Tafsir Surat Al-Waqiah ayat 73 , Nahnu Jaalnaha Tadhkiratan Wa Mataaan Lilmuqwina
Tafsir Al-mokhtasar
Kami menjadikan api ini sebagai peringatan untuk kalian agar kalian ingat dengan Neraka, dan kami menjadikannya bermanfaat untuk para musafir di antara kalian.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Api itu Kami ciptakan supaya mengingatkan orang yang melihatnya kepada neraka jahanam, di samping agar dimanfaatkan oleh orang yang singgah di padang pasir untuk memasak dan berdiang
Tafsir al-Jalalain
( Kami menjadikan api itu untuk peringatan ) yakni mengingatkan tentang neraka Jahanam ( dan sebagai bekal ) dalam perjalanan ( bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan ) diambil dari lafal Aqwal Qaumu, yakni kaum itu kini berada di padang pasir yang tandus, tiada tumbuh-tumbuhan dan air padanya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Api itu Kami ciptakan supaya mengingatkan orang yang melihatnya kepada neraka jahanam, di samping agar dimanfaatkan oleh orang yang singgah di padang pasir untuk memasak dan berdiang.
Tafsir Al-wajiz
71-74.
Bila kamu sudah memahami siapa yang menurunkan air, maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan dari kayu bakar? Kamukah yang menumbuhkan pohon penghasil kayu bakar itu ataukah Kami yang menumbuhkannya? Ketahuilah, Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan bakar yang berguna bagi musafir di padang pasir.
Dengan anugerah ini, maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini Allah mengungkapkan tentang nikmat yang hampir dilupakan manusia.
Ungkapan tersebut berbentuk pertanyaan untuk dipikirkan dan direnungkan oleh manusia, apakah manusia mengetahui pentingnya fungsi api? Cara membuat api yang dilakukan pada zaman purba adalah dengan cara menggosok-gosokkan dua batang kayu, hingga menyala, atau dengan cara menggoreskan baja di atas batu, sehingga memercikkan api dan ditampung percikan tersebut pada kawul ( semacam kapuk berwarna kehitam-hitaman yang melekat pada pelepah aren ) tersebut, yang kemudian dapat dipergunakan untuk menyalakan api di dapur guna memasak berbagai masakan yang akan dihidangkan untuk dinikmati oleh manusia, atau api yang dinyalakan menurut cara sekarang dengan menggoreskan batang geretan pada korek api, maka menyalalah ia.
Atau dengan korek yang mempergunakan roda baja kecil sebagai alat pemutar untuk diputarkan pada batu api kemudian percikannya ditampung pada sumbu yang dibasahi dengan bensin, sehingga sumbu nyala.
Atau seperti cara yang sekarang ini melalui kompor minyak tanah atau dengan gas.
Membuat api dengan cara zaman dahulu maupun menurut cara zaman sekarang, yang menjadi pertanyaan ialah siapakah yang menyediakan kayunya atau batu apinya, bajanya, dan kawulnya atau minyak tanah dan gas? Juga siapakah yang menyediakan bahan bensin dan sebagainya? Bukankah bahan-bahan yang menjadi sebab api menyala baik berupa kayu bakar maupun minyak tanah, hanyalah Allah saja yang menjadikan-Nya?
Meskipun tersedia beras, sayur-mayur dan lauk-pauknya, bila tidak ada api, tidak dapat kita memakannya karena masih mentah.
Alangkah tidak enaknya, kalau makanan tersebut mentah seperti, daging mentah, dan nasinya masih berupa beras.
Bagaimanakah selera bisa timbul, kalau segala-galanya serba mentah?
Dengan gambaran tersebut, jelaslah bagaimana pentingnya api bagi keper-luan hidup manusia.
Karena api itu didapat dengan mudah setiap hari, maka hampir-hampir tidak terpikirkan oleh manusia betapa api itu memberi kenikmatan.
Hampir-hampir jarang orang bersyukur dan berterima kasih atas adanya api.
Karena pentingnya api itu, Allah menegaskan bahwa api dijadikan untuk peringatan bagi manusia dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir, maka wajarlah manusia bertasbih dengan menyebut nama Tuhan Yang Mahabesar.
Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin.
- Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka
- meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.
- Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
- Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal
- Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
- Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?"
- Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak
- Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah)
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, November 24, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب