Tafsir Surat Al-Mujadilah ayat 10 , Innama An-Najwa Mina Ash-Shaytani Liyahzuna Al-Ladhina Amanu Wa
﴿إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ﴾
[ المجادلة: 10]
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal. [Mujadilah: 10]
Innama An-Najwa Mina Ash-Shaytani Liyahzuna Al-Ladhina Amanu Wa Laysa Biđarrihim Shayaan Illa Biidhni Allahi Wa Ala Allahi Falyatawakkali Al-Muuminuna
Tafsir Al-mokhtasar
Sesungguhnya bisik-bisik itu -yang mengandung dosa, permusuhan dan kemaksiatan terhadap Rasul- adalah bagian dari upaya setan untuk memperindah ( yang buruk ) dan gangguannya terhadap para penolong-penolongnya, untuk memasukkan kesedihan ke hati orang-orang beriman, bahwa mereka tertipu oleh setan.
Setan dan upayanya untuk memperindah yang buruk itu sedikitpun tidak bisa menimpakan mudarat kepada orang-orang yang beriman kecuali dengan kehendak dan keinginan Allah.
Dan kepada Allah saja hendaknya orang-orang yang beriman bersandar dalam segala urusan mereka.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Sesungguhnya melakukan pembicaraan rahasia yang dapat menimbulkan keraguan adalah salah satu godaan setan untuk memasukkan kesedihan ke dalam hati orang-orang Mukmin.
Tetapi hal itu tidak akan membahayakan mereka kecuali dengan kehendak Allah.
Dari itu, hanya kepada-Nyalah orang-orang Mukmin harus bersandar
Tafsir al-Jalalain
( Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu ) yakni yang membicarakan berbuat dosa dan yang sejenisnya ( adalah dari setan ) melalui bujuk rayuannya ( supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedangkan tiadalah ) pembicaraan itu ( dapat memberikan mudarat kepada mereka barang sedikit pun kecuali dengan izin Allah ) atas kehendak-Nya ( dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal ).
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Sesungguhnya melakukan pembicaraan rahasia yang dapat menimbulkan keraguan adalah salah satu godaan setan untuk memasukkan kesedihan ke dalam hati orang-orang Mukmin.
Tetapi hal itu tidak akan membahayakan mereka kecuali dengan kehendak Allah.
Dari itu, hanya kepada-Nyalah orang-orang Mukmin harus bersandar.
Tafsir Al-wajiz
Orang beriman dilarang mengadakan pembicaraan rahasia karena pembicaraan rahasia itu karakter setan dalam menghasut manusia membangkitkan permusuhan dan kebencian.
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk perbuatan setan dalam membujuk manusia mengikuti strateginya: berpaling dari Allah, mengikuti dorongan rendah dan membawa manusia kepada jurang kemaksiatan agar orang-orang beriman itu setelah tertipu strategi setan menyesal dan bersedih hati, sedang pembicaraan rahasia itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, orang-orang beriman, kecuali dengan izin Allah.
Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal, menyerahkan hidup dan kehidupannya lahir batin setelah merencanakan secara optimal dan berusaha secara maksimal.
Tafsir Al-tahlili
Dalam ayat ini diterangkan bahwa berbisik-bisik dan mengadakan perundingan rahasia untuk menimbulkan permusuhan dan pertentangan itu adalah usaha dan perbuatan setan.
Ia mendorong manusia melakukannya, agar mereka mendurhakai Allah dan Rasul-Nya.
Itulah tujuan hidup setan.
Ia mempengaruhi manusia sejak dari nenek moyang mereka, yaitu Nabi Adam.
Semakin banyak manusia yang dapat digodanya, semakin banyak temannya di neraka.
Diterangkan pula bahwa usaha setan adalah untuk menimbulkan kesedihan dalam hati orang-orang yang beriman.
Bisik-bisik dan perundingan rahasia yang dilakukan orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik, menimbulkan rasa tidak aman dalam hati orang-orang yang beriman.
Sebenarnya kecelakaan manusia yang diusahakan oleh setan tidak akan terwujud dan terlaksana, tanpa izin dari Allah yang Mahakuasa lagi Maha Menentukan segala sesuatu.
Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa kaum Muslimin tidak boleh terpancing dan merasa tidak aman karena bisik-bisik dan perjanjian rahasia yang diadakan orang-orang kafir.
Semuanya tidak akan terlaksana, kecuali jika Allah mengizinkannya.
Oleh karena itu, setiap Muslim mesti bertawakal kepada Allah dan tidak percaya kepada siapa pun, kecuali kepada-Nya.
Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
إنما النجوى من الشيطان ليحزن الذين آمنوا وليس بضارهم شيئا إلا بإذن الله وعلى الله فليتوكل المؤمنون
سورة: المجادلة - آية: ( 10 ) - جزء: ( 28 ) - صفحة: ( 543 )transliterasi Indonesia
innaman-najwā minasy-syaiṭāni liyaḥzunallażīna āmanụ wa laisa biḍārrihim syai`an illā bi`iżnillāh, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- lalu mereka berkata: "Apakah kami dapat diberi tangguh?"
- Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah
- Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu
- Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur
- Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
- Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil".
- Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau
- "Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu".
- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
- Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku".
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Sunday, December 22, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب