Tafsir Surat Al-Waqiah ayat 1 , Idha Waqaati Al-Waqiahu
Tafsir Al-mokhtasar
Apabila kiamat telah terjadi, tak ayal lagi.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
AL-WAQI’AH ( HARI KIAMAT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 96 ayat ~ Surat ini diawali dengan penjelasan tentang terjadinya hari kiamat dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada hari itu yang dilanjutkan dengan penjelasan bahwa manusia, pada hari itu, terbagi ke dalam tiga golongan.
Diikuti, kemudian, dengan penjelasan rinci tentang kenikmatan dan siksan yang sesuai dengan kadar kesalehan dan kekafiran masing-masing golongan.
Ayat-ayat selanjutnya memaparkan beberapa bentuk karunia Allah, wujud nyata kemahakuasaan-Nya yang ada pada ciptaan-Nya seperti tanaman, air dan neraka, sehingga menjadikan-Nya pantas untuk dipuji dan disucikan.
Ayat-ayat dalam surat ini juga bersumpah atas kedudukan al-Qur’ân yang harus disucikan dan mencela sikap orang-orang kafir yang mendustakannya.
Padahal seharusnya mereka bersyukur.
Setelah itu, surat ini membicarakan secara global tiga golongan yang telah disebut secara rinci di muka beserta kenikmatan dan siksaan yang berhak diterima oleh masing-masing.
Surat ini ditutup dengan penegasan bahwa apa yang ada dalam surat ini merupakan keyakinan yang jelas dan kebenaran yang tetap sehingga Allah pantas untuk disucikan.]] Apabila hari kiamat terjadi, tidak seorang pun dapat mendustakan kejadiannya.
Kiamat itu merendahkan orang-orang yang sengsara dan meninggikan orang-orang yang bahagia.
( 1 ) Ayat ini menjelaskan betapa dahsatnya bencana yang menimpa alam ini pada hari kiamat.
Di antaranya adalah bencana alam yang berdampak pada bumi dan lapisan-lapisannya.
Bumi yang kita huni ini pada hakikatnya tidak tetap dan seimbang.
Bumi terdiri atas lapisan-lapisan batu yang bertumpuk-tumpuk dan tidak teratur.
Terkadang lapisannya tidak sama dengan sebelahnya sehingga membentuk apa yang disebut dengan rongga geologi di banyak tempat.
Rongga-rongga inilah yang sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, menjadi pusat terjadinya gempa berskala besar.
Itu dimungkinkan karena rongga-rongga itu berada di bawah pengaruh daya tarik-menarik yang sangat kuat yang terjadi saat lapisan-lapisan tanah itu terbelah.
Maka, apabila kekuatan ini tidak seimbang akibat pengaruh faktor-faktor eksternal lainnya, akan terjadi hentakan yang sangat kuat mengakibatkan goncangan bumi yang dapat menghancurkan permukaan bumi terdekat dari pusat gempa.
Penafsiran ayat ini melalui pendekatan sains tidak jauh dari sudut pandang agama.
Sebab, mungkin saja Allah menciptakan hukum alam yang demikian banyak dan beragam itu meyatu pada suatu hukum yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
Dengan begitu, reaksinya yang dahsyat akan merupakan penyebab langsung bagi hancurnya dunia.
Dari situ, penafsiran ayat ini dengan menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan berjalan seirama dengan ayat-ayat yang mengingatkan betapa besarnya bencana yang akan terjadi itu.
Semuanya akan terjadi bila Allah berkehendak memusnahkan
Tafsir al-Jalalain
( Apabila hari kiamat terjadi ) bilamana hari terakhir tiba.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
[ [56 ~ AL-WAQI'AH ( HARI KIAMAT ) Pendahuluan: Makkiyyah, 96 ayat ~ Surat ini diawali dengan penjelasan tentang terjadinya hari kiamat dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada hari itu yang dilanjutkan dengan penjelasan bahwa manusia, pada hari itu, terbagi ke dalam tiga golongan.
Diikuti, kemudian, dengan penjelasan rinci tentang kenikmatan dan siksan yang sesuai dengan kadar kesalehan dan kekafiran masing-masing golongan.
Ayat-ayat selanjutnya memaparkan beberapa bentuk karunia Allah, wujud nyata kemahakuasaan-Nya yang ada pada ciptaan-Nya seperti tanaman, air dan neraka, sehingga menjadikan-Nya pantas untuk dipuji dan disucikan.
Ayat-ayat dalam surat ini juga bersumpah atas kedudukan al-Qur'ân yang harus disucikan dan mencela sikap orang-orang kafir yang mendustakannya.
Padahal seharusnya mereka bersyukur.
Setelah itu, surat ini membicarakan secara global tiga golongan yang telah disebut secara rinci di muka beserta kenikmatan dan siksaan yang berhak diterima oleh masing-masing.
Surat ini ditutup dengan penegasan bahwa apa yang ada dalam surat ini merupakan keyakinan yang jelas dan kebenaran yang tetap sehingga Allah pantas untuk disucikan. ]] Apabila hari kiamat terjadi, tidak seorang pun dapat mendustakan kejadiannya.
Kiamat itu merendahkan orang-orang yang sengsara dan meninggikan orang-orang yang bahagia.
( 1 ) Ayat ini menjelaskan betapa dahsatnya bencana yang menimpa alam ini pada hari kiamat.
Di antaranya adalah bencana alam yang berdampak pada bumi dan lapisan-lapisannya.
Bumi yang kita huni ini pada hakikatnya tidak tetap dan seimbang.
Bumi terdiri atas lapisan-lapisan batu yang bertumpuk-tumpuk dan tidak teratur.
Terkadang lapisannya tidak sama dengan sebelahnya sehingga membentuk apa yang disebut dengan rongga geologi di banyak tempat.
Rongga-rongga inilah yang sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, menjadi pusat terjadinya gempa berskala besar.
Itu dimungkinkan karena rongga-rongga itu berada di bawah pengaruh daya tarik-menarik yang sangat kuat yang terjadi saat lapisan-lapisan tanah itu terbelah.
Maka, apabila kekuatan ini tidak seimbang akibat pengaruh faktor-faktor eksternal lainnya, akan terjadi hentakan yang sangat kuat mengakibatkan goncangan bumi yang dapat menghancurkan permukaan bumi terdekat dari pusat gempa.
Penafsiran ayat ini melalui pendekatan sains tidak jauh dari sudut pandang agama.
Sebab, mungkin saja Allah menciptakan hukum alam yang demikian banyak dan beragam itu meyatu pada suatu hukum yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
Dengan begitu, reaksinya yang dahsyat akan merupakan penyebab langsung bagi hancurnya dunia.
Dari situ, penafsiran ayat ini dengan menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan berjalan seirama dengan ayat-ayat yang mengingatkan betapa besarnya bencana yang akan terjadi itu.
Semuanya akan terjadi bila Allah berkehendak memusnahkan.
Tafsir Al-wajiz
Allah mengawali surah ini dengan penjelasan tentang hari akhir yang Dia tetapkan sebagai tanda dimulainya balasan bagi hamba.
Apabila terjadi hari kiamat pada akhir kehidupan dunia kelak
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan bahwa apabila terjadi hari Kiamat, maka kejadian itu tidak dapat didustakan dan juga tidak dapat diragukan, tidak seorang pun dapat mendustakannya atau mengingkarinya dan nyata dilihat oleh setiap orang.
Tatkala di dunia, banyak manusia yang mendustakannya dan mengingkarinya karena belum merasakan azab sengsara yang telah diderita oleh orang-orang yang telah disiksa itu.
Apabila terjadi hari kiamat, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak
- Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
- dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
- dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang
- Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
- Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk
- dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada
- Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu
- Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب