoh dan teladan kepada mereka yang terdahulu.
Timbul pertanyaan: mengapa Allah menyuruh kita mengikuti jalan mereka yang terdahulu itu, padahal dalam agama kita ada pelajaran-pelajaran, hukum dan petunjuk-petunjuk yang tak ada pada mereka.
Jawabnya: sebetulnya agama Allah itu adalah satu.
Kendatipun ada perbedaannya, tetapi perbedaan itu pada bagian-bagiannya, sedang pokok-pokoknya serupa, sebagaimana telah disebutkan.
Sebagaimana halnya dalam umat-umat yang terdahulu itu terdapat orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, juga terdapat di antara mereka orang yang dimurkai Allah dan orang yang sesat.
Orang yang dimurkai Allah itu mereka yang tak mau menerima seruan Allah yang disampaikan oleh rasul-rasul, karena berlainan dengan kebiasaan mereka, atau karena tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, kendatipun telah jelas bahwa yang dibawa oleh rasul-rasul itu adalah benar.
Termasuk juga ke dalam golongan ini, mereka yang mulanya telah menerima apa yang disampaikan oleh rasul-rasul, tetapi kemudian karena suatu sebab mereka membelok, dan membelakangi pelajaran yang dibawa oleh rasul-rasul itu.
Di dalam sejarah banyak ditemukan orang yang dimurkai Allah, sejak di dunia mereka telah diazab Allah, sebagai balasan yang setimpal bagi keingkaran dan sifat angkara murka mereka.
Umpamanya kaum ‘Ād dan Ṡamud yang telah dibinasakan oleh Allah.
Sampai sekarang masih ada bekas-bekas peninggalan mereka di Jazirah ( semenanjung ) Arab.
Begitu juga Fir‘aun dan kaumnya yang telah dibinasakan Allah di Laut Merah.
Mumi Fir‘aun sampai sekarang masih tersimpan di museum di Mesir.
Orang-orang yang sesat ialah mereka yang tidak betul kepercayaannya, atau tidak betul pekerjaan dan amal ibadahnya serta rusak budi pekertinya.
Bila akidah seseorang tidak betul, atau pekerjaan dan amal ibadahnya salah, dan akhlaknya telah rusak, akan celakalah dia, dan kalau suatu bangsa berada pada situasi seperti itu akan jatuhlah bangsa itu.
Maka dengan ayat ini Allah mengajari hamba-Nya untuk memohon kepada-Nya agar terjauh dari kemurkaan-Nya, dan terhindar dari kesesatan.
Di dalamnya juga tersimpul perintah Allah agar manusia mengambil pelajaran dari sejarah bangsa-bangsa yang terdahulu.
Alangkah banyaknya dalam sejarah kejadian-kejadian yang dapat dijadikan iktibar dan pelajaran.
Di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang berkenaan dengan kisah umat dan bangsa-bangsa yang dahulu.
Memang tak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya kepada jiwa manusia daripada contoh-contoh orang dan perbandingan-perbandingan yang terdapat dalam kisah-kisah dan sejarah.
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين
سورة: الفاتحة - آية: ( 7 ) - جزء: ( 1 ) - صفحة: ( 1 )transliterasi Indonesia
ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
- Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah
- Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain
- Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
- Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
- Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya
- Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
- dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia
- Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia
- Dan sesungguhnya, jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan-mu, pastilah mereka berkata: "Aduhai, celakalah
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, November 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب