Tafsir Surat Ar-Rum ayat 8 , Awalam Yatafakkaru Fi Anfusihim Ma Khalaqa Allahu As-Samawati
﴿أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنفُسِهِم ۗ مَّا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ﴾
[ الروم: 8]
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya. [Rum: 8]
Awalam Yatafakkaru Fi Anfusihim Ma Khalaqa Allahu As-Samawati Wa Al-Arđa Wa Ma Baynahuma Illa Bil-Haqqi Wa Ajalin Musammaan Wa Inna Kathiraan Mina An-Nasi Biliqai Rabbihim Lakafiruna
Tafsir Al-mokhtasar
Tidakkah orang-orang musyrik yang mendustakan itu berfikir tentang diri mereka sendiri bagaimana Allah telah menciptakannya dan menegakkannya? Tidaklah Allah menciptakan langit dan tidaklah Dia menciptakan bumi melainkan dengan tujuan yang benar, Dia tidak menciptakannya dengan sia-sia, dan Dia menentukan batas waktu tertentu untuk keberadaannya di dunia.
Dan sesungguhnya sebagian besar manusia benar-benar ingkar terhadap pertemuan dengan Rabb mereka pada hari Kiamat.
Karena itulah mereka tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi kebangkitan dengan mengerjakan amal saleh yang diridai Rabb mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Apakah mata dan kalbu mereka telah dilemahkan sehingga mereka tidak dapat berpikir tentang diri mereka untuk mengetahui kesudahan mereka? Allah tidak akan menciptakan langit dan bumi dan planet- planet serta yang lainnya kecuali dengan sungguh-sungguh dan untuk jangka waktu yang telah ditentukan.
Sesungguhnya kebanyakan manusia membangkang dalam hal pertemuannya dengan Allah dan datangnya hari kiamat
Tafsir al-Jalalain
( Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri mereka sendiri? ) supaya mereka sadar dari kelalaiannya.
( Allah tidak menjadikan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan ) artinya akan lenyap setelah waktunya habis, sesudah itu tibalah saatnya hari berbangkit.
( Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia ) yaitu orang-orang kafir Mekah ( benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Rabbnya ) yakni mereka tidak percaya kepada adanya hari berbangkit sesudah mati.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Apakah mata dan kalbu mereka telah dilemahkan sehingga mereka tidak dapat berpikir tentang diri mereka untuk mengetahui kesudahan mereka? Allah tidak akan menciptakan langit dan bumi dan planet- planet serta yang lainnya kecuali dengan sungguh-sungguh dan untuk jangka waktu yang telah ditentukan.
Sesungguhnya kebanyakan manusia membangkang dalam hal pertemuannya dengan Allah dan datangnya hari kiamat.
Tafsir Al-wajiz
Ayat ini mengecam kaum musyrik Mekah karena keengganan mereka menggunakan mata dan akal untuk memikirkan ciptaan Allah sebagai bukti atas eksistensi dan keesaan-Nya.
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang kejadian diri mereka agar mereka mengetahui asal mereka- mustahil ada yang wujud tanpa ada yang mewujudkan- dan kemana kesudahan mereka setelah mati? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar, yakni sebagai bukti atas eksistensi dan keesaan-Nya; dan langit, bumi, serta seisinya akan terus berjalan dalam waktu yang ditentukan oleh Allah- hanya Dia yang mengetahui kesudahannya.
Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia, karena keengganan mereka memanfaatkan mata dan akal sehatnya, benar-benar mengingkari kamat, demikian pula pertemuan dengan Tuhannya.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini ditujukan kepada orang musyrik Mekah, orang-orang kafir, dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
Jika dilihat dari sikap mereka terhadap seruan Nabi saw, kelihatan seakan-akan mereka tidak mau menggunakan akal pikiran untuk memikirkan segala sesuatu yang mereka lihat, sehingga mereka percaya kepada apa yang disampaikan rasul.
Ayat ini menyuruh agar mereka memperhatikan diri mereka sendiri.
Bagaimana mereka dijadikan dari tanah, kemudian menjadi setetes mani, kemudian menjadi seorang laki-laki atau seorang perempuan.
Mereka lalu melangsungkan perkawinan dan berkembang biak, seakan-akan Allah mengatakan kepada mereka, “ Cobalah perhatikan dirimu yang paling dekat dengan kamu, sebelum melayangkan pandanganmu kepada yang lain. ” Allah berfirman pada ayat yang lain:
وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ ٢١ ( الذّٰريٰت )
Dan ( juga ) pada dirimu sendiri.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan? ( 51 (aż-Żāriyāt/51: 21 )
Jika manusia memperhatikan dirinya sendiri dengan baik dan sadar betapa rumitnya struktur tubuh, seperti susunan urat syaraf, pembuluh darah, paru-paru, hati, jiwa, dan sebagainya, kemudian dengan susunan yang rapi itu manusia dapat berjalan, berbicara, berpikir, dan sebagainya, tentulah mereka sampai kepada kesimpulan bahwa yang menciptakan manusia itu adalah Allah yang berhak disembah, Yang Mahakuasa, dan Mahatinggi Pengetahuan-Nya.
Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dengan penuh kebijaksanaan, serta mengandung maksud dan tujuan.
Semuanya itu diciptakan atas dasar kebenaran, dengan hukum-hukum yang rapi dan tertentu, tidak bertentangan antara hukum yang satu dengan hukum yang lain.
Alam semesta ini tidak dijadikan dengan sia-sia dan cuma-cuma, tanpa maksud dan tujuannya, namun hanya Allah Yang Mengetahuinya.
Alam semesta ini juga diciptakan sampai batas waktu yang ditentukan.
Setelah waktu yang ditentukan itu akan ada alam akhirat, di sana akan disempurnakan keadilan Tuhan kepada makhluk-makhluk-Nya.
Apa pun yang ada di alam ini, ada masa permulaan kejadiannya dan ada pula masa berakhirnya.
Tiap-tiap sesuatu pasti ada awal waktunya dan pasti pula ada akhir waktunya.
Permulaan dan akhir segala sesuatu ditentukan Allah, tidak seorang pun yang sanggup mengubahnya, walaupun sesaat, kecuali jika Allah menghendaki.
Demikianlah sunatullah pada diri manusia dan alam semesta ini.
Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mau merenungkannya, sehingga mereka tidak percaya kepada adanya hari akhirat itu.
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
أولم يتفكروا في أنفسهم ما خلق الله السموات والأرض وما بينهما إلا بالحق وأجل مسمى وإن كثيرا من الناس بلقاء ربهم لكافرون
سورة: الروم - آية: ( 8 ) - جزء: ( 21 ) - صفحة: ( 405 )transliterasi Indonesia
a wa lam yatafakkarụ fī anfusihim, mā khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musammā, wa inna kaṡīram minan-nāsi biliqā`i rabbihim lakāfirụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah
- Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka
- dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.
- Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu,
- Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi?
- dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,
- Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu", maka
- Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan
- Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).
- Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب