Tafsir Surat Al-Anam ayat 1 , Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-Arđa Wa

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anam ayat 1 | Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-Arđa Wa - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ﴾
[ الأنعام: 1]

Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. [Anam: 1]

Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Khalaqa As-Samawati Wa Al-Arđa Wa Jaala Az-Zulumati Wa An-Nura Thumma Al-Ladhina Kafaru Birabbihim Yadiluna

Tafsir Al-mokhtasar


Sifat kesempurnaan yang mutlak ( absolut ) dan pujian dengan kebaikan-kebaikan tertinggi disertai rasa cinta adalah milik Allah yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya.
Dan Dia juga menciptakan malam dan siang yang silih-berganti.
Dia menciptakan malam untuk kegelapan dan menciptakan siang untuk cahaya yang terang.
Namun demikian orang-orang kafir menyamakan Żāt-Nya dengan selain-Nya dan membuat sekutu bagi-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

AL-AN’AM ( HEWAN TERNAK ) Pendahuluan: Makkiyyah, 165 ayat ~ Surat al-An’âm yang berisikan 165 ayat ini, termasuk kelompok surat Makkiyyah, kecuali ayat-ayat 20, 23, 91, 93, 114, 141, 151, 152 dan 153 diturunkan di Madinah.
Al-An’âm diturunkan setelah surat al-Hijr, dan secara ringkas mengandung hal-hal sebagai berikut: a.
Mengingatkan kepada manusia bahwa pada alam dan isinya ini terdapat bukti-bukti kebesaran, keperkasaan dan keesaan Sang Pencipta, serta bukti bahwa tidak ada yang menyertai-Nya dalam penciptaan alam dan keberhakan disembah.
b.
Kisah beberapa orang nabi, dimulai dengan kisah Nabi Ibrâhîm dan bagaimana ia menyimpulkan kewajiban ibadah dan keesaan Allah dengan mengamati berbagai fenomena alam.
Mulai dari bintang- bintang, bulan, kemudian matahari, sampai akhirnya ia menemukan bahwa hanya Allahlah Tuhan yang patut disembah.
c.
Mengarahkan pandangan kepada keajaiban-keajaiban ciptaan Allah dan menerangkan bagaimana Allah menumbuhkan zat hidup yang hijau segar dari sesuatu yang kering dan padat.
Juga bagaimana Dia memecahkan biji-bijian sehingga dari biji-bijian itu tercipta tumbuh-tumbuhan.
d.
Sifat orang-orang yang ingkar dan bagaimana mereka menggantungkan diri kepada angan-angan kosong yang menyesatkan dan menjauhkan mereka dari kebenaran.
e.
Keterangan tentang makanan-makanan yang dihalalkan oleh Allah dan sesatnya orang-orang musyrik karena mengharamkan makanan-makanan halal tanpa dalil.
Kemudian, juga bagaimana mereka menyandarkan pengharaman itu kepada Allah.
f.
Keterangan tentang sepuluh pesan yang merupakan esensi dari pokok-pokok ajaran Islam dan moral, yaitu: larangan menyekutukan Allah, larangan berzina, larangan membunuh, larangan memakan harta anak yatim, kewajiban untuk tidak mengurangi dan melebihkan takaran dan timbangan, mewujudkan keadilan, menepati janji, berbakti kepada kedua orang tua dan larangan membunuh anak perempuan.]] Pujian dan penghormatan bagi Allah yang menciptakan langit, bumi, kegelapan dan cahaya demi kemaslahatan manusia dengan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.
Namun, dengan nikmat yang besar seperti itu, ternyata orang-orang kafir tetap menyekutukan Allah dalam beribadah

Tafsir al-Jalalain


( Segala puji ) yaitu ungkapan tentang sifat yang baik lagi tetap ( bagi Allah ) apakah yang dimaksud dengan pemberitaan dalam bentuk ini sebagai ungkapan rasa iman terhadap-Nya ataukah hanya sebagai panjatan puji kepada-Nya atau memang untuk maksud keduanya? Memang mengandung beberapa hipotesis akan tetapi hipotesis yang paling banyak faedahnya ialah yang ketiga, demikianlah menurut pendapat Syekh di dalam surah Al-Kahfi ( Yang telah menciptakan langit dan bumi ) Allah menyebutkan keduanya secara khusus mengingat keduanya adalah makhluk ciptaan Allah yang paling besar di mata orang-orang yang menyaksikannya ( dan mengadakan ) menjadikan ( gelap dan terang ) artinya setiap yang gelap dan terang; pengungkapan kata gelap dengan bentuk jamak sedangkan untuk terang tidak karena gelap itu mempunyai banyak penyebabnya.
Hal ini merupakan sebagian dari bukti-bukti keesaan-Nya ( namun orang-orang yang kafir ) sekalipun dengan adanya bukti ini ( terhadap Tuhan mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan-Nya ) mereka menyamakan selain Allah dalam hal ibadah.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

[ [6 ~ AL-AN'AM ( HEWAN TERNAK ) Pendahuluan: Makkiyyah, 165 ayat ~ Surat al-An'âm yang berisikan 165 ayat ini, termasuk kelompok surat Makkiyyah, kecuali ayat-ayat 20, 23, 91, 93, 114, 141, 151, 152 dan 153 diturunkan di Madinah.
Al-An'âm diturunkan setelah surat al-Hijr, dan secara ringkas mengandung hal-hal sebagai berikut: a.
Mengingatkan kepada manusia bahwa pada alam dan isinya ini terdapat bukti-bukti kebesaran, keperkasaan dan keesaan Sang Pencipta, serta bukti bahwa tidak ada yang menyertai-Nya dalam penciptaan alam dan keberhakan disembah.
b.
Kisah beberapa orang nabi, dimulai dengan kisah Nabi Ibrâhîm dan bagaimana ia menyimpulkan kewajiban ibadah dan keesaan Allah dengan mengamati berbagai fenomena alam.
Mulai dari bintang- bintang, bulan, kemudian matahari, sampai akhirnya ia menemukan bahwa hanya Allahlah Tuhan yang patut disembah.
c.
Mengarahkan pandangan kepada keajaiban-keajaiban ciptaan Allah dan menerangkan bagaimana Allah menumbuhkan zat hidup yang hijau segar dari sesuatu yang kering dan padat.
Juga bagaimana Dia memecahkan biji-bijian sehingga dari biji-bijian itu tercipta tumbuh-tumbuhan.
d.
Sifat orang-orang yang ingkar dan bagaimana mereka menggantungkan diri kepada angan-angan kosong yang menyesatkan dan menjauhkan mereka dari kebenaran.
e.
Keterangan tentang makanan-makanan yang dihalalkan oleh Allah dan sesatnya orang-orang musyrik karena mengharamkan makanan-makanan halal tanpa dalil.
Kemudian, juga bagaimana mereka menyandarkan pengharaman itu kepada Allah.
f.
Keterangan tentang sepuluh pesan yang merupakan esensi dari pokok-pokok ajaran Islam dan moral, yaitu: larangan menyekutukan Allah, larangan berzina, larangan membunuh, larangan memakan harta anak yatim, kewajiban untuk tidak mengurangi dan melebihkan takaran dan timbangan, mewujudkan keadilan, menepati janji, berbakti kepada kedua orang tua dan larangan membunuh anak perempuan.
]] Pujian dan penghormatan bagi Allah yang menciptakan langit, bumi, kegelapan dan cahaya demi kemaslahatan manusia dengan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.
Namun, dengan nikmat yang besar seperti itu, ternyata orang-orang kafir tetap menyekutukan Allah dalam beribadah.

Tafsir Al-wajiz


Pada akhir Surah al-Ma’idah Allah menjelaskan bahwa Nabi Isa dan ibunya bukanlah tuhan sebagaimana anggapan orang Nasrani.
Nabi Isa adalah rasul atau utusan Allah yang bertugas mengajak Bani Israil untuk mengesakan Allah.
Pada awal surah ini dijelaskan bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi serta menunjukkan manusia kepada jalan yang terang agar manusia meninggalkan jalan yang gelap, namun kebanyakan manusia menyimpang dari ajaran Allah yang lurus.
Segala puji bagi Allah, yang berhak atas segala kesempurnaan, dan jauh dari segala kekurangan; yang telah menciptakan langit dan bumi, atas dasar cinta dan kasih sayang kepada makhluk-Nya; dan Allah telah menjadikan gelap dan terang, malam dan siang, salah dan benar, kufur dan iman; namun demikian orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang menutup pikiran dan hati nurani mereka dari cahaya Allah menghindar dari ajaran Tuhan mereka dengan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lebih rendah dari dirinya sebagai manusia.

Tafsir Al-tahlili


Allah membuka Surah al-An‘ām dengan memberi petunjuk kepada manusia bahwa segala pujian hanyalah bagi Allah, Pencipta langit, bumi dan segala isinya, serta menerangkan kepada manusia ada jalan kegelapan, yaitu jalan yang diikuti oleh orang-orang yang sesat seperti menganggap makhluk-makhluk ciptaan Allah sebagai tuhan.
Allah juga menunjukkan jalan yang terang dan cahaya yang benar, yaitu mengesakan Allah dan menghindari sikap dan anggapan yang menuju ke arah syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaan-Nya.
Tetapi orang-orang yang ingkar kepada Allah lebih suka memilih jalan yang tidak benar, yaitu yang mengarah kepada syirik dan kegelapan.
Allah memuji dirinya dengan “ Alhamdulillāh ”.
Dengan demikian para hamba mengetahui bagaimana hendaknya mereka memuji Tuhan yaitu dengan mengucapkan kalimat “ Alhamdulillāh ”.
Segala puji adalah untuk Allah, karena Dialah yang paling berhak untuk menerima pujian itu, yang memiliki segala sifat-sifat yang terpuji, dan segala sifat-sifat kesempurnaan.
Allah menjelaskan tentang diri-Nya sebagai Zat Yang Maha Terpuji itu dengan menerangkan bahwa Allah Pencipta langit dan bumi, gelap dan terang.
Penciptaan langit dan bumi disebutkan secara khusus dalam ayat ini adalah untuk menunjukkan keistimewaannya sebagai ciptaan Allah yang besar, dan senantiasa disaksikan oleh umat manusia.
Pada keduanya terdapat pelajaran bagi manusia yang kesemuanya itu merupakan tanda-tanda kesempurnaan Allah.
Penciptaan gelap dan terang yang dimaksudkan dalam ayat ini ialah penciptaan berbagai kegelapan dan cahaya terang yang nampak oleh indra mata.
Keduanya bermanfaat bagi hamba-hamba Allah.
Di antara ulama salaf ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan ẓulmah ( gelap ) dalam ayat ini ialah kekufuran, dan yang dimaksud dengan nūr ( terang ) ialah iman; maka mereka menguraikan maksud ayat-ayat ini sebagai berikut: Allah menciptakan langit dan bumi lalu Dia menunjukkan bukti-bukti untuk mengenal-Nya dan mengesakan-Nya.
Allah memperingatkan jalan kesesatan dan menunjukkan jalan lurus dengan menurunkan syariat-syariat dan kitab-kitab-Nya, walaupun demikian orang-orang kafir itu berbuat jauh dari pikiran yang sehat, dan mereka selalu memilih jalan kesesatan.
Karena itu Allah berfirman pada akhir ayat ini yang artinya, “ Namun orang-orang kafir itu mempersekutukan ( sesuatu ) dengan Tuhan. ” Dalam ayat ini Allah menggunakan ẓulumāt ( kegelapan ) dalam bentuk jamak ( plural ) dari ẓulmah ( gelap ).
Sedangkan kata nūr ( terang ) digunakan bentuk kata tunggal.
Dimaksudkan dengan perbedaan bentuk itu ialah kesesatan ( gelap ) banyak macamnya sedangkan petunjuk ( terang ) hanya satu.
Kebenaran hanya satu, sedangkan kebatilan itu berbilang.
Di akhir ayat ini, ditegaskan bahwa orang-orang kafir itu mengambil sikap bertolak belakang.
Mereka tidaklah mengkhususkan pujian dan ibadah kepada Allah sebagai Pencipta langit dan bumi dan Yang mengadakan gelap dan terang, tetapi mereka mempersamakan Allah dengan yang lain dalam ibadah dan pujian.
Padahal mereka menyadari, hanyalah Allah yang paling berhak menerima ibadah dan pujian itu.
Selain Surah al-An‘ām, masih ada empat surah lagi yang dimulai dengan al-ḥamdulillāh, artinya segala puji bagi Allah, yaitu surah pertama al-Fātiḥah, surah ke-18 al-Kahf, surah ke-34 Saba’, dan surah ke-35 Fāṭir.
Kecuali memberi petunjuk bagaimana cara yang benar dalam memuji Allah, kita juga diberi petunjuk bagaimana bersikap dan berperilaku yang baik, yaitu hanya Allah yang berhak mendapat pujian, kerena betapapun kita memiliki sedikit atau beberapa kebaikan yang dapat dibanggakan, itu semua dari Allah.
Allah yang Mahasempurna dan menganugerahkan beberapa sifat kebaikannya kepada para makhluk yang dikehendaki-Nya, terutama kepada manusia.
Allah betul-betul memuliakan makhluk ini sebagaimana disebutkan dalam Surah al-Isrā’/17 ayat 70:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ ٧٠
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
( al-Isrā’/17: 70 ).
Langit, bumi dan segala isinya, termasuk manusia ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan diciptakan Allah Yang Mahakuasa, dengan aturan dan ketentuan yang sempurna sehingga tidak ada satu makhluk pun yang dapat menyimpang dari aturan dan ketentuan Allah.
Jika makhluk itu terjadi dengan sendirinya atau atas kemauan dan keinginan mereka sendiri, keadaan pasti menjadi kacau, karena semua ingin menjadi yang terbaik atau lebih baik dari yang lain, dan tidak ada yang ingin menjadi jelek, yang lemah atau dikalahkan oleh yang lain.
Tetapi, ternyata semua itu terjadi karena semua makhluk itu tunduk pada aturan dan ketentuan Allah yang Mahakuasa, tetapi juga Mahabijaksana, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Allah menciptakan dan menyediakan bagi manusia aẓ-ẓulumāt, yaitu berbagai kegelapan, jalan yang gelap, suasana yang gelap, hidup yang serba gelap dan sebagainya.
Allah juga menciptakan dan menyediakan bagi manusia an-nūr, yaitu cahaya terang, jalan yang terang, kehidupan dan pemikiran yang terang, sikap dan perilaku yang transparan.
Maka terserah manusia akan memilih yang mana.
Dalam ayat ini diterangkan, bahwa orang-orang yang ingkar, kafir dan tidak memiliki iman yang kuat banyak yang memilih ẓulumāt yang menyimpang dari fitrah dan nurani manusia sendiri.


Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

الحمد لله الذي خلق السموات والأرض وجعل الظلمات والنور ثم الذين كفروا بربهم يعدلون

سورة: الأنعام - آية: ( 1 )  - جزء: ( 7 )  -  صفحة: ( 128 )

transliterasi Indonesia

al-ḥamdu lillāhillażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa ja'alaẓ-ẓulumāti wan-nụr, ṡummallażīna kafarụ birabbihim ya'dilụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya maka ia mendustakan dan
  2. Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
  3. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
  4. Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.
  5. dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)
  6. Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan
  7. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
  8. Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
  9. Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.
  10. Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, November 21, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب