Tafsir Surat Hud ayat 12 , Falaallaka Tarikun Bađa Ma Yuha Ilayka Wa Đaiqun

  1. Jalalain
  2. Mokhtasar
  3. Quraish
  4. Al-tahlili
Bahasa Indonesia , Terjemahan - Tafsir surat Hud ayat 12 | Falaallaka Tarikun Bađa Ma Yuha Ilayka Wa Đaiqun - Suci Quran (indonesia) Koran - Al-Qur'an terjemahan, Tafsir Jalalayn & English, Indonesian - Tafsir Muntakhab .
  
   

﴿فَلَعَلَّكَ تَارِكٌ بَعْضَ مَا يُوحَىٰ إِلَيْكَ وَضَائِقٌ بِهِ صَدْرُكَ أَن يَقُولُوا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْهِ كَنزٌ أَوْ جَاءَ مَعَهُ مَلَكٌ ۚ إِنَّمَا أَنتَ نَذِيرٌ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ﴾
[ هود: 12]

Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu. [Hud: 12]

Falaallaka Tarikun Bađa Ma Yuha Ilayka Wa Đaiqun Bihi Sadruka An Yaqulu Lawla Unzila Alayhi Kanzun Aw Jaa Maahu Malakun Innama Anta Nadhirun Wa Allahu Ala Kulli Shayin Wa Kilun

Tafsir Al-mokhtasar


Boleh jadi karena engkau -wahai Rasul- menghadapi kekafiran mereka, keangkuhan mereka dan usulan mereka untuk mendatangkan ayat-ayat yang sesuai dengan selera mereka, maka engkau memutuskan untuk tidak menyampaikan sebagian dari apa yang harus engkau sampaikan karena menurutmu hal itu akan sulit mereka laksanakan, dan dadamu terasa sesak untuk menyampaikannya kepada mereka agar mereka tidak berkata, " Mengapa dia tidak diberi kekayaan yang cukup? Atau mengapa tidak ada Malaikat yang datang bersamanya untuk membenarkan ucapannya? " Janganlah engkau memutuskan untuk tidak menyampaikan sebagian dari wahyu yang diturunkan kepadamu karena alasan itu.
Sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan yang bertugas menyampaikan apa yang harus engkau sampaikan.
Bukanlah kewajibanmu untuk mendatangkan ayat-ayat yang mereka usulkan.
Dan Allah Maha Menjaga segala sesuatu.


Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab

Wahai Nabi, janganlah kamu berusaha untuk mengikuti kemauan dan menyenangkan hati orang-orang musyrik yang tak mau beriman.
Sebab, mungkin saja karena didorong oleh keinginan untuk menyenangkan hati mereka dan khawatir mendapatkan bantahan dan ejekan mereka, kamu tidak menyampaikan wahyu yang sulit mereka terima, seperti pencelaan terhadap tuhan-tuhan mereka.
Atau, mungkin juga--karena mempertimbangkan kemauan mereka--saat menyampaikan wahyu dadamu menjadi sesak, karena mereka meminta agar Allah menurunkan kepadamu harta kekayaan yang berlimpah sehingga kamu dapat hidup senang bak raja-raja, atau Allah mendatangkan malaikat kepadamu untuk memberitahu secara langsung kebenaran seruanmu.
Jangan hiraukan semua itu, wahai Nabi.
Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi ancaman dan peringatan bahwa Allah akan menyiksa mereka yang melanggar perintah-Nya.
Dan kamu telah melakukan hal itu, maka bebaskanlah dirimu dari tekanan mereka.
Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah mengawasi dan mengontrol setiap sesuatu.
Dia akan memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang mereka lakukan

Tafsir al-Jalalain


( Maka boleh jadi kamu ) hai Muhammad ( meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu ) sehingga kamu tidak menyampaikannya kepada mereka karena mereka menganggap remeh terhadapnya ( dan sempit karenanya dadamu ) sewaktu engkau membacakannya kepada mereka, karena khawatir bahwa ( mereka akan mengatakan, "Mengapa tidak ) bagaimana tidak ( diturunkan kepadanya perbendaharaan atau datang bersama-sama dengan dia satu malaikat?" ) yang membenarkannya sesuai dengan apa yang kami minta.
( Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan ) tugasmu hanyalah menyampaikan bukannya mendatangkan apa yang mereka kehendaki.
( Dan Allah Pemelihara segala sesuatu ) yakni Dia hafal kesemuanya, maka Dia membalas mereka karenanya.

Tafseer Muntakhab - Indonesian

Wahai Nabi, janganlah kamu berusaha untuk mengikuti kemauan dan menyenangkan hati orang-orang musyrik yang tak mau beriman.
Sebab, mungkin saja karena didorong oleh keinginan untuk menyenangkan hati mereka dan khawatir mendapatkan bantahan dan ejekan mereka, kamu tidak menyampaikan wahyu yang sulit mereka terima, seperti pencelaan terhadap tuhan-tuhan mereka.
Atau, mungkin juga--karena mempertimbangkan kemauan mereka--saat menyampaikan wahyu dadamu menjadi sesak, karena mereka meminta agar Allah menurunkan kepadamu harta kekayaan yang berlimpah sehingga kamu dapat hidup senang bak raja-raja, atau Allah mendatangkan malaikat kepadamu untuk memberitahu secara langsung kebenaran seruanmu.
Jangan hiraukan semua itu, wahai Nabi.
Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi ancaman dan peringatan bahwa Allah akan menyiksa mereka yang melanggar perintah-Nya.
Dan kamu telah melakukan hal itu, maka bebaskanlah dirimu dari tekanan mereka.
Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah mengawasi dan mengontrol setiap sesuatu.
Dia akan memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang mereka lakukan.

Tafsir Al-wajiz


Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang macam-macam tabiat manusia, maka pada ayat ini Allah menjelaskan tentang salah satu tabiat buruk manusia yaitu sombong.
Di antara kesombongan orang-orang kafir adalah mendustakan kerasulan Nabi Muhammad dan kebenaran kitab suci Al-Qur’an.
Diriwayatkan oleh Ibnu ’Abbas, bahwa pemuka kafir Mekah berkata kepada Nabi Muhammad, “Jika betul-betul engkau utusan Allah, jadikanlah bukit-bukit Mekah itu emas untuk kami,” sebagian lain ada yang berkata, “Datangkan kepada kami para malaikat yang menyaksikan kenabianmu.” Kemudian Allah meneguhkan hati Nabi Muhammad seraya berfirman, “Maka boleh jadi engkau wahai Nabi Muhammad hendak meninggalkan berdakwah untuk menyampaikan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu lantaran mereka mencemoohmu dan dadamu sempit, yakni sedih karenanya.
Sehingga karena itu kamu takut mereka akan mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan berupa emas permata, kebun, dan ternak yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dalam berdakwah, atau datang bersamanya malaikat yang ikut menjelaskan wahyu yang diturunkan dan memperkuat kenabianmu?” Sungguh, janganlah engkau merasa pesimis dan khawatir, karena engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu tentang urusan hamba-Nya, sehingga sedikit pun engkau wahai Nabi Muhammad, tidak terpengaruh oleh ejekan mereka.

Tafsir Al-tahlili


Pada ayat ini, Allah swt menegur Nabi Muhammad saw apakah ia meninggalkan sebagian wahyu yang diturunkan kepadanya, ataukah dadanya menjadi sempit karena ucapan orang-orang musyrik yang meminta tanda bukti atas kerasulannya.
Tuntutan mereka itu ialah jika ia benar-benar nabi, mengapa tidak diturunkan kepadanya harta benda ( kekayaan ) atau mengapa tidak datang kepadanya beberapa malaikat yang meyakinkan kerasulannya.
Ucapan semacam itu diterangkan pula dalam firman Allah yang lain:
وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ ٧ اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ...
8 ( الفرقان )
Dan mereka berkata, “ Mengapa Rasul ( Muhammad ) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya ( agar malaikat ) itu memberikan peringatan bersama dia, atau ( mengapa tidak ) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau ( mengapa tidak ada ) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari ( hasil )nya? ” ( al-Furqān/25: 7-8 )
Ucapan yang semacam itu yang berisi keingkaran dan cemoohan yang menimbulkan kesempitan dada pada orang yang dihadapinya juga dialami oleh Nabi Muhammad sendiri.
Pada awalnya dikhawatirkan beliau akan terpengaruh oleh ucapan-ucapan semacam itu, sehingga beliau akan meninggalkan sebagian wahyu yang telah diwahyukan kepadanya.
Akan tetapi Nabi Muhammad terpelihara dari tindakan seperti itu dan beliau tetap konsekuen melaksanakan risalahnya dengan sempurna sesuai dengan firman Allah:
وَلَوْلَآ اَنْ ثَبَّتْنٰكَ لَقَدْ كِدْتَّ تَرْكَنُ اِلَيْهِمْ شَيْـًٔا قَلِيْلًا ۙ ٧٤ ( الاسراۤء )
Dan sekiranya Kami tidak memperteguh ( hati )mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka.
( al-Isrā’/17: 74 )
Demikian pula firman Allah:
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا ٦ ( الكهف )
Maka barangkali engkau ( Muhammad ) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini ( Al-Qur’an ).
( al-Kahf/18: 6 )
Allah menjelaskan bahwa kedudukan Rasul hanyalah sebagai seorang pemberi peringatan dan tugas beliau hanya sekadar menyampaikan perintah Allah kepada umatnya.
Di akhir ayat Allah menyatakan bahwa Dia selalu memelihara segala urusan hamba-Nya.


Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu - Terjemahan

English Türkçe Indonesia
Русский Français فارسی
تفسير Bengali Urdu

فلعلك تارك بعض ما يوحى إليك وضائق به صدرك أن يقولوا لولا أنـزل عليه كنـز أو جاء معه ملك إنما أنت نذير والله على كل شيء وكيل

سورة: هود - آية: ( 12 )  - جزء: ( 12 )  -  صفحة: ( 222 )

transliterasi Indonesia

fa la'allaka tārikum ba'ḍa mā yụḥā ilaika wa ḍā`iqum bihī ṣadruka ay yaqụlụ lau lā unzila 'alaihi kanzun au jā`a ma'ahụ malak, innamā anta nażīr, wallāhu 'alā kulli syai`iw wakīl



⚠️Disclaimer: there's no literal translation to Allah's holy words, but we translate the meaning.
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".

Ayats from Quran in Bahasa Indonesia

  1. dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, maka apabila datang
  2. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada
  3. (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,
  4. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
  5. sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan
  6. Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
  7. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
  8. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya
  9. Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam
  10. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :

Al-Baqarah Al-'Imran An-Nisa'
Al-Ma'idah Yusuf Ibrahim
Al-Hijr Al-Kahf Maryam
Al-Hajj Al-Qasas Al-'Ankabut
As-Sajdah Ya Sin Ad-Dukhan
Al-Fath Al-Hujurat Qaf
An-Najm Ar-Rahman Al-Waqi'ah
Al-Hashr Al-Mulk Al-Haqqah
Al-Inshiqaq Al-A'la Al-Ghashiyah

Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:

surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
surah   in the voice of Ahmed El Agamy
Ahmed El Agamy
surah   in the voice of Bandar Balila
Bandar Balila
surah   in the voice of Khalid Al Jalil
Khalid Al Jalil
surah   in the voice of Saad Al Ghamdi
Saad Al Ghamdi
surah   in the voice of Saud Al Shuraim
Saud Al Shuraim
surah   in the voice of  Al Shatri
Al Shatri
surah   in the voice of Abdul Basit Abdul Samad
Abdul Basit
surah   in the voice of Abdul Rashid Sufi
Abdul Rashid Sufi
surah   in the voice of Fares Abbad
Fares Abbad
surah   in the voice of Maher Al Muaiqly
Maher Al Muaiqly
surah   in the voice of Muhammad Siddiq Al Minshawi
Al Minshawi
surah   in the voice of Al Hosary
Al Hosary
surah   in the voice of Al-afasi
Mishari Al-afasi
surah   in the voice of Nasser Al Qatami
Nasser Al Qatami
surah   in the voice of Yasser Al Dosari
Yasser Al Dosari



Tuesday, September 17, 2024

لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب