Surah Al-Baqarah | from the moshaf in arabic uthmani
Listen mp3 | Tafsir Arabic | tafsir mokhtasar |
English | Indonesian | French |
German | Hausa | Spanish |
Indonesian translation of the meaning Page No 47
Sura Al-Baqarah from 275 to 281
275. Orang- orang yang makan ( mengambil ) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran ( tekanan ) penyakit gila . Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata ( berpendapat ) , sesungguhnya jual- beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual- beli dan mengharamkan riba. Orang- orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti ( dari mengambil riba ) , maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu ( sebelum datang larangan ) ; dan urusannya ( terserah ) kepada Allah. Orang yang mengulangi ( mengambil riba ) , maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah . Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
277. Sesungguhnya orang- orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati.
278. Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba ( yang belum dipungut ) jika kamu orang- orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan ( meninggalkan sisa riba ) , maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul- Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat ( dari pengambilan riba ) , maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak ( pula ) dianiaya.
280. Dan jika ( orang berhutang itu ) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan ( sebagian atau semua hutang ) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
281. Dan peliharalah dirimu dari ( azab yang terjadi pada ) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing- masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya ( dirugikan ) .