Tafsir Surat Ta-Ha ayat 85 , Qala Fainna Qad Fatanna Qawmaka Min Badika Wa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Ta-Ha ayat 85 | Qala Fainna Qad Fatanna Qawmaka Min Badika Wa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِن بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ﴾
[ طه: 85]

Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. [TaHa: 85]

Qala Fainna Qad Fatanna Qawmaka Min Badika Wa Ađallahumu As-Samiriyu

Tafsir Al-mokhtasar


Allah berfirman, " Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan dengan penyembahan patung anak sapi, mereka telah diseru oleh Samiri untuk menyembahnya, sehingga iapun menyesatkan mereka. "


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Allah berfirman kepada Mûsâ, "Kami telah menurunkan ujian kepada kaummu setelah kamu meninggalkan mereka.
Mereka terjerumus ke dalam fitnah akibat ulah Sâmiriy yang menyesatkan

Tafsir al-Jalalain


( Berfirman Allah ) subhaanahu wa taala, ( "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan ) sesudah kamu berpisah meninggalkan mereka ( dan mereka telah disesatkan oleh Samiri" ) yang menjerumuskan mereka sehingga mereka menyembah anak sapi.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Allah berfirman kepada Mûsâ, "Kami telah menurunkan ujian kepada kaummu setelah kamu meninggalkan mereka.
Mereka terjerumus ke dalam fitnah akibat ulah Sâmiriy yang menyesatkan."

Tafsir Al-wajiz


Dia berfirman, “Begitu engkau pergi mendahului mereka, sungguh, Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan mereka.
Mereka gagal melalui ujian-Ku sehingga terjerumus dalam kesesatan dengan menyembah patung anak sapi.
Dan mereka menjadi kafir karena telah disesatkan oleh Samiri.”

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah Musa pergi meninggalkan kaumnya untuk bermunajat dengan Tuhannya, kaumnya telah menyeleweng dari agama Tauhid dan telah menyembah patung anak sapi buatan Samiri.
Memang Allah hendak menguji iman kaum Nabi Musa apakah benar-benar mereka telah mempunyai iman yang kuat dan membaja ataukah masih terdapat dalam hati dan jiwa mereka bekas-bekas syirik atau kepercayaan menyembah berhala.
Ternyata keimanan mereka belum begitu kuat dan mendalam karena hanya beberapa hari saja mereka ditinggalkan Musa dan masih dalam pengawasan Harun, mereka dengan mudah teperdaya dan masuk perangkap Samiri yang berasal dari kaum penyembah sapi.
Namun Allah tidak akan membiarkan atau menerima begitu saja bila manusia menyatakan dirinya beriman tanpa diuji lebih dahulu sesuai dengan firman-Nya:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ ٢ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ ٣
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “ Kami telah beriman, ” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.
( al-’Ankabūt/29: 2 dan 3 )
Ternyata kaum Musa itu tidaklah termasuk orang-orang yang kuat dan mendalam imannya karena baru sebentar saja mereka ditinggalkan Musa ( menurut riwayat hanya 20 hari ) mereka telah meninggalkan agama tauhid dan kembali menganut agama penyembah-penyembah berhala.
Hal ini tidak dapat disesalkan dan mungkin sekali terjadi karena mereka telah lama di bawah kekuasaan Fir‘aun.
Karena itu mental mereka sudah rusak dan moral mereka pun menjadi lemah sehingga tidak bisa diharapkan dari mereka kesetiaan dan kesabaran mempertahankan suatu prinsip.
Maka dengan mudah Samiri memperdayakan mereka dengan membuat patung berbentuk anak sapi dari emas yang dapat berbunyi sendiri seperti suara anak sapi, maka mereka tertarik dengan omongan Samiri bahwa inilah Tuhan yang sebenarnya.
Adapun Tuhan Musa dan Harun yang tidak dapat dilihat mengapa kita mau menyembahnya?


Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

قال فإنا قد فتنا قومك من بعدك وأضلهم السامري

سورة: طه - آية: ( 85 )  - جزء: ( 16 )  -  صفحة: ( 317 )

transliterasi Indonesia

qāla fa innā qad fatannā qaumaka mim ba'dika wa aḍallahumus-sāmiriyy



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
  2. Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah
  3. sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
  4. Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?
  5. Musa berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku
  6. Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
  7. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke
  8. Dan Al Quran itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan.
  9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
  10. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب