Tafsir Surat Az-Zukhruf ayat 11 , Wa Al-Ladhi Nazzala Mina As-Samai Maan Biqadarin Faansharna

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Az-Zukhruf ayat 11 | Wa Al-Ladhi Nazzala Mina As-Samai Maan Biqadarin Faansharna - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ﴾
[ الزخرف: 11]

Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur). [Zukhruf: 11]

Wa Al-Ladhi Nazzala Mina As-Samai Maan Biqadarin Faansharna Bihi Baldatan Maytaan Kadhalika Tukhrajuna

Tafsir Al-mokhtasar


Dan Yang menurunkan air dari langit dengan kadar yang cukup bagi kalian, bagi hewan ternak kalian dan bagi tanaman-tanaman kalian, lalu Kami menghidupkan kembali negeri yang mati, tidak ditumbuhi tanaman.
Sebagaimana Allah menghidupkan tanah yang mati tersebut dengan tumbuh-tumbuhan, Dia akan menghidupkan kalian untuk dibangkitkan.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Yaitu Tuhan yang yang menurunkan air hujan dari langit sesuai dengan kadar yang dibutuhkan.
Dengan air itu, Kami kemudian menghidupkan negeri yang kering kerontang tak bertanaman.
Dengan cara menghidupkan seperti itulah kalian akan dihidupkan kembali dari dalam kubur untuk menerima pembalasan.
Apakah kalian masih juga mengingkari

Tafsir al-Jalalain


( Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar ) yang diperlukan oleh kalian, dan Dia tidak menurunkannya dalam bentuk hujan yang sangat besar yang disertai dengan angin topan ( lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah ) sebagaimana cara menghidupkan itulah ( kalian akan dikeluarkan ) dari dalam kubur kalian lalu kalian menjadi hidup kembali.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Yaitu Tuhan yang yang menurunkan air hujan dari langit sesuai dengan kadar yang dibutuhkan.
Dengan air itu, Kami kemudian menghidupkan negeri yang kering kerontang tak bertanaman.
Dengan cara menghidupkan seperti itulah kalian akan dihidupkan kembali dari dalam kubur untuk menerima pembalasan.
Apakah kalian masih juga mengingkari?

Tafsir Al-wajiz


Dan Dia pulalah yang menurunkan secara bertahap dan teratur air dari langit menurut ukuran yang diperlukan untuk semua makhluk-Nya yang ada di bumi, untuk kebutuhan minuman kamu, untuk minuman hewan-hewan piaraanmu dan untuk kebutuhan-kebutuhanmu yang lain.
Lalu dengan air yang diturunkan sesuai kadarnya itu Kami hidupkan negeri yang mati dan tandus sehingga tumbuh-tumbuhan yang ada padanya dapat keluar dari bumi dan tumbuh dengan baik dan subur.
Seperti itulah kamu nanti akan dikeluarkan ketika akan dibangkitkan dari kuburmu.

Tafsir Al-tahlili


Allah menurunkan hujan dari langit sesuai dengan keperluan untuk menghidup-suburkan tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan.
Dia menurunkan hujan tidak lebih dari yang diperlukan sehingga tidak melimpah ruah melampaui batas dan akhirnya menjadi bencana, seperti halnya air bah yang merusak dan membinasakan, dan tidak pula terlalu sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan untuk kesuburan tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan kering dan layu, dan mengakibatkan timbulnya bencana kelaparan yang menimpa makhluk Allah di mana-mana.
Dengan turunnya hujan dari langit sesuai dengan kadar yang diperlukan, maka hidup dan makmurlah negeri yang telah mati yang tidak lagi ditumbuhi tanam-tanaman dan pohon-pohonan.
Sebagaimana Allah kuasa menghidupkan negeri yang telah mati, begitu pula Dia kuasa menghidupkan dan mengeluarkan orang-orang mati itu dari kubur dalam keadaan hidup, sebagaimana firman Allah:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ يُرِيْكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَيُحْيٖ بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا
Dan Dia menurunkan air ( hujan ) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati ( kering ).
( ar-Rūm/30: 24 )
Dan firman-Nya:
فَسُقْنٰهُ اِلٰى بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَحْيَيْنَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ كَذٰلِكَ النُّشُوْرُ
Maka Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati ( tandus ) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi setelah mati ( kering ).
Seperti itulah kebangkitan itu.
( Fāṭir/35: 9 )
Apa yang dikemukakan oleh ayat ini dibuktikan oleh ilmu pengetahuan yang ditemukan manusia saat ini.
Diperkirakan dalam waktu satu detik, sebanyak 16 juta ton air menguap dari bumi.
Menggunakan angka ini, maka diperhitungkan akan adanya 513 triliun ton air yang menguap dari bumi dalam setahun.
Angka ini ternyata sama dengan perhitungan mengenai jumlah air hujan yang turun dalam setahun.
Dengan demikian, air melakukan sirkulasi yang seimbang secara terus-menerus.
Kehidupan di bumi sangat bergantung pada keberlanjutan siklus air yang demikian ini.
Walaupun banyak teknologi mencoba mengintervensi siklus alami ini, seperti membuat hujan buatan, pada kenyataannya siklus air tidak dapat dibuat secara artifisial.
Proporsi air hujan tidak hanya penting dalam bentuk jumlahnya, tetapi juga kecepatan turunnya butir air hujan ( menurut ukuran yang diperlukan ).
Kecepatan butir air hujan tidak melebihi kecepatan standar, tidak peduli berapa ukuran butir air hujan itu.
Umumnya butiran air hujan mempunyai diameter 4,5 mm.
Kecepatannya sekitar 8 meter per detik.
Pada ukuran yang lebih kecil, tentunya kecepatannya lebih rendah.
Pada ukuran butiran yang lebih besar dari 4,5 mm, tidak berarti kecepatannya makin tinggi.
Kecepatannya tetap, yaitu sekitar 8 meter per detik.
Hal ini disebabkan karena bentuk butiran yang cair itu akan berinteraksi dengan udara dan angin sehingga bentuk butir air itu berubah sedemikian rupa yang mengakibatkan kecepatan jatuhnya menurun dan tidak melebihi kecepatan standar.
Menghidupkan negeri yang mati dengan air ( hujan ) dari langit telah difirmankan pada Surah Fuṣṣilat/41: 39, bahwasanya dengan diturunkan hujan di daerah yang tandus maka daerah tersebut akan ( bisa, dengan kehendak Allah ) ditumbuhi pepohonan.
Pada ayat ini ditekankan bahwa air dari langit diturunkan menurut kadar tertentu.
Kebangkitan manusia setelah alam kubur sering diibaratkan dengan menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan.
Perumpamaan ini dapat kita bandingkan dengan tumbuhnya biji-bijian atau spora liar yang terbawa tiupan angin dan terserak di atas tanah yang kering.
Apabila tanah yang kering ini mendapat siraman hujan dengan jumlah yang cukup ( menurut ukuran yang diperlukan ), maka biji-biji tersebut akan tumbuh menjadi kecambah-kecambah dan kemudian menjadi tumbuhan.
Apabila curah hujan sangat banyak maka biji-bijian atau spora yang menjadi bakal benih tumbuh-tumbuhan akan hanyut terbawa aliran air.
Seandainya aliran air tidak sampai menghanyutkan, tetapi bila kadar kelembaban air dalam tanah terlalu berlebih maka biji-bijian tidak akan tumbuh menjadi kecambah, malahan akan membusuk.
Semuanya menurut ukuran.


Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

والذي نـزل من السماء ماء بقدر فأنشرنا به بلدة ميتا كذلك تخرجون

سورة: الزخرف - آية: ( 11 )  - جزء: ( 25 )  -  صفحة: ( 490 )

transliterasi Indonesia

wallażī nazzala minas-samā`i mā`am biqadar, fa ansyarnā bihī baldatam maitā, każālika tukhrajụn



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
  2. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak
  3. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
  4. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka
  5. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami
  6. Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu,
  7. Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka
  8. Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:
  9. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang
  10. Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Thursday, November 21, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب