Tafsir Surat Al-Jaathiyah ayat 1 , Ha-Mim

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Jaathiyah ayat 1 | Ha-Mim - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

Tafsir Al-mokhtasar


Ḥā Mīm.
Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

AL-JAATSIYAH ( YANG BERLUTUT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 37 ayat ~ Surat ini diawali dengan dua huruf eja, diikuti dengan penjelasan tentang turunnya al-Qur’ân dari sisi Allah yang Mahamulia dan Mahabijaksana, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bukti- bukti, baik yang bersifat kawniyyah maupun ’aqliyyah, untuk membuktikan kebenaran akidah Islam dan dakwah untuk memeluknya.
Pada bagian selanjutnya, surat ini menyinggung dengan menyebutkan nikmat dan karunia Allah yang banyak terhadap hambanya.
Orang-orang Mukmin diminta agar memberikan maaf terhadap orang-orang yang ingkar.
Hanya Allah semata yang memberikan balasan atas perbuatan sesorang.
Nikmat-nikmat itu banyak sekali dikaruniakan kepada Banû Isrâ’îl, sebagaimana yang dipaparkan pada surat ini.
Bahwa Allah memberikan kemuliaan terhadap Banû Isrâ’îl dengan nikmat yang banyak.
Disebutkan pula bahwa apa saja yang diperselisihkan oleh mereka, akan diperhitungkan Allah pada hari kiamat.
Selanjutnya, surat ini membedakan antara orang-orang yang mengikuti kebenaran dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya lalu mengingkari hari kebangkitan.
Terhadap ayat-ayat al-Qur’ân yang berbicara tentang kemahakuasaan Allah, mereka malah menyikapinya dengan meminta Muhammad untuk menghidupkan kembali leluhur-leluhur mereka.
Padahal hanya Allahlah yang mampu menghidupkan dan mematikan.
Dia memiliki segala sesuatu.
Kelak, pada hari ketika semua orang dikumpulkan di padang Mahsyar, setiap orang akan dipanggil untuk melihat buku catatan amal perbuatannya.
Orang-orang Mukmin ketika itu, akan menang dan beruntung.
Sedangkan orang-orang yang tidak beriman dan besar kepala akan terhina.
Pada ayat-ayat selanjutnya, surat ini kembali berbicara tentang sikap mereka yang mengingkari hari kiamat dan mendustakan bukti-bukti yang menunjukkan datangnya hari kiamat.
Selain itu, surat ini juga menyebutkan bahwa Allah melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan datangnya hari kiamat, dan bahwa tempat kembali mereka adalah neraka sebagai akibat sikap mencemoohkan ayat-ayat Allah dan sikap sombong mereka di dunia.
Akhirnya surat ini ditutup dengan pujian terhadap Pencipta langit dan bumi yang Mahamulia dan Mahabijaksana.]] Hâ, Mîm.
Surat ini diawali dengan dua fonem Arab, sebagimana halnya cara al-Qur’ân dalam mengawali beberapa surat dengan menyebutkan fonem-fonem tertentu, untuk mengisyaratkan betapa orang-orang musyrik tidak mampu membuat sesuatu seperti al-Qur’ân.
Padahal, al-Qur’ân sendiri menggunakan huruf dan fonem yang mereka gunakan dalam percakapan mereka sehari-hari

Tafsir al-Jalalain


( Ha Mim ) hanya Allah sajalah yang mengetahui arti dan maksudnya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

[ [45 ~ AL-JAATSIYAH ( YANG BERLUTUT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 37 ayat ~ Surat ini diawali dengan dua huruf eja, diikuti dengan penjelasan tentang turunnya al-Qur'ân dari sisi Allah yang Mahamulia dan Mahabijaksana, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bukti- bukti, baik yang bersifat kawniyyah maupun 'aqliyyah, untuk membuktikan kebenaran akidah Islam dan dakwah untuk memeluknya.
Pada bagian selanjutnya, surat ini menyinggung dengan menyebutkan nikmat dan karunia Allah yang banyak terhadap hambanya.
Orang-orang Mukmin diminta agar memberikan maaf terhadap orang-orang yang ingkar.
Hanya Allah semata yang memberikan balasan atas perbuatan sesorang.
Nikmat-nikmat itu banyak sekali dikaruniakan kepada Banû Isrâ'îl, sebagaimana yang dipaparkan pada surat ini.
Bahwa Allah memberikan kemuliaan terhadap Banû Isrâ'îl dengan nikmat yang banyak.
Disebutkan pula bahwa apa saja yang diperselisihkan oleh mereka, akan diperhitungkan Allah pada hari kiamat.
Selanjutnya, surat ini membedakan antara orang-orang yang mengikuti kebenaran dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya lalu mengingkari hari kebangkitan.
Terhadap ayat-ayat al-Qur'ân yang berbicara tentang kemahakuasaan Allah, mereka malah menyikapinya dengan meminta Muhammad untuk menghidupkan kembali leluhur-leluhur mereka.
Padahal hanya Allahlah yang mampu menghidupkan dan mematikan.
Dia memiliki segala sesuatu.
Kelak, pada hari ketika semua orang dikumpulkan di padang Mahsyar, setiap orang akan dipanggil untuk melihat buku catatan amal perbuatannya.
Orang-orang Mukmin ketika itu, akan menang dan beruntung.
Sedangkan orang-orang yang tidak beriman dan besar kepala akan terhina.
Pada ayat-ayat selanjutnya, surat ini kembali berbicara tentang sikap mereka yang mengingkari hari kiamat dan mendustakan bukti-bukti yang menunjukkan datangnya hari kiamat.
Selain itu, surat ini juga menyebutkan bahwa Allah melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan datangnya hari kiamat, dan bahwa tempat kembali mereka adalah neraka sebagai akibat sikap mencemoohkan ayat-ayat Allah dan sikap sombong mereka di dunia.
Akhirnya surat ini ditutup dengan pujian terhadap Pencipta langit dan bumi yang Mahamulia dan Mahabijaksana.
]] Hâ, Mîm.
Surat ini diawali dengan dua fonem Arab, sebagimana halnya cara al-Qur'ân dalam mengawali beberapa surat dengan menyebutkan fonem-fonem tertentu, untuk mengisyaratkan betapa orang-orang musyrik tidak mampu membuat sesuatu seperti al-Qur'ân.
Padahal, al-Qur'ân sendiri menggunakan huruf dan fonem yang mereka gunakan dalam percakapan mereka sehari-hari.

Tafsir Al-tahlili


Ayat pertama terdiri dari huruf-huruf hijaiah, sebagaimana terdapat pada permulaan beberapa Surah Al-Qur’an.
Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud huruf-huruf itu.
Selanjutnya dipersilahkan menelaah masalah ini pada “ Al-Qur’an dan Tafsirnya ” jilid I yaitu tafsir ayat pertama Surah al-Baqarah.”
Pada ayat berikutnya, Allah Yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana menjelaskan bahwa kitab Al-Qur’an yang sempurna itu diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw.
Disebutkan sifat Allah “ Mahaperkasa ” dalam ayat ini agar tergambar dalam pikiran orang yang membaca atau mendengarnya, bahwa yang menurunkan kitab Al-Qur’an itu ialah Zat yang mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas, tidak dapat ditandingi dan tidak dapat dibantah kehendak-Nya.
Keinginan dan kehendak-Nya pasti terlaksana sesuai dengan rencana-Nya, tidak ada kekuasaan lain yang mampu menghalang-halangi dan mengubahnya.
Demikian pula ditonjolkan sifat “ Mahabijaksana ” dalam ayat ini agar dipahami, bahwa dalam melaksanakan kehendak dan kekuasaan-Nya itu, Dia melaksanakan keadilan yang merata pada setiap makhluk-Nya.
Dia bertindak, menciptakan dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan guna dan faidahnya.
Kebijaksanaan ini dapat disaksikan pada seluruh tindakan dan semua makhluk yang diciptakan-Nya, dari tingkat yang paling sederhana sampai ke tingkat yang paling sempurna.
Pada tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, dan susunan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku pada tata surya, orang dapat mengetahui bahwa pada tiap-tiap makhluk ada hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan yang tidak dapat dilanggar; semuanya harus tunduk dan patuh baik secara sukarela maupun terpaksa.
Tidak satu makhluk pun yang melanggar dan menyalahi hukum dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah baginya, kecuali akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran.
Apabila orang mau menggunakan pikirannya yang jernih dan sehat tentu akan mengakui kekuasaan dan kebijaksanaan Allah terhadap semua makhluk-Nya.
Dan apabila ia telah yakin akan hal itu, tentu ia akan menerima dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai wahyu dan petunjuk Allah.
Hal ini juga berarti bahwa diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw dalam bahasa Arab, disampaikan untuk pertama kalinya kepada orang-orang Quraisy, kemudian baru tersebar ke seluruh penjuru dunia, ada hikmahnya sesuai dengan guna dan faedahnya.
Hikmah, guna dan faidahnya itu diketahui manusia dengan perantaraan Al-Qur’an sendiri.
Ada yang diketahui berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dipunyai oleh seseorang, dan ada yang belum diketahui oleh manusia, karena Yang Mahatahu hanyalah Allah.


Haa Miim - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

حم

سورة: الجاثية - آية: ( 1 )  - جزء: ( 25 )  -  صفحة: ( 499 )

transliterasi Indonesia

ḥā mīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.
  2. Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya,
  3. kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam,
  4. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah)
  5. (yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
  6. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
  7. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
  8. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
  9. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
  10. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah,

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Monday, April 29, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب