Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 106 , Ma Nansakh Min Ayatin Aw Nunsiha Nati Bikhayrin
﴿۞ مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا ۗ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ﴾
[ البقرة: 106]
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? [Baqarah: 106]
Ma Nansakh Min Ayatin Aw Nunsiha Nati Bikhayrin Minha Aw Mithliha Alam Talam Anna Allaha Ala Kulli Shayin Qadirun
Tafsir Al-mokhtasar
Allah -Ta’ālā- menjelaskan bahwa ketika mencabut hukum yang tercantum di dalam ayat Al-Qur`ān atau mencabut lafalnya sehingga dilupakan oleh manusia, maka Allah -Subḥānahu- mendatangkan hukum atau ayat yang lebih bermanfaat di dunia dan di akhirat, atau yang setara dengannya.
Hal itu dilakukan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan Allah.
Dan engkau -wahai Nabi -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Maka Dia dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki dan memutuskan apa saja yang Dia inginkan.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Mereka telah meminta kamu, wahai Muhammad, untuk memperlihatkan mukjizat kepada mereka, sebagaimana yang dibawa oleh Mûsâ dan nabi-nabi Banû Isrâ’îl.
Cukuplah bagi Kami untuk menguatkan kamu dengan al-Qur’ân.
Sesungguhnya apabila Kami tidak memperkuat nabi yang datang terakhir dengan mukjizat yang dimiliki oleh nabi sebelumnya, atau apabila Kami menjadikan manusia lupa terhadap peninggalan mukjizat ini, maka Kami akan memberikan kepadanya mukjizat yang lebih baik dari itu atau sebanding dengannya dalam memperkuat kebenaran yang dibawanya.
Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu
Tafsir al-Jalalain
Tatkala orang-orang kafir mengecam tentang nasakh/penghapusan atau pergantian hukum dan menuduh bahwa Muhammad menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengerjakan sesuatu pada hari ini lalu melarangnya esok, maka turunlah ayat, ( Apa saja ) disebut ’syarthiyah’ yang membutuhkan jawaban ( ayat yang Kami hapus ) baik hukumnya itu pada mulanya turun bersama lafalnya atau tidak dan menurut satu qiraat ’nunsikh’, artinya Kami titah kamu atau Jibril untuk menghapusnya ( atau Kami tangguhkan ) Kami undurkan sehingga hukumnya tidak turun dan bacaannya Kami tangguhkan di Lohmahfuz.
Menurut satu qiraat tanpa hamzah, berasal dari kata-kata ’nisyaan’ artinya ’lupa’, sehingga artinya ialah Kami kikis atau hapus dari dalam kalbumu sehingga kamu melupakannya.
Jawab syaratnya ialah ( Kami datangkan yang lebih baik daripadanya ) artinya lebih menguntungkan bagi hamba, baik dalam kemudahannya maupun dalam besar pahalanya ( atau yang sebanding dengannya ) dalam beban yang harus dipikul atau dalam ganjarannya.
( Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? ) Termasuk dalam kekuasaan-Nya itu nasakh, yaitu menghapus hukum dan mengubahnya, dan mengenai pertanyaan di sini maksudnya ialah untuk mengukuhkan.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Mereka telah meminta kamu, wahai Muhammad, untuk memperlihatkan mukjizat kepada mereka, sebagaimana yang dibawa oleh Mûsâ dan nabi-nabi Banû Isrâ'îl.
Cukuplah bagi Kami untuk menguatkan kamu dengan al-Qur'ân.
Sesungguhnya apabila Kami tidak memperkuat nabi yang datang terakhir dengan mukjizat yang dimiliki oleh nabi sebelumnya, atau apabila Kami menjadikan manusia lupa terhadap peninggalan mukjizat ini, maka Kami akan memberikan kepadanya mukjizat yang lebih baik dari itu atau sebanding dengannya dalam memperkuat kebenaran yang dibawanya.
Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tafsir Al-wajiz
Kaum musyrik berkata, “Tidakkah kalian perhatikan Muhammad? Ia menyuruh para sahabatnya melakukan sesuatu, kemudian ia menyuruh mereka melakukan sebaliknya.
Hari ini ia mengatakan satu hal, besok ia mengatakan hal yang berbeda.
Al-Qur’an itu pastilah karangan Muhammad.
Ia mengatakan sesua tu yang bersumber dari dirinya sendiri, yang satu sama lain saling bertentangan.” Menjawab celaan mereka ini, Allah mengatakan bahwa ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan-mu, wahai Muhammad dan orang beriman, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik, lebih bermanfaat bagimu dengan mengangkat kesulitan darimu atau dengan menambahkan pahala bagimu, atau yang sebanding dengannya.
Tidakkah kamu tahu, wahai Muhammad, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dengan mendatang kan segala kebaikan dan kebajikan bagi manusia?
Tafsir Al-tahlili
Dijelaskan bahwa ayat mana pun yang dinasakh[ 12 ] hukumnya, atau diganti dengan ayat yang lain, atau ayat yang ditinggalkan, akan diganti-Nya dengan ayat yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kemaslahatan hamba-hamba-Nya, atau diganti-Nya dengan ayat yang sama nilainya dengan hukum yang lalu.
Adapun hikmah diadakannya pergantian atau perubahan ayat ialah karena nilai kemanfaatannya berbeda-beda menurut waktu dan tempat, kemudian dihapuskan, atau diganti dengan hukum yang lebih baik, atau dengan ayat yang sama nilainya, adalah karena ayat yang diubah atau diganti itu tidak sesuai lagi dengan kepentingan masyarakat, sehingga apabila diadakan perubahan atau pergantian termasuk suatu tindakan yang bijaksana.
Bagi yang berpendapat bahwa ayat ini ialah tanda kenabian ( mukjizat ) yang dijadikan penguat kenabian, maka ayat ini diartikan bahwa Allah tidak akan menghapuskan tanda kenabian yang digunakan untuk penguat kenabiannya, atau tidak akan mengubah tanda kenabian yang terdahulu dengan tanda kenabian yang datang kemudian, atau meninggalkan tanda-tanda kenabian itu, karena telah berselang beberapa abad lamanya.
Terkecuali Allah yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas memberikan tanda kenabian yang lebih baik, ditinjau dari segi kemantapannya maupun dari tetapnya kenabian itu.
Karena kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, maka hak untuk memberikan tanda kenabian kepada para nabi-Nya tidak dapat dihalang-halangi.
Penggantian ayat adakalanya terjadi dengan ayat yang lebih ringan hukumnya, seperti dihapusnya idah wanita yang ditinggal mati suaminya dari setahun menjadi 4 bulan 10 hari, atau dengan ayat yang sama hukumnya seperti perintah untuk menghadapkan muka ke Baitulmakdis pada waktu melaksanakan salat diubah menjadi menghadapkan muka ke Ka‘bah.
Atau dengan hukum yang lebih berat, seperti perang yang tadinya tidak diwajibkan pada orang Islam, menjadi diwajibkan.
Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw tetapi juga ditujukan kepada kaum Muslimin, yang merasa sakit hatinya mendengar cemoohan orang-orang Yahudi kepada Nabi Muhammad saw.
Orang-orang yang tipis imannya tentu mudah dipengaruhi, sehingga hatinya mudah menjadi ragu-ragu.
Itulah sebabnya, Allah menegaskan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, dan apabila berkehendak untuk menasakh hukum tidak dapat dicegah, karena masalah hukum itu termasuk dalam kekuasaan-Nya.
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
ما ننسخ من آية أو ننسها نأت بخير منها أو مثلها ألم تعلم أن الله على كل شيء قدير
سورة: البقرة - آية: ( 106 ) - جزء: ( 1 ) - صفحة: ( 17 )transliterasi Indonesia
mā nansakh min āyatin au nunsihā na`ti bikhairim min-hā au miṡlihā, a lam ta'lam annallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi.
- Lalu Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah
- maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari
- Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih
- Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.
- Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
- Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,
- Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan
- Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api).
- Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Wednesday, December 18, 2024
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب