Tafsir Surat Az-Zumar ayat 1 , Tanzilu Al-Kitabi Mina Allahi Al-Azizi Al-Hakimi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Az-Zumar ayat 1 | Tanzilu Al-Kitabi Mina Allahi Al-Azizi Al-Hakimi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿تَنزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ﴾
[ الزمر: 1]

Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Zumar: 1]

Tanzilu Al-Kitabi Mina Allahi Al-Azizi Al-Hakimi

Tafsir Al-mokhtasar


Al-Qur`ān ini diturunkan dari Allah yang Maha Perkasa, yang tidak seorang pun mengalahkan-Nya, Maha Bijaksana dalam penciptaan, pengaturan dan syariat-Nya, bukan diturunkan dari selain-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

AZ-ZUMAR ( ROMBONGAN ) Pendahuluan: Makkiyyah, 75 ayat ~ Surat ini termasuk kelompok surat yang diturunkan pada periode Mekah, kecuali ayat- ayat 52, 53 dan 54 yang turun pada periode Madinah.
Surat ini diawali dengan isyarat betapa tingginya kedudukan al-Qur’ân, ajakan untuk memurnikan ibadah hanya kepada Allah, dan bantahan terhadap orang yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak.
Setelah itu, surat ini membicarkan tanda-tanda kekuasaan Allah dalam penciptaan langit, bumi dan manusia.
Ihwal bahwa jika manusia mengingkari Allah Dia tetap Mahakaya dan tidak membutuhkannya, dan apabila mereka bersyukur akan diridai Allah; dan bahwa Allah tidak akan pernah merelakan kekufuran, juga merupakan persoalan-persoalan yang dibahas dalam surat ini.
Selain itu, dibicarakan pula watak dan tabiat manusia yang secara umum memiliki dua karakter.
Pertama, apabila tertimpa musibah ia akan berdoa dan kembali kepada Tuhannya dan, kedua, apabila mendapat kebahagiaan ia segera melupakan apa yang dahulu dimintanya.
Kemudian dibicarakan pula perbandingan antara orang yang waspada menghadapi kehidupan akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya dengan orang-orang yang membangkang Tuhannya, serta balasan masing-masing di hari kiamat.
Ihwal pemberian rahmat kepada mereka dengan menurunkan air hujan, juga disebut di sini.
Dengan air itu, Allah menghidupkan bumi setelah sebelumnya tandus dan mati, dan menumbuhkan pepohonan dan proses pertumbuhannya yang melalui beberapa fase.
Itu semua mengandung peringatan dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
Surat ini kemudian berbicara kembali mengenai al-Qur’ân dan pengaruhnya terhadap orang-orang yang takut kepada Tuhan.
Di dalam al-Qur’ân itu, Allah memberikan berbagai tamsil agar mereka mau mengambil pelajaran dan peringatan, al-Qur’ân yang tidak bengkok, supaya mereka bersiap- siap dan berhati-hati.
Di bagian lain, terdapat perbandingan antara hamba yang musyrik dan hamba yang tulus beribadah kepada Allah.
Mereka tidaklah sama! Juga terdapat peringatan bahwa kematian adalah suatu keniscayaan bagi semua makhluk hidup.
Mereka akan saling menyalahkan di hadapan Allah.
Selain itu, terdapat pula keterangan mengenai akhir perjalanan orang yang mendustakan Allah dan menustakan kebenaran yang dibawa Rasul-Nya, serta akhir perjalanan orang-orang yang benar dalam perkataannya dan membenarkan serta mempercayai ajaran-ajaran yang disampaikan mereka.
Surat ini mengisahkan pula bahwa orang-orang musyrik, apabia ditanya mengenai siapa pencipta langit dan bumi, akan mengatakan "Allah".
Tetapi, kendati demikian, mereka tetap menyembah berhala yang sama sekali tidak dapat menolak musibah yang dikehendaki Allah dan tidak bisa pula menahan rahmat jika Allah berkehendak menurunkannya kepada mereka.
Setelah itu, surat ini menegaskan bahwa kitab suci al-Qur’ân ini diturunkan dengan benar.
Oleh karena itu, barangsiapa yang mau mengambil petunjuk dari al-Qur’ân, maka keuntungannya akan kembali kepada dirinya sendiri.
Begitu pula sebaliknya, barangsiapa yang tersesat, maka dosanya pun akan ditanggung sendiri.
Selain itu, surat ini menegaskan pula bahwa Rasulullah saw.
diutus bukan sebagai penguasa.
Setelah itu, surat ini kembali mengingatkan mereka, orang-orang musyrik, tentang kematian dan hari kebangkitan, dan bahwa apa yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah tidak memiliki apa-apa, bahkan syafaat sekalipun.
Syafaat hanya ada pada Allah Swt.
Ketika pembicaraan mengenai ancaman yang diberikan kepada orang-orang yang durhaka dan orang-orang yang berlebih- lebihan berupa siksa yang sangat pedih--yang bisa jadi menimbulkan perasaan putus asa akan rahmat Allah pada diri manusia--Allah membuka pintu harapan lagi.
Firman-Nya yang berbunyi: "Katakan, wahai Muhammad, kepada orang-orang yang berlebih-lebihan atas diri mereka, ’Jangan kalian berputus asa akan rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa.
Dia sungguh Maha Pengampun dan Maha Pengasih’," yang disebut di bagian akhir surat ini, adalah isyarat untuk itu.
Allah kemudian mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya sebelum datangnya siksaan secara tiba-tiba pada saat mereka tidak merasakannya.
Dalam hal ini, Allah berfirman, "Pada hari kiamat kamu akan melihat wajah orang-orang yang mendustakan Allah tampak hitam, dan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya tidak akan menderita dan tidak akan bersedih hati." Surat ini kemudian diakhiri dengan pembicaraan mengenai hari akhir, mulai dari peniupan sangkakala yang membuat semua makhluk yang ada di langit dan di bumi jatuh tersungkur, kecuali mereka yang dikehendaki-Nya, sampai kepada pengambilan hak oleh masing-masing orang.
Penghuni neraka akan digiring ke dalam neraka, dan penghuni surga akan diantar ke surga.
Penghuni surga akan berkata, "Puji syukur bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kita." Perkara antara mereka telah diputuskan dengan benar.
Mereka pun, kemudian, mengucapkan, "Al-hamd-u lillâh-i rabb-i al-’âlamîn."]] Penurunan al-Qur’ân adalah oleh Allah yang kehendak-Nya tidak dikendalikan oleh siapa pun, Yang Mahabijaksana pada setiap tindakan dan ketetapan hukum-Nya

Tafsir al-Jalalain


( Turunnya Kitab ini ) yakni Alquran; berkedudukan sebagai Mubtaba ( dari Allah ) berkedudukan sebagai Khabar dari Mubtada ( Yang Maha Perkasa ) di dalam kerajaan-Nya ( lagi Maha Bijaksana ) dalam tindakan-Nya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

[ [39 ~ AZ-ZUMAR ( ROMBONGAN ) Pendahuluan: Makkiyyah, 75 ayat ~ Surat ini termasuk kelompok surat yang diturunkan pada periode Mekah, kecuali ayat- ayat 52, 53 dan 54 yang turun pada periode Madinah.
Surat ini diawali dengan isyarat betapa tingginya kedudukan al-Qur'ân, ajakan untuk memurnikan ibadah hanya kepada Allah, dan bantahan terhadap orang yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak.
Setelah itu, surat ini membicarkan tanda-tanda kekuasaan Allah dalam penciptaan langit, bumi dan manusia.
Ihwal bahwa jika manusia mengingkari Allah Dia tetap Mahakaya dan tidak membutuhkannya, dan apabila mereka bersyukur akan diridai Allah; dan bahwa Allah tidak akan pernah merelakan kekufuran, juga merupakan persoalan-persoalan yang dibahas dalam surat ini.
Selain itu, dibicarakan pula watak dan tabiat manusia yang secara umum memiliki dua karakter.
Pertama, apabila tertimpa musibah ia akan berdoa dan kembali kepada Tuhannya dan, kedua, apabila mendapat kebahagiaan ia segera melupakan apa yang dahulu dimintanya.
Kemudian dibicarakan pula perbandingan antara orang yang waspada menghadapi kehidupan akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya dengan orang-orang yang membangkang Tuhannya, serta balasan masing-masing di hari kiamat.
Ihwal pemberian rahmat kepada mereka dengan menurunkan air hujan, juga disebut di sini.
Dengan air itu, Allah menghidupkan bumi setelah sebelumnya tandus dan mati, dan menumbuhkan pepohonan dan proses pertumbuhannya yang melalui beberapa fase.
Itu semua mengandung peringatan dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
Surat ini kemudian berbicara kembali mengenai al-Qur'ân dan pengaruhnya terhadap orang-orang yang takut kepada Tuhan.
Di dalam al-Qur'ân itu, Allah memberikan berbagai tamsil agar mereka mau mengambil pelajaran dan peringatan, al-Qur'ân yang tidak bengkok, supaya mereka bersiap- siap dan berhati-hati.
Di bagian lain, terdapat perbandingan antara hamba yang musyrik dan hamba yang tulus beribadah kepada Allah.
Mereka tidaklah sama! Juga terdapat peringatan bahwa kematian adalah suatu keniscayaan bagi semua makhluk hidup.
Mereka akan saling menyalahkan di hadapan Allah.
Selain itu, terdapat pula keterangan mengenai akhir perjalanan orang yang mendustakan Allah dan menustakan kebenaran yang dibawa Rasul-Nya, serta akhir perjalanan orang-orang yang benar dalam perkataannya dan membenarkan serta mempercayai ajaran-ajaran yang disampaikan mereka.
Surat ini mengisahkan pula bahwa orang-orang musyrik, apabia ditanya mengenai siapa pencipta langit dan bumi, akan mengatakan "Allah".
Tetapi, kendati demikian, mereka tetap menyembah berhala yang sama sekali tidak dapat menolak musibah yang dikehendaki Allah dan tidak bisa pula menahan rahmat jika Allah berkehendak menurunkannya kepada mereka.
Setelah itu, surat ini menegaskan bahwa kitab suci al-Qur'ân ini diturunkan dengan benar.
Oleh karena itu, barangsiapa yang mau mengambil petunjuk dari al-Qur'ân, maka keuntungannya akan kembali kepada dirinya sendiri.
Begitu pula sebaliknya, barangsiapa yang tersesat, maka dosanya pun akan ditanggung sendiri.
Selain itu, surat ini menegaskan pula bahwa Rasulullah saw.
diutus bukan sebagai penguasa.
Setelah itu, surat ini kembali mengingatkan mereka, orang-orang musyrik, tentang kematian dan hari kebangkitan, dan bahwa apa yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah tidak memiliki apa-apa, bahkan syafaat sekalipun.
Syafaat hanya ada pada Allah Swt.
Ketika pembicaraan mengenai ancaman yang diberikan kepada orang-orang yang durhaka dan orang-orang yang berlebih- lebihan berupa siksa yang sangat pedih--yang bisa jadi menimbulkan perasaan putus asa akan rahmat Allah pada diri manusia--Allah membuka pintu harapan lagi.
Firman-Nya yang berbunyi: "Katakan, wahai Muhammad, kepada orang-orang yang berlebih-lebihan atas diri mereka, 'Jangan kalian berputus asa akan rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa.
Dia sungguh Maha Pengampun dan Maha Pengasih'," yang disebut di bagian akhir surat ini, adalah isyarat untuk itu.
Allah kemudian mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya sebelum datangnya siksaan secara tiba-tiba pada saat mereka tidak merasakannya.
Dalam hal ini, Allah berfirman, "Pada hari kiamat kamu akan melihat wajah orang-orang yang mendustakan Allah tampak hitam, dan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya tidak akan menderita dan tidak akan bersedih hati." Surat ini kemudian diakhiri dengan pembicaraan mengenai hari akhir, mulai dari peniupan sangkakala yang membuat semua makhluk yang ada di langit dan di bumi jatuh tersungkur, kecuali mereka yang dikehendaki-Nya, sampai kepada pengambilan hak oleh masing-masing orang.
Penghuni neraka akan digiring ke dalam neraka, dan penghuni surga akan diantar ke surga.
Penghuni surga akan berkata, "Puji syukur bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kita." Perkara antara mereka telah diputuskan dengan benar.
Mereka pun, kemudian, mengucapkan, "Al-hamd-u lillâh-i rabb-i al-'âlamîn."
]] Penurunan al-Qur'ân adalah oleh Allah yang kehendak-Nya tidak dikendalikan oleh siapa pun, Yang Mahabijaksana pada setiap tindakan dan ketetapan hukum-Nya.

Tafsir Al-wajiz


Menyambung topik pada bagian akhir Surah Sad tentang posisi Al-Qur’an sebagai peringatan bagi seluruh alam, Allah mengawali Surah az-Zumar dengan penegasan bahwa Al-Qur’an turun dari sisi Allah.
Sesungguhnya kitab Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahaperkasa dalam kerajaan-Nya, dan Mahabijaksana dalam menciptakan sehingga tidak sedikit pun ciptaan-Nya yang sia-sia.

Tafsir Al-tahlili


Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang bernilai tinggi ini, diturunkan dari sisi Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Disebutkan sifat Allah Yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana dalam ayat ini agar tergambar bagi orang yang mendengar atau membacanya bahwa Al-Qur’an itu mengandung petunjuk-petunjuk yang benar.
Nilai-nilai kebenarannya tidak dapat disanggah atau dibantah oleh siapa pun juga, dan nilai-nilai kebijaksanaan di dalamnya tidak dapat diragukan.
Bukti-bukti kebenaran bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Allah dan mengandung petunjuk yang benar dijelaskan juga dalam ayat-ayat yang lain.
Allah berfirman:
وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ ١٩٢ نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ ١٩٣ عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ ١٩٤ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ ۗ ١٩٥ ( الشعراۤء )
Dan sungguh, ( Al-Qur’an ) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yang dibawa turun oleh ar-Rūh al-Amīn ( Jibril ), ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.
( asy-Syu‘arā’/26: 192-195 )
Dan firman-Nya:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاۤءَهُمْ ۗوَاِنَّهٗ لَكِتٰبٌ عَزِيْزٌ ۙ ٤١ لَّا يَأْتِيْهِ الْبَاطِلُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهٖ ۗتَنْزِيْلٌ مِّنْ حَكِيْمٍ حَمِيْدٍ ٤٢ ( فصّلت )
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika ( Al-Qur’an ) itu disampaikan kepada mereka ( mereka itu pasti akan celaka ), dan sesungguhnya ( Al-Qur’an ) itu adalah Kitab yang mulia, ( yang ) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang ( pada masa lalu dan yang akan datang ), yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji.
( Fuṣṣilat/41: 41-42 )


Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

تنـزيل الكتاب من الله العزيز الحكيم

سورة: الزمر - آية: ( 1 )  - جزء: ( 23 )  -  صفحة: ( 458 )

transliterasi Indonesia

tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-ḥakīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin
  2. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
  3. (yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan
  4. Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang
  5. Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk,
  6. dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
  7. Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya 'Arsy, dari apa yang
  8. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku
  9. Tentang berita yang besar,
  10. dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankan-Nya kepada mereka.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب