Tafsir Surat Al-Anfal ayat 11 , Idh Yughashikumu An-Nuasa Amanatan Minhu Wa Yunazzilu Alaykum

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Anfal ayat 11 | Idh Yughashikumu An-Nuasa Amanatan Minhu Wa Yunazzilu Alaykum - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ السَّمَاءِ مَاءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ﴾
[ الأنفال: 11]

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu). [Anfal: 11]

Idh Yughashikumu An-Nuasa Amanatan Minhu Wa Yunazzilu Alaykum Mina As-Samai Maan Liyutahhirakum Bihi Wa Yudh/hiba Ankum Rijza Ash-Shaytani Wa Liyarbita Ala Qulubikum Wa Yuthabbita Bihi Al-Aqdama

Tafsir Al-mokhtasar


Dan ingatlah -wahai orang-orang mukmin- ketika Allah membuat kalian mengantuk untuk menenteramkan hati kalian yang tengah dilanda ketakutan kepada musuh kalian, dan menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan kalian dari hadas, menghindarkan kalian dari gangguan setan, dan meneguhkan hati kalian, untuk menguatkan tubuh kalian saat berhadapan dengan musuh, serta untuk memperkukuh pijakan kaki kalian dengan mengeraskan tanah pasir agar kaki kalian tidak terbenam ke dalam tanah.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah di saat kalian kekurangan perbekalan air dan di saat kalian dicekam rasa takut pada musuh, lalu Allah mendatangkan pada kalian rasa aman.
Kalian merasakan kantuk dan tertidur dengan tenang.
Allah menurunkan air hujan dari langit agar kalian dapat bersuci dengan air itu dan mengusir bisikan setan.
Allah telah mengukuhkan hati kalian dengan pertolongan-Nya.
Dengan air hujan itu pula tanah menjadi padat dan mengokohkan kaki yang berdiri di atasnya ( 1 ).
( 1 ) Ayat ini menjelaskan karunia Allah yang diberikan kepada pejuang-pejuang Mukmin saat mereka mendapatkan ketenangan jiwa berupa rasa kantuk yang menyebabkan mereka dapat beristirahat dengan baik, dan diturunkannya hujan sehingga mereka dapat bersuci dan mandi.
Tanah berpasir pun menjadi padat dan kesat oleh siraman air hujan sehingga dapat mengokohkan pasukan yang menginjakkan kaki mereka di atasnya.
Karena, seperti diketahui, pasir-pasir halus dan kering akan cepat mendatangkan lelah pasukan di samping menjadi kendala yang menghalangi kecepatan gerak.
Ayat berikutnya menjelaskan perintah Allah kepada para malaikat untuk ikut serta mengukuhkan hati orang-orang beriman dan meniupkan perasaan gentar ke dalam hati orang-orang kafir.
Sebab rasa gentar menghadapi musuh berarti kekalahan.
Diterangkan pula dalam ayat itu bagaimana teori melemahkan musuh dari tempat yang mematikan, yaitu dengan menebas batang leher atau tangan sehingga meruntuhkan senjata lawan

Tafsir al-Jalalain


( Ingatlah, ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteram ) untuk menenteramkan hatimu dari rasa takut yang menimpa dirimu ( daripada-Nya ) Allah Yang Maha Tinggi ( dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu ) dari hadas dan jinabah itu ( dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan ) godaan setan dari dirimu yang mengatakan bahwasanya jika kamu berada dalam jalan kebenaran, niscaya kamu tidak akan kehausan lagi berhadas sedang kaum musyrikin berada dekat air ( dan untuk menguatkan ) mengokohkan ( hatimu ) dalam keyakinan dan kesabaran ( dan memperteguh dengannya telapak kakimu ) agar telapak kakimu berdiri tegar di padang pasir.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah di saat kalian kekurangan perbekalan air dan di saat kalian dicekam rasa takut pada musuh, lalu Allah mendatangkan pada kalian rasa aman.
Kalian merasakan kantuk dan tertidur dengan tenang.
Allah menurunkan air hujan dari langit agar kalian dapat bersuci dengan air itu dan mengusir bisikan setan.
Allah telah mengukuhkan hati kalian dengan pertolongan-Nya.
Dengan air hujan itu pula tanah menjadi padat dan mengokohkan kaki yang berdiri di atasnya ( 1 ).
( 1 ) Ayat ini menjelaskan karunia Allah yang diberikan kepada pejuang-pejuang Mukmin saat mereka mendapatkan ketenangan jiwa berupa rasa kantuk yang menyebabkan mereka dapat beristirahat dengan baik, dan diturunkannya hujan sehingga mereka dapat bersuci dan mandi.
Tanah berpasir pun menjadi padat dan kesat oleh siraman air hujan sehingga dapat mengokohkan pasukan yang menginjakkan kaki mereka di atasnya.
Karena, seperti diketahui, pasir-pasir halus dan kering akan cepat mendatangkan lelah pasukan di samping menjadi kendala yang menghalangi kecepatan gerak.
Ayat berikutnya menjelaskan perintah Allah kepada para malaikat untuk ikut serta mengukuhkan hati orang-orang beriman dan meniupkan perasaan gentar ke dalam hati orang-orang kafir.
Sebab rasa gentar menghadapi musuh berarti kekalahan.
Diterangkan pula dalam ayat itu bagaimana teori melemahkan musuh dari tempat yang mematikan, yaitu dengan menebas batang leher atau tangan sehingga meruntuhkan senjata lawan.

Tafsir Al-wajiz


Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah yang lain, yaitu ketika kamu kekurangan perbekalan air dan di saat kalian dicekam rasa takut pada musuh, lalu Allah membuat kamu mengantuk sehingga beberapa saat kamu terlena dan tidak menghiraukan sesuatu, dan dengan demikian kamu dapat beristirahat menghilangkan kepenatan.
Itu dilakukan oleh Allah untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dengan hilangnya rasa takut, dan di antara nikmat lainnya Allah juga menurunkan air hujan dari langit kepa-damu.
Air hujan itu berguna untuk menyucikan kamu dengan hujan itu, yakni dengan menggunakannya untuk berwudu, mandi wajib dan sunah, dan hujan itu juga menghilangkan gangguangangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu dalam menghadapi musuh serta memperteguh telapak kakimu, sebab tanah berupa pasir yang disiram air akan menjadi padat, sehingga mudah diinjak dan tidak membuat kaki tergelincir atau terbenam di pasir.
Dengan cara itu pula Allah memperteguh pendirian kaum muslim.

Tafsir Al-tahlili


Allah menjelaskan kepada kaum Muslimin bahwa di samping Allah memberikan bantuan berupa malaikat yang datang secara berturut-turut, juga memberikan bantuan yang lain berupa situasi dan kondisi yang menguntungkan bagi kaum Muslimin.
Seperti pertolongan Allah pada saat kaum Muslimin berada dalam ketakutan menghadapi musuh, mereka diselimuti rasa kantuk, sehingga mereka tidak dapat merasakan ketakutan lagi.
Ketakutan disebabkan mereka melihat jumlah bala tentara musuh yang banyak dan persiapannya yang lengkap.
Maka dengan adanya rasa kantuk itu, rasa takut tidak lagi mereka rasakan dan mereka kembali menjadi tenteram.
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas mengenai mengantuknya orang-orang Muslimin saat berperang, dapatlah diikuti hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan al-Baihaqi dari ‘Ali berkata:
مَاكَانَ فِيْنَا فَارِسٌ يَوْمَ بَدْرٍ غَيْرَ الْمِقْدَادِ وَكُلُّنَا نَائِمُوْنَ إِلاَّ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّيْ تَحْتَ شَجَرَةٍ حَتَّى أَصْبَحَ ( رواه أبو يعلى والبيهقي عن علي )
“ Kami tidak mempunyai bala tentara berkuda pada Perang Badar kecuali Al-Miqdad.
Semua kami tertidur, kecuali Rasulullah saw, beliau salat di bawah pohon sampai pagi hari ”
.
( Riwayat Abu Ya’la dan al-Baihaqi dari ‘Ali )
Menurut bunyi ayat yang dapat dipahami ialah, bahwa datangnya rasa kantuk itu terjadi pada saat pertempuran berlangsung.
Rasa kantuk itu menghilangkan rasa takut dan gentar.
Dengan sendirinya hilanglah perasaan takut menghadapi bahaya.
Hal ini sama dengan peristiwa yang terjadi pada mereka sewaktu berlangsungnya perang Uhud, seperti tersebut dalam firman Allah:
ثُمَّ اَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ الْغَمِّ اَمَنَةً نُّعَاسًا يَّغْشٰى طَۤاىِٕفَةً مِّنْكُمْ ۙ
“ Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepadamu, ( berupa ) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu. ” ( Āli-’Imrān/3: 154 )
Sesudah itu Allah swt menyebutkan pertolongan-Nya yang lain kepada kaum Muslimin, yaitu pada saat terjadinya Perang Badar, Allah swt menurunkan hujan kepada kaum Muslimin dari langit, agar mereka dapat mensucikan diri dengan hujan itu.
Gambaran tentang maksud Allah swt menurunkan hujan kepada kaum Muslimin, dan apa hikmatnya dapat dilihat dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Munẓir melalui Ibnu Jarir dari Ibnu ‘Abbas:
إِنَّ الْمُشْرِكِيْنَ غَلَبُوا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ أَوَّلِ أَمْرِهِمْ عَلَى الْمَاءِ فَظَمِئَ الْمُسْلِمُوْنَ وَصَلُّوْا مُجْنِبِيْنَ مُحْدِثِيْنَ.
وَكَانَ بَيْنَهُمْ رِمَالٌ فَأَلْقَى الشَّيْطَانُ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْحُزْنَ وَقَالَ أَتَزْعُمُوْنَ أَنَّ فِيْكُمْ نَبِيًّا وَأَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ اللّٰهِ وَتُصَلُّوْنَ مُجْنِبِيْنَ مُحْدِثِيْنَ؟ فَأَنْزَلَ الله مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَ عَلَيْهِمُ الْوَادِيْ فَشَرِبَ الْمُسْلِمُوْنَ وَتَطَهَّرُوْا وَثَبَتَتْ أَقْدَامُهُمْ وَذَهَبَتْ وَسْوَسَتُهُمْ ( رواه ابن منذر عن ابن عبّاس )
“ Orang-orang musyrikin di permulaan peperangan telah menguasai sumber-sumber air mendahului kaum Muslimin, sehingga orang-orang Islam menjadi kehausan.
Mereka salat dalam keadaan junub dan berhadas ( tanpa bersuci dengan air ).
Sedang di sekitar mereka hanya pasir belaka.
Kemudian mereka digoda oleh setan, seolah-olah setan itu berkata, “Apakah kamu mengira bahwa ada Nabi di antara kamu dan kamu adalah wali-wali Allah.
Sedangkan kamu salat dalam keadaan junub dan berhadas? Karenanya Allah swt menurunkan hujan dari langit, sehingga mengalirlah air di lembah itu.
Maka kaum Muslimin meminum air dan bersuci dengannya dan kuatlah hati mereka, serta hilanglah was-was mereka. ”
( Riwayat Ibnu Munżir dari Ibnu ‘Abbas )
Allah juga menjelaskan bahwa Dia menurunkan hujan dari langit untuk menghilangkan gangguan-gangguan setan dan untuk menghilangkan rasa takut dan was-was, lantaran kaum Muslimin pada waktu itu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan.
Mereka berada di daerah padang pasir yang tidak strategis dijadikan kubu pertahanan, karena sukar untuk menggerakkan kaki apalagi untuk mengadakan penyerangan, bahkan di daerah tersebut tidak ada sumber air.
Dari segi lain Allah menjelaskan bahwa dengan turunnya hujan kaki mereka mudah untuk berjalan di atas padang pasir, sehingga mereka mendapat kemantapan dan kepercayaan penuh agar dapat bertahan dan menyerang musuh serta dapat mempersatukan daya tempur mereka.
Dengan demikian tujuan Allah menurunkan hujan dari langit dalam Perang Badar itu ialah:
1.
Untuk memberikan kemungkinan kepada kaum Muslimin agar mereka dapat bersuci dari junub dan hadas sehingga mereka dapat beribadah dalam keadaan suci lahir batin.
2.
Untuk menghilangkan was-was yang dibisikkan setan, dan menghilangkan rasa takut akibat tidak adanya persediaan air.
3.
Agar kaum Muslimin bebas untuk mengatur gerak dalam pertempuran, karena mereka tidak lagi terganggu oleh pasir yang lunak yang mengganggu gerakan kaki.


(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

إذ يغشيكم النعاس أمنة منه وينـزل عليكم من السماء ماء ليطهركم به ويذهب عنكم رجز الشيطان وليربط على قلوبكم ويثبت به الأقدام

سورة: الأنفال - آية: ( 11 )  - جزء: ( 9 )  -  صفحة: ( 178 )

transliterasi Indonesia

iż yugasysyīkumun-nu'āsa amanatam min-hu wa yunazzilu 'alaikum minas-samā`i mā`al liyuṭahhirakum bihī wa yuż-hiba 'angkum rijzasy-syaiṭāni wa liyarbiṭa 'alā qulụbikum wa yuṡabbita bihil-aqdām



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring
  2. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka,
  3. Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
  4. tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".
  5. Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah
  6. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu.
  7. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
  8. Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang.
  9. Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang
  10. Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Sunday, December 22, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب