Tafsir Surat Al-Isra ayat 111 , Wa Quli Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Lam Yattakhidh Waladaan

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Isra ayat 111 | Wa Quli Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Lam Yattakhidh Waladaan - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا﴾
[ الإسراء: 111]

Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. [Al Isra: 111]

Wa Quli Al-Hamdu Lillahi Al-Ladhi Lam Yattakhidh Waladaan Wa Lam Yakun Lahu Sharikun Fi Al-Mulki Wa Lam Yakun Lahu Wa Liyun Mina Adh-Dhulli Wa Kabbirhu Takbiraan

Tafsir Al-mokhtasar


Dan katakanlah wahai Rasul, " Segala puji bagi Allah yang berhak mendapatkan berbagai pujian yang tidak memiliki anak, dan tidak pula memiliki sekutu, sungguh Dia tidak memiliki sekutu dalam kerajaan-Nya, tidak ditimpa kehinaan dan kerendahan, tidak memerlukan bantuan dan pertolongan, " dan agungkanlah Dia seagung-agungnya dan jangan sekali-sekali menyandarkan padanya anak, sekutu dan penolong dalam kerajaan-Nya.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, karena Dia tidak membutuhkannya; yang tidak mempunyai sekutu dalam kekuasaan-Nya, karena Dialah yang menciptakannya; dan yang tidak mempunyai penolong yang memberi-Nya kemuliaan dan menjaga-Nya dari kehinaan." Dan agungkanlah Tuhanmu sesuai dengan keagungan-Nya

Tafsir al-Jalalain


( Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak mempunyai penolong ) untuk menjaga-Nya ( dari ) sebab ( kehinaan ) artinya Dia tidak dapat dihina karenanya Dia tidak membutuhkan penolong ( dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya ) artinya besarkanlah Dia dengan pengagungan yang sempurna daripada sifat memiliki anak, mempunyai sekutu, hina dan hal-hal lain yang tidak layak bagi keagungan dan kebesaran-Nya.
Urutan pujian dalam bentuk demikian untuk menunjukkan bahwa Dialah yang berhak untuk mendapatkan semua pujian mengingat kesempurnaan Zat-Nya dan kesendirian-Nya di dalam sifat-sifat-Nya.
Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya meriwayatkan sebuah hadis melalui Muaz Al-Juhani dari Rasulullah saw.
bahwa Rasulullah saw.
telah bersabda, "Tanda kemuliaan ialah ( kalimat ): Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya," sampai dengan akhir surat.
Wallahu a`lam.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, karena Dia tidak membutuhkannya; yang tidak mempunyai sekutu dalam kekuasaan-Nya, karena Dialah yang menciptakannya; dan yang tidak mempunyai penolong yang memberi-Nya kemuliaan dan menjaga-Nya dari kehinaan." Dan agungkanlah Tuhanmu sesuai dengan keagungan-Nya.

Tafsir Al-wajiz


Dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak, sebagaimana dikatakan orang-orang Yahudi bahwa malaikat adalah anak-anak Allah, dan demikian pula dipercaya oleh orang-orang Nasrani bahwa Nabi Isa adalah anak Allah, dan tidak pula mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, sebagaimana dipercaya oleh kaum musyrik yang percaya kepada tuhan-tuhan selain Allah, dan dengan demikian, Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan yang dilontarkan oleh siapa pun yang menghina-Nya.
Hanya Dia saja yang Mahaagung dan oleh karena itu agungkanlah Dia seagung-agungnya.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Nabi diajari cara memuji Allah swt yang memiliki sifat-sifat kemahaesaan, kesempurnaan, dan keagungan.
Oleh karena itu, hanya Allah yang berhak menerima segala macam pujian-pujian dan rasa syukur dari hamba dan makhluk-Nya atas segala nikmat yang diberikan kepada mereka.
Ayat ini menjelaskan tiga sifat bagi Allah swt:
Pertama: Bahwa sesungguhnya Allah tidak memiliki anak, karena siapa yang memiliki anak tentu tidak menikmati segala nikmat yang dia miliki, tetapi sebagian nikmat itu dipersiapkan untuk anaknya yang ditinggalkannya bilamana dia sudah meninggal dunia.
Mahasuci Allah swt dari sifat demikian.
Orang yang punya anak terhalang untuk menikmati seluruh haknya dalam segala keadaan.
Oleh sebab itu, manusia tidak patut menerima pujian dari segala makhluk.
Dengan ayat ini, Allah swt menjelaskan dan membantah pandangan orang Yahudi yang mengatakan ‘Uzair putra Tuhan, juga pendapat orang Nasrani yang mengatakan bahwa Al-Masih putra Tuhan, atau anggapan orang-orang musyrikin bahwa malaikat-malaikat adalah putri-putri Tuhan.
Kedua: Bahwa sesungguhnya Allah swt tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya.
Jika sekutu-Nya ada, tentu sulit untuk menentukan mana di antara keduanya yang berhak menerima pujian, rasa syukur, dan pengabdian para makhluk.
Salah satu di antara dua tuhan tadi tentu memerlukan pertolongan dari yang lainnya dan akhirnya tidak ada satupun tuhan yang berdiri sendiri dan berdaulat secara mutlak di atas alam ini.
Ketiga: Bahwa sesungguhnya tak seorang pun di antara orang-orang yang hina diberi Allah kekuasaan yang akan melindunginya dari musuh yang mengancamnya.
Demikianlah Allah swt suci dari segala sifat-sifat yang mengurangi kesempurnaan-Nya, agar para hamba-Nya tidak ragu memanjatkan doa, syukur, dan pujian kepada-Nya.
Kemudian Nabi saw diperintahkan untuk mengagungkan-Nya, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan.
Mengagungkan dan mensucikan Allah itu adalah sebagai berikut:
Pertama: Mengagungkan Allah swt pada Zat-Nya dengan meyakini bahwa Allah itu wajib ada-Nya karena Zat-Nya sendiri tidak membutuhkan sesuatu yang lain.
Dia tidak memerlukan sesuatu dari wujud ini.
Kedua: Mengagungkan Allah swt pada sifat-Nya, dengan meyakini bahwa hanya Dialah yang memiliki segala sifat-sifat kesempurnaan dan jauh dari sifat-sifat kekurangan.
Ketiga: Mengagungkan Allah swt pada af’āl-Nya ( perbuatan-Nya ) dengan meyakini bahwa tidak ada suatu pun yang terjadi dalam alam ini, melainkan sesuai dengan hikmah dan kehendak-Nya.
Keempat: Mengagungkan Allah swt pada hukum-hukum-Nya, dengan meyakini bahwa hanya Dialah yang menjadi Penguasa yang ditaati di alam semesta ini, dimana perintah dan larangan bersumber darinya.
Tidak ada seorang pun yang dapat membatasi dan membatalkan segala ketentuan-Nya atas sesuatu.
Dialah yang memuliakan dan Dia pula yang menghinakan orang-orang yang Dia kehendaki.
Kelima: Mengagungkan nama-nama-Nya, yaitu menyeru dan menyebut Allah dengan nama-nama yang baik ( al-asmā’ul ḥusnā ).
Tidak menyifati Tuhan melainkan dengan sifat-sifat kesucian dan kesempurnaan.


Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

وقل الحمد لله الذي لم يتخذ ولدا ولم يكن له شريك في الملك ولم يكن له ولي من الذل وكبره تكبيرا

سورة: الإسراء - آية: ( 111 )  - جزء: ( 15 )  -  صفحة: ( 293 )

transliterasi Indonesia

wa qulil-ḥamdu lillāhillażī lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa lam yakul lahụ waliyyum minaż-żulli wa kabbir-hu takbīrā



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
  2. Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan
  3. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku".
  4. dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.
  5. Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak
  6. Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu
  7. Dan mereka mengatakan: "Inilah hewan ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang
  8. merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang
  9. Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu;
  10. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Friday, May 17, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب