Tafsir Surat Al-Anam ayat 82 , Al-Ladhina Amanu Wa Lam Yalbisu Imanahum Bizulmin Ulaika
﴿الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ﴾
[ الأنعام: 82]
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Anam: 82]
Al-Ladhina Amanu Wa Lam Yalbisu Imanahum Bizulmin Ulaika Lahumu Al-Amnu Wa Hum Muhtaduna
Tafsir Al-mokhtasar
Hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya, serta tidak mencampur iman mereka dengan syirik sajalah yang akan mendapatkan kedamaian dan keselamatan, bukan golongan yang lain.
Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan bimbingan.
Mereka dibimbing oleh Rabb mereka ke jalan yang benar.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Orang-orang yang beriman kepada Allah, dan tidak mencampur keimanan mereka itu dengan penyembahan siapa pun selain-Nya, hanya merekalah yang lebih berhak untuk mendapatkan ketenangan, dan petunjuk menuju jalan kebenaran dan kebaikan
Tafsir al-Jalalain
( Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan ) tidak mencampurkan ( keimanan mereka dengan kelaliman ) yakni kemusyrikan demikianlah menurut penafsiran yang tersebutkan di dalam hadis sahih Bukhari dan Muslim ( mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan ) dari siksaan ( dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. )
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Orang-orang yang beriman kepada Allah, dan tidak mencampur keimanan mereka itu dengan penyembahan siapa pun selain-Nya, hanya merekalah yang lebih berhak untuk mendapatkan ketenangan, dan petunjuk menuju jalan kebenaran dan kebaikan.
Tafsir Al-wajiz
Karena sama sekali tidak ada jawaban dari kaum Nabi Ibrahim yang durhaka tersebut, akhirnya Nabi Ibrahim sendiri menegaskan sebuah prinsip penting bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, yakni syirik ( Lihat: Surah Luqman/31: 13 ), mereka itulah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah.
Mereka adalah orang-orang yang mendapat rasa aman dari Allah yang mereka sembah, dan mereka mendapat petunjuk secara sempurna.
Tafsir Al-tahlili
Karena mereka tidak akan memberikan jawaban, maka Allah memberikan penjelasan siapakah yang berhak mendapatkan perlindungan orang-orang musyrik atau orang-orang yang beriman? Jawabnya tentu orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya iman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman, baik dalam akidah maupun dalam ibadah seperti dilakukan oleh orang-orang musyrik yang menyangka biar pun mereka menyembah berhala ataupun bintang-bintang, mereka tetap beriman juga kepada Allah Azza wa Jalla, karena mereka menyembah berhala-berhala itu adalah sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai perantaraan untuk menyampaikan doa kepada-Nya, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:
مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰى
“ Kami tidak menyembah mereka melainkan ( berharap ) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. ” ( az-Zumar/39: 3 )
Kezaliman yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah syirik sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhārī, Muslim dan ahli-ahli hadis yang lain dari Abdullah bin Mas’ūd, ia berkata, “ Setelah turun ayat ini ( al-Baqarah/2: 83 ), para sahabat berkeluh kesah, seraya berkata, siapa yang tidak menganiaya dirinya? ” Rasulullah menjawab, “ tidak seperti yang kamu pikirkan, ” sebagaimana firman Allah:
اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“ Sesungguhnya mempersekutukan ( Allah ) adalah benar-benar kezaliman yang besar. ” ( Luqmān/31: 13 )
Orang-orang yang berhak mendapat perlindungan dalam ayat ini ialah orang-orang yang beragama tauhid yang murni tidak dicampuri dengan syirik sedikit pun.
Mereka itu akan mendapatkan perlindungan dari bencana, bukan saja dari bencana yang akan ditimbulkan oleh patung-patung dan bintang-bintang seperti dugaan orang-orang musyrik, bahkan lebih dari itu mereka akan mendapat perlindungan dari azab Allah dan memperoleh jaminan untuk mendapat pahala dari Allah.
Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah ke jalan yang lurus.
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati
- (Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri
- dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di
- Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.
- (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang
- Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu
- yang berkata: "Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?
- maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya
- Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan
- (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Tuesday, July 16, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب