Tafsir Surat Ash-Shuara ayat 157 , Faaqaruha Faasbahu Nadimina
Tafsir Al-mokhtasar
Namun mereka ternyata bersekongkol untuk menyembelihnya, maka iapun disembelih oleh orang yang paling celaka di antara mereka, sehingga merekapun menyesali perbuatan mereka tersebut ketika yakin bahwa azab Allah itu pasti menimpa mereka, dan tidak akan bisa dihindari.
Tetapi sungguh penyesalan tatkala menyaksikan turunnya azab sama sekali tidak memberikan manfaat.
Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Tetapi mereka kemudian membunuh unta itu dan menyalahi kesepakatan mereka dengan Shâlih.
Karenanya, mereka berhak mendapatkan azab.
Lalu mereka pun menyesali perbuatan itu
Tafsir al-Jalalain
( Kemudian mereka membunuhnya ) yakni disembelih oleh sebagian dari mereka dengan persetujuan mereka semua ( lalu mereka menjadi menyesal ) karena telah membunuhnya.
Tafseer Muntakhab - Indonesian
Tetapi mereka kemudian membunuh unta itu dan menyalahi kesepakatan mereka dengan Shâlih.
Karenanya, mereka berhak mendapatkan azab.
Lalu mereka pun menyesali perbuatan itu.
Tafsir Al-wajiz
Ternyata mereka melanggar ketentuan ini.
Kemudian salah seorang di antara mereka membunuhnya, sementara yang lain mendiamkannya saja, sebagai tanda persetujuan.
Dengan persetujuan ini semuanya dianggap ikut terlibat dalam pembunuhan itu.
Lalu mereka merasa menyesal atas apa yang telah mereka lakukan, karena mereka tahu akan akibat dari perbuatan mereka yaitu datangnya siksaan Allah.
Tapi tak berguna lagi penyesalan itu.
Mereka diberi tenggat waktu sampai tiga hari, ( Lihat: Surah Hud/11: 65 ) lalu datanglah azab yang mereka takutkan.
Tafsir Al-tahlili
Ayat ini menerangkan bahwa kaum Samud ingin membuktikan kebenaran ucapan Nabi Saleh, lalu mereka membunuh unta tersebut.
Akan tetapi, setelah mereka menyembelih unta itu, terutama setelah melihat tanda-tanda azab Allah akan tiba, mereka menyesal.
Terlebih ketika bumi mereka diguncang gempa serta dibarengi sambaran petir dan halilintar yang mengakibatkan rumah-rumah mereka rata dengan tanah.
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menerangkan berbagai azab yang membinasakan mereka.
Ada ayat-ayat yang menerangkan bahwa mereka dibinasakan dengan ṣā’iqah ( petir ) ( Fuṣṣilat/41: 17 dan aż-Żāriyāt/51: 44 ).
Sementara ayat lain menyebutkan dengan rajfah ( guncangan bumi yang amat keras ) ( al-A‘rāf/7: 78 ).
Pada ayat yang lain disebut dengan Ṡaiḥah ( suara yang amat keras dari langit ) ( Hūd/11: 67; al-Ḥijr/15: 83; dan al-Qamar/54: 31 ).
Ada pula yang menyebutkan bahwa mereka dihancurkan dengan ṭāgiyah ( kejadian yang luar biasa ) ( al-Ḥāqqah/69: 5 ).
Ayat-ayat ini tidaklah bertentangan karena mereka dibinasakan dengan petir ( ṣā’iqah ).
Adapun guncangan bumi yang amat keras ( rajfah ), suara keras dari langit ( ṣaiḥah ), dan kejadian yang luar biasa ( ṭāgiyah ) adalah gejala dan sifat dari petir.
Demikian hebatnya petir itu sampai mengguncang bumi dan menimbulkan suara yang amat keras.
Kesemuanya itu membinasakan mereka dan ini adalah suatu kejadian yang luar biasa.
Dalam sekejap mata, mereka telah menjadi tubuh-tubuh yang tiada bergerak, mati dan tersungkur di dalam rumah mereka.
Kemudian mereka lenyap dari permukaan bumi, tidak ada yang kelihatan lagi selain tempat tinggal mereka, seakan-akan mereka tidak pernah hidup dan berada di tempat itu.
Karena mereka telah dimusnahkan Allah, maka dalam sejarah mereka termasuk salah satu dari bangsa Arab yang telah musnah ( al-’Arab al-Bā’idah ).
Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman diselamatkan Allah dari azab itu.
Mereka mengungsi ke Ramallah, salah satu kota di Palestina.
Di kota ini terdapat kuburan Nabi Saleh yang masih dikenal sampai sekarang.
Akan tetapi, ada pula yang mengatakan bahwa kuburan Nabi Saleh berada di Yaman, dan ada pula yang berpendapat di Yordan.
Menurut Ibnu Khaldūn, Nabi Saleh menyeru kaumnya kepada agama Allah selama dua puluh tahun dan ia meninggal pada umur lima puluh delapan tahun.
Negeri-negeri kaum Samud dan bangunan-bangunan yang mereka dirikan sampai sekarang masih ada bekasnya.
Sarjana-sarjana barat telah banyak berkunjung ke tempat ini.
Mereka telah menulis bekas-bekas peninggalan kaum Samud dan rumah-rumah kediaman yang mereka pahat dari gunung-gunung batu itu.
Di antaranya adalah C.M.
Daughty yang menulis buku dengan judul Arabia Desserta.
Ketika Rasulullah melewati kampung-kampung kaum Samud dalam perjalanan ekspedisi, yaitu Tabuk, beliau bersabda kepada para sahabat:
لاَ تَدْخُلُوْا عَلَى هَؤُلاَءِ الْقَوْمِ الْمُعَذَّبِيْنَ اِلاَّ أَنْ تَكُوْنُوْا بَاكِيْنَ فَإِنْ لَمْ تَكُوْنُوْا بَاكِيْنَ فَلاَ تَدْخُلُوْا عَلَيْهِمْ لِئَلاَّ يُصِيْبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ.
( رواه الشيخان عن ابن عمر )
Kamu jangan masuk kampung orang-orang yang telah diazab itu, melainkan dengan menangis, jika tidak dengan menangis, maka janganlah kamu masuk kampung mereka, agar kamu tidak ditimpa azab sebagaimana yang telah menimpa mereka.
( Riwayat asy-Syaikhān dari Ibnu ‘Umar ).
Peninggalan dan bekas-bekas mereka itu diabadikan di dalam Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh orang agar mengadakan perjalanan di bumi, untuk memperhatikan peninggalan-peninggalan dan bekas-bekas kaum yang telah dibinasakan oleh Allah, karena pembangkangan mereka terhadap perintah-Nya, seperti kaum Samud tersebut.
Sesungguhnya Allah berbuat kebaikan kepada semua manusia, amat keras azab-Nya dan amat besar rahmat-Nya.
Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal, - Terjemahan
English | Türkçe | Indonesia |
Русский | Français | فارسی |
تفسير | Bengali | Urdu |
We try our best to translate, keeping in mind the Italian saying: "Traduttore, traditore", which means: "Translation is a betrayal of the original text".
Ayats from Quran in Bahasa Indonesia
- dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit
- Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk
- Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau
- Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh
- Mereka menjawab: "Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu". Shaleh berkata:
- Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa
- Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
- atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (azab
- Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
- Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai
Surah Al-Qur'an dalam bahasa Indonesia :
Unduh surat dengan suarh qari paling terkenal:
surah mp3 : choose the reciter to listen and download the chapter Complete with high quality
Ahmed El Agamy
Bandar Balila
Khalid Al Jalil
Saad Al Ghamdi
Saud Al Shuraim
Al Shatri
Abdul Basit
Abdul Rashid Sufi
Fares Abbad
Maher Al Muaiqly
Al Minshawi
Al Hosary
Mishari Al-afasi
Nasser Al Qatami
Yasser Al Dosari
Thursday, January 30, 2025
لا تنسنا من دعوة صالحة بظهر الغيب