Tafsir Surat Al-Qasas ayat 9 , Wa Qalat Amraatu Firawna Qurratu Aynin Li Wa
﴿وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَن يَنفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ﴾
[ القصص: 9]
Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari. [Qasas: 9]
Wa Qalat Amraatu Firawna Qurratu Aynin Li Wa Laka La Taqtuluhu Asa An Yanfaana Aw Nattakhidhahu Waladaan Wa Hum La Yashuruna
Tafsir Al-mokhtasar
Ketika Fir’aun hendak membunuhnya, istrinya berkata, “Anak ini adalah sumber kebahagian bagiku dan bagimu, janganlah engkau membunuhnya, semoga ia bisa bermanfaat bagi kita sebagai pembantu atau kita jadikan dia sebagai anak angkat.” Mereka tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada kerajaan mereka di tangan anak itu.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Ketika memperhatikan bayi itu, istri Fir’aun berkata kepada suaminya, "Bayi ini agaknya akan menjadi sumber kebahagiaan kita.
Kita biarkan saja ia hidup dan jangan kita bunuh, dengan harapan kelak ia akan dapat kita manfaatkan untuk mengatur urusan kita.
Atau, kita angkat saja ia sebagai anak." Mereka sama sekali tidak menyadari apa yang sudah ditakdirkan Allah terhadap Mûsâ
Tafsir al-Jalalain
( Dan istri Firaun berkata ) di kala Firaun beserta para pembantunya sudah bersiap-siap akan membunuh bayi itu, "Ia adalah ( biji mata bagiku dan bagimu, janganlah kalian membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak" ) akhirnya mereka menuruti kemauan istri Firaun itu ( sedangkan mereka tiada menyadari ) akibat dari perkara mereka dengan bayi itu.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Ketika memperhatikan bayi itu, istri Fir'aun berkata kepada suaminya, "Bayi ini agaknya akan menjadi sumber kebahagiaan kita.
Kita biarkan saja ia hidup dan jangan kita bunuh, dengan harapan kelak ia akan dapat kita manfaatkan untuk mengatur urusan kita.
Atau, kita angkat saja ia sebagai anak." Mereka sama sekali tidak menyadari apa yang sudah ditakdirkan Allah terhadap Mûsâ.
Tafsir Al-wajiz
setelah Musa dipungut dan dilihat oleh keluarga istana, istri Fir’aun berkata, “Dia, yakni anak itu adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu wahai suamiku, Fir’aun.
Karena itu janganlah kamu wahai Fir’aun dan jangan juga siapa pun yang engkau perintahkan membunuhnya seperti yang terjadi pada anak-anak lelaki Bani Israil.
Mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita jika kita mendidiknya dengan baik atau kita ambil dia menjadi anak angkat jika ternyata ia tidak ditemukan oleh orang tuanya.” Demikian ucapan istri Fir’aun ketika ia bersama suaminya dan siapa yang ada di sekelilingnya, sedang mereka tidak menyadari apa yang akan terjadi setelah Firaun memeliharanya di istana.
Tafsir Al-tahlili
Pada ayat ini, Allah menjelaskan jawaban istri Fir‘aun untuk memper-tahankan bayi itu agar tidak dibunuh, karena Fir‘aun khawatir kalau bayi itu anak seorang Bani Israil yang dikhawatirkan akan menghancurkan kekua-saannya.
Istri Fir‘aun yang telah telanjur menyayangi anak itu karena tertarik melihat parasnya yang rupawan mengatakan, “ Janganlah engkau bunuh anak ini karena saya amat sayang dan tertarik kepadanya.
Biarkanlah saya mengasuh dan mendidiknya.
Dia akan menjadi penghibur hatiku dan hatimu di kala susah.
Siapa tahu di kemudian hari dia akan berjasa kepada kita.
Atau alangkah baiknya kalau dia kita ambil menjadi anak angkat kita, karena sampai sekarang kita belum dikaruniai seorang anak pun. ” Karena kegigihan istri Fir‘aun dan alasan-alasan logis yang dikemukakannya, akhirnya Fir‘aun membiarkan anak itu hidup dan diasuh sendiri oleh istrinya.
Demikianlah takdir Allah.
Dia telah menjadikan istri Fir‘aun menyayangi anak itu dan menjadikan hati Fir‘aun lunak karena rayuan istrinya sehingga anak itu tidak jadi dibunuh.
Padahal, anak itulah kelak yang akan menentang Fir‘aun dan akan menjadi musuhnya yang utama tanpa dia sadari sedikit pun.
Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
وقالت امرأة فرعون قرة عين لي ولك لا تقتلوه عسى أن ينفعنا أو نتخذه ولدا وهم لا يشعرون
سورة: القصص - آية: ( 9 ) - جزء: ( 20 ) - صفحة: ( 386 )transliterasi Indonesia
wa qālatimra`atu fir'auna qurratu 'ainil lī wa lak, lā taqtulụhu 'asā ay yanfa'anā au nattakhiżahụ waladaw wa hum lā yasy'urụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain
- yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga
- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
- Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas
- Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah,
- (Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di
- maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
- Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah.
- kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka
- dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Friday, January 31, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب