Tafsir Surat Al-Araf ayat 59 , Laqad Arsalna Nuhaan Ila Qawmihi Faqala Ya Qawmi

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Al-Araf ayat 59 | Laqad Arsalna Nuhaan Ila Qawmihi Faqala Ya Qawmi - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ﴾
[ الأعراف: 59]

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). [Araf: 59]

Laqad Arsalna Nuhaan Ila Qawmihi Faqala Ya Qawmi Abudu Allaha Ma Lakum Min Ilahin Ghayruhu Inni Akhafu Alaykum Adhaba Yawmin Azimin

Tafsir Al-mokhtasar


Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya sebagai seorang rasul untuk mengajak mereka mengesakan Allah dan melarang mereka menyembah selain Allah.
Maka ia berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah semata.
Karena kalian tidak punya tuhan lain yang berhak disembah selain Dia.
Sesungguhnya aku khawatir kalian akan ditimpa azab pada hari yang besar ( hari Kiamat ) apabila kalian mempertahankan kekafiran kalian.”


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang musyrik telah membangkang dan mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka dengan disertai bukti-bukti kuat.
Itulah sikap orang-orang kafir pada masa lalu terhadap nabi-nabi mereka.
Kami telah mengutus Nûh kepada kaumnya.
Lalu dia berkata kepada mereka sambil mengingatkan bahwa dia juga berasal dari kalangan mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata.
Tidak ada tuhan yang patut disembah selain Dia.
Akan ada kebangkitan dan pembalasan pada hari kiamat nanti, hari yang sangat agung.
Aku takut saat itu kalian akan ditimpa siksa yang pedih

Tafsir al-Jalalain


( Sesungguhnya ) merupakan jawab dari qasam/sumpah yang mahdzuf/tidak disebutkan.
( Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." ) dengan dibaca jar sebagai sifat dari lafal ilaahun, dan dibaca rafa’ sebagai badal dari lafal ilaahun ( Sesungguhnya aku takut kamu ) jika kamu menyembah selain Allah ( akan ditimpa azab yang besar ) yakni azab pada hari kiamat.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Orang-orang musyrik telah membangkang dan mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka dengan disertai bukti-bukti kuat.
Itulah sikap orang-orang kafir pada masa lalu terhadap nabi-nabi mereka.
Kami telah mengutus Nûh kepada kaumnya.
Lalu dia berkata kepada mereka sambil mengingatkan bahwa dia juga berasal dari kalangan mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata.
Tidak ada tuhan yang patut disembah selain Dia.
Akan ada kebangkitan dan pembalasan pada hari kiamat nanti, hari yang sangat agung.
Aku takut saat itu kalian akan ditimpa siksa yang pedih."

Tafsir Al-wajiz


Setelah pada ayat yang lalu diterangkan tentang nikmat Allah berupa hujan yang bisa menumbuhkan tanah tandus dan tanamtanaman sebagai bukti keesaan Allah untuk menghidupkan orang-orang yang telah mati pada hari Kiamat, pada ayat ini dan ayat-ayat selanjutnya Allah menyebutkan kisah beberapa nabi terdahulu dan umatnya sebagai pelajaran bagi umat Nabi Muhammad.
Penyebutan kisah-kisah nabi ini dimulai dari Kisah Nabi Nuh, rasul pertama yang mengajarkan ajaran tauhid.
Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya untuk mengajak mereka mengesakan Allah dan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, lalu dia berkata dengan lemah lembut dan sopan, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah Yang Maha Esa! Tidak ada tuhan atau sembahan yang layak disembah bagimu selain Dia.
Sesungguhnya jika kamu durhaka dan tetap menyembah berhala-berhalamu, aku takut kamu akan ditimpa azab yang pedih akibat kekufuranmu pada hari yang dahsyat, yakni hari kiamat.”

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini Allah menceritakan tentang kisah Nabi Nuh dan kerasulannya.
Pada masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh dunia mulai membangun peradabannya.
Manusia mula-mula masih menyembah Allah menurut agama yang dibawa oleh Nabi Adam.
Tetapi lama-kelamaan karena kesibukan dalam kehidupan duniawi mereka mulai menjauhkan diri dari agama sehingga semangat beragama mulai menurun.
Ajaran tauhid yang bersemi di hati sanubari mereka mulai pudar.
Patung-patung dari pemimpin-pemimpin mereka yang semula dibuat untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa mereka, mereka jadikan sembahan atau sekutu Allah, karena menurut paham mereka patung-patung itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Akhirnya mereka lupa kepada Allah, dan memandang bahwa patung-patung itulah tuhan yang diharapkan kebaikannya, dan dimohon nikmat anugerah dan ditakuti siksaannya.
Setelah kepercayaan manusia kepada Allah memudar di masa itu maka Allah tidak membiarkan mereka terus-menerus dalam kesesatan.
Oleh karena itu, Allah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya.
Kisah tentang kerasulan Nabi Nuh ini ditujukan kepada orang-orang Arab yang berada di Mekah dan sekitarnya yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad.
Pengetahuan mereka tentang sejarah para rasul dan umat-umat pada masa dahulu sangat sedikit sekali karena mereka sekadar mendengar dari orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berada di sekitar mereka.
Allah dalam ayat ini meyakinkan mereka bahwa sebenarnya Allah telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya untuk memperingatkan mereka akan kemurkaan Allah disebabkan kekufuran mereka.
Setelah Nuh diutus menjadi Rasul dia menyeru kaumnya yang kafir agar meninggalkan berhala dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan Pencipta segala sesuatu Dialah Tuhan yang sebenarnya.
Manusia wajib menyembah-Nya dengan penuh khusyuk dan tawāḍu’.
Nabi Nuh mengemukakan kepada kaumnya tentang kekhawatirannya bahwa mereka akan memperoleh siksaan yang sangat pada hari pembalasan nanti jika mereka tidak mengindahkan seruannya.
Sebagian mufassirin memandang bahwa hari pembalasan yang dimaksud pada ayat ini adalah hari terjadinya taufan.
Selanjutnya kekhawatiran yang dikemukakan oleh Nabi Nuh kepada kaumnya menunjukkan bahwa Nabi Nuh telah berputus-asa setelah menjalankan dakwah dalam masa yang cukup lama, namun tidak ada tanggapan dari kaumnya, sebagaimana diketahui dari ayat-ayat berikut:
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙ ٥ فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا ٦
Dia ( Nuh ) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, tetapi seruanku itu tidak menambah ( iman ) mereka, justru mereka lari ( dari kebenaran ).
( Nūh/71: 5-6 ).


Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

لقد أرسلنا نوحا إلى قومه فقال ياقوم اعبدوا الله ما لكم من إله غيره إني أخاف عليكم عذاب يوم عظيم

سورة: الأعراف - آية: ( 59 )  - جزء: ( 8 )  -  صفحة: ( 158 )

transliterasi Indonesia

laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, innī akhāfu 'alaikum 'ażāba yaumin 'aẓīm



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang
  2. yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan
  3. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan
  4. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.
  5. Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah ketaatan itu
  6. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
  7. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka
  8. Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.
  9. Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari
  10. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Wednesday, December 18, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب